8
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui dan mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran kesehatan
reproduksi untuk anak tunanetra di SLB A Yaketunis Yogyakarta. 2.
Mengetahui dan mendeskripsikan kesulitan yang dialami guru dan siswa tunanetra dalam pelaksanaan pembelajaran kesehatan reproduksi dancara
mengatasinya di SLB A Yaketunis Yogyakarta.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan yaitu : 1.
Kegunaan teoritis penelitian ini yaitu diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pendidikan anak berkebutuhan
khusus, khususnya
mengenai konsep
dan prinsip
pelaksanaan pembelajaran pendidikan kesehatan reproduksi untuk siswa tunanetra.
2. Kegunaan praktis ditujukan untuk:
a. Bagi guru kelas
Hasilpenelitian dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sarana memahami pelaksanaan pembelajaran kesehatan reproduksi dan dapat
lebih memahami karakter peserta didik, khususnya siswa tunanetra. b.
Bagi kepala sekolah Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan dalam memberikan pelayanan pendidikan kesehatan reproduksi untuk siswa tunanetra.
9
c. Bagi Kepala Dinas Pendidikan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu media evaluasi penyelenggaraan pembelajaran kesehatan reproduksi untuk siswa
berkebutuhan khusus.Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan refleksi penyelenggaraan pendidikan kesehatan reproduksi yang ideal
untuk anak berkebutuhan khusus.
G. Definisi Operasional
1. Pembelajaran kesehatan reproduksi adalah usaha-usaha dalam
memberikan pemahaman kepada siswa mengenai seksualitas, kesehatan reproduksi, dan hak-hak reproduksi siswa yang bertujuan untuk
memberikan informasi yang benar tentang segala hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
2. Anak tunanetra adalah seseorang anak yang mengalami kelainan atau
kerusakan pada indra penglihatannya yang menyebabkan tidak bisa menggunakan indra penglihatan secara optimal seperti orang awas
sehingga membutuhkan layanan pendidikan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
10
BAB II KAJIAN TEORI