Analisis Univariat Analisis Bivariat Analisis Multivariat

54 Pengolahan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Editing: penyuntingan data untuk menghindari kesalahan atau kemungkinan adanya kuesioner yang belum terisi, 2. Coding: untuk memudahkan proses entri data tiap jawaban diberi kode dan skor, 3. Entry, setelah diberi kode data dimasukkan ke komputer, 4. Cleaning, sebelum dilakukan analisa data, maka dilakukan pengecekan dan perbaikan. Kemudian data dianalisis secara:

3.8.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi responden dan masing-masing variabel independen dan variabel dependen.

3.8.2 Analisis Bivariat

Analisis untuk mengetahui dan menguji hubungan variabel independen dengan variabel dependen menggunakan uji Chi square, yaitu untuk mengestimasi hubungan dari masing-masing faktor yang diteliti terhadap kejadian Diabetes Melitus tipe 2.Beberapa analisis yang menyangkut analisis bivariat adalah Sastroasmoro, 2013 : a. Odds Ratio OR Untuk mengukur risiko dari paparan terhadap terjadinya suatu penyakit atau kejadian, digunakan OR dengan perhitungan untuk tabel 2x2. Interpretasi OR adalah : OR =1 atau mencakup angka 1 berarti bukan faktor risiko OR 1 menunjukkan bahwa faktor yang diteliti memang benar merupakan faktor risiko OR 1 berarti merupakan faktor yang melindungi atau protektif 55 b. Confidence Interval CI Perhitungan Confidence Interval 95 CI untuk menentukan OR dengan kriteria bermaknasignifikan apabila nilai CI tidak melebihi nilai 1 Hubungan dikatakan signifikan bila nilai p ≤ 0,05 dan tidak signifikan bila nilai p0,05.

3.8.3 Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel dependen dengan seluruh variabel independen yang diteliti, sehingga diketahui variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian DM Tipe 2dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Tahapan proses analisi multivariat adalah sebagai berikut: 1 Memasukkan variabel kandidat dalam proses analisis multivariat regresi logistik berganda dengan cara memilih variabel independen yang memiliki nilai p 0,25. 2 Melakukan analisis semua variabel independen yang masuk dalam pemodelan dengan cara mengeluarkan variabel independen yang memiliki nilai p terbesar sehingga didapatkan model awal dengan variabel faktor penentu yang memiliki nilai p 0,05. 3 Hasil uji multivariat yang mempunyai nilai p0,05, merupakan model akhir dari penentu faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian DM Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan Model yang diasumsikan dari regresi logistik berganda untuk probabilitas kejadian suatu penyakit menggunakan rumus: 56 fZ = 1 1+e −α +β 1X1+β2X2+β3X3……….+βiXi Dimana: fZ = Probabilitas kejadian Diabetes Melitus tipe 2 α = Konstanta β1-βi = Koefsien regresi X1,X2,… = Variabel independen e = Bilangan natural 2,718 Selanjutnya untuk mengetahui kasus dengan DM Tipe 2yang dapat dicegah dengan memperbaiki faktor risiko yang dominan maka diakukan perhitungan Population Attributable Risk PAR: ��� = pr − 1 pr − 1 + 1 Dimana: p = proporsi kasus yang mempunyai faktor terpajan r = Rasio odds variabel yang paling dominan 57 BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian