66
7. Tiga siswa sudah mampu membaca dan menulis Braille dengan lancar,
namun satu siswa masih belum lancar dalam menulis braille 8.
Siswa menggunakan indera perabaan dan indera non visual lain dalam proses pembelajarannya
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dijelaskan sebagai
berikut:
1. Metode Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan jenis observasi langsung.
seperti yang diungkapkan oleh Margono 2005: 158-159 bahwa: Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Lebih lanjut lagi Margono menjelaskan bahwa observasi ada 2 jenis yaitu :
a. Observasi langsung adalah observasi yang dilakukan
terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa sehingga observer berada bersama dengan objek
yang diselidiki.
b. Observasi tidak langsung adalah observasi yang dilakukan
tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akandiselidiki, misalnya pengamatan dilakukan melalui
film, rangkaian slide, atau rangkaian foto.
Jenis observasi dalam penelitian ini menggunakan observasi langsung. Artinya peneliti melakukan pengamatan secara langsung
mengenai pembelajaran kesehatan reproduksi kelas VI di SLB A
67
Yaketunis Yogyakarta. Sasaran observasi dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran kesehatan reproduksi untuk siswa-siswi tunanetra
kelas VI yang meliputi apa saja yang dilakukan guru dan siswa tunanetra kelas VI selama pembelajaran KESPRO berlangsung
berkenaan dengan peran dan tugas masing-masing.
2. Metode Wawancara
Burhan Bungin 2003: 108 wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengkonstruki mengenai orang lain,
kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya, yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara “interviewer” yang
mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancarai “interviewee”. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
wawancara. Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data yang tidak
bisa dilakukan melalui pengamatan, misalnya data mengenai kesulitan yang dialami subyek penelitian dalam pelaksanaan pembelajaran
kesehatan reproduksi. Wawancara ditujukan kepada guru pengampu mata pelajaran kesehatan reproduksi untuk siswa kelas VI, guru
pengampu mata pelajaran kesehatan reproduksi untuk siswi kelas VI, dan siswa-siswi tunanetra kelas VI. Wawancara dilakukan disela-sela
pergantian jam pelajaran dan jam istirahat, di ruang kelas VI, dan kantor guru.
68
Wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran pendidikan kesehatan reproduksi untuk mengungkap kesulitan-kesulitan yang
dialami guru saat menyampaikan materi dalam pembelajaran kesehatan reproduksi.
3. Dokumentasi