Sosiodemografi 1. Usia Ketoasidosis Terlalu Banyak Asam Dalam Darah

25

2.1.7. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus DM

Banyak faktor yang merupakan faktor risiko diabetes melitus dan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu sosiodemografi, keadaan klinismental, faktor perilakugaya hidup Irawan, 2010

a. Sosiodemografi 1. Usia

Perubahan metabolisme tubuh yang ditandai dengan penurunan produksi hormon testosteron untuk laki-laki dan estrogen untuk perempuan biasanya memasuki usia 45 tahun keatas, kedua hormon ini tidak hanya berperan dalam pengaturan hormon seks, tetapi juga metabolisme pengaturan proses metabolisme tubuh, salah satu fungsi kedua hormon tersebut adalah mendistribusikan lemak keseluruh tubuh. Akibatnya lemak menumpuk diperut, batasan lingkar perut normal untuk perempuan 80cm dan untuk laki-laki 90cm. Membesarnya lingkaran pinggang akan diikuti dengan peningkatan gula darah dan kolesterol yang akan diikuti dengan sindroma metabolik yakni terganggunya metabolisme tubuh dan dari sinilah mulai timbulnya penyakit degeneratif Tjokroprawiro, 1998. Umumnya penderita diabetes melitus tipe 2 mengalami perubahan fisiologi yang secara drastis, diabetes melitus tipe 2 sering muncul setelah usia 30 tahun keatas dan pada mereka yang berat badannya berlebihan sehingga tubuhnya tidak peka terhadap insulin Smeltzer Bare, 2002. Peningkatan kejadian diabetes melitus sangat erat kaitannya dengan peningkatan usia karena lebih dari 50 diabetes melitus tipe 2 terjadi pada kelompok umur lebih dari 60 tahun Goldstein, Muller, 2008. Menurut PERKENI batasan umur 26 yang berisiko terhadap diabetes melitus tipe 2 di Indonesia adalah 45 tahun keatas PERKENI, 2006. Pengaruh penuaan terhadap kejadian diabetes melitus tipe 2 terjadi karena adanya perubahan pada sel beta pankreas yang menyebabkan perubahan sekresi insulin karena berhubungan dengan perubahan metabolisme glukosa pada usia tua Rohmah W, 2002 dalam Rumiyati, 2008. Dengan adanya perubahan metabolisme glukosa tersebut, maka menurut Sukardji, kebutuhan kalori pada usia 40-59 tahun harus dikurangi 5, sedangkan antara 60-69 tahun dikurangi 10 dan diatas 70 tahun dikurangi 20 Sukardji, 2009. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Balitbangkes dalam Riskesdas tahun 2007, mendapatkan bahwa pada kelompok umur yang lebih tua, prevalensi kejadian diabetes melitus semakin meningkat. Dari penelitian tersebut didapatkan prevalensi diabetes melitus pada kelompok umur 15-24 tahun sebesar 0,6, kelompok umur 25-34 tahun sebesar 1,8, kelompok umur 35-44 tahun sebesar 5, kelompok umur 45-54 tahun sebesar 10,5, kelompok umur 55-64 tahun sebesar 13,5, kelompok umur 65-74 tahun sebesar 14,0 dan kelompok umur 75 tahun keatas sebesar 12,5 Balitbangkes, 2008. Penelitian yang dilakukan Rahajeng tahun 2004 mendapatkan bahwa pada kelompok umur 41-64 tahun memiliki risiko untuk menderita diabetes melitus 3,3 kali lebih muda disbanding dengan kelompok umur 25-40 tahun Rahajeng, 2004.

2. Jenis Kelamin

Hasil penelitian di Jepang pada tahun 2007 menyatakan bahwa prevalensi mikroalbuminuria pada pasien DM tipe 2 adalah 32 dengan perbandingan pria: