Tingkat Pendidikan Pekerjaan Pengaruh Gaya Hidup terhadap Kejadian DM Tipe 2 di RSUD Kota Padangsidimpuan Tahun 2014

28 dengan jenis kelamin dengan OR 1,35, artinya perempuan lebih mudah untuk menderita diabetes melitus 1,35 kali dibanding laki-laki.

3. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan memiliki pengaruh terhadap kejadian penyakit diabetes melitus tipe 2. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi biasanya akan memiliki banyak pengetahuan tentang kesehatan, tingkat pendidikan juga mempengaruhi aktivitas fisik seseorang karena terkait dengan pekerjaan yang dilakukan. Orang yang tingkat pendidikan tinggi biasanya lebih banyak bekerja di kantoran dengan aktivitas fisik sedikit sedangkan yang tingkat pendidikan rendah lebih banyak menjadi buruh maupun petani dengan aktivitas fisik yang cukup Irawan, 2010 Berdasarkan data Riskesdas 2007, menyatakan bahwa prevalensi diabetes mellitus bervariasi pada setiap tingkat pendidikan, pada kelompok tidak sekolah prevalensi diabetes sangat besar yaitu 8,9, tidak tamat SD sebesar 8,0, tamat SD sebesar 5,5, tamat SMP sebesar 4,4, tamat SMA sebesar 4,9, dan tamat perguruan tinggi PT sebesar 5,6 Balitbangkes, 2008.

4. Pekerjaan

Jenis pekerjaan erat kaitannya dengan aktivitas fisik yang dilakukan seseorang, jenis pekerjaan dapat dikelompokkan berdasarkan berat-ringannya aktivitas fisik yang dilakukan seseorang, seperti Sukardji, 2009 : - Ringan : pegawai kantor, pegawai tokoh, guru, ibu rumah tangga, ahli hukum dll. - Sedang : pegawai di industri ringan, mahasiswa, dan militer yang sedang tidak berperang. 29 - Berat : petani, buruh, militer dalam keadaan latihan, penari, atlet. - Sangat berat : tukang becak, tukang gali dan pandai besi. Jenis pekerjaan juga erat kaitannya dengan tingkat pendapatan seseorang, menurut Sudoyo 2009 tingkat pendapatan dan kemakmuran suatu bangsa dapat mempengaruhi tingginya prevalensi diabetes melitus di negara tersebut yang disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar. Riskesdas 2007 mendapatkan prevalensi diabetes melitus tertinggi pada kelompok yang tidak bekerja dan ibu rumah tangga yaitu sebesar 6,9 dan 7,0, sedangkan pada kelompok yang lain bervariasi, yaitu 1,0 pada kelompok sekolah, 5,9 pada pegawai, 5,9 pada wiraswasta, 2,8 pada petani atau buruh dan 9,0 pada kelompok lainnya Balitbangkes, 2008. Penelitian yang dilakukan oleh Nyenwe dkk 2003 di Port Harcourt, Nigeria mendapatkan 44,2 orang yang pekerjaannya berat menderita diabetes melitus dan 55,8 orang yang pekerjaannya ringan menderita diabetes melitus.

5. Status Perkawinan