76
ba hwa “pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi karena dalam
penelitian kualitatif, untuk menguji keabsahan informasi tidak dapat dilakukan dengan alat-
alat uji statistik”. Sugiyono 2009: 330 menjelaskan bahwa “Triangulasi teknik diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”. Triangulasi teknik
yang digunakan untuk menguji data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini,
peneliti melakukan trianguasi teknik dengan cara sebagai berikut :
1. Check-Recheck Triangulasi Sumber
Langkah yang dilakukan pada saat check-recheck yaitu dilakukannya dua kali observasi atau lebih dengan menggunakan instrumen yang sama.
Hal ini bertujuan agar data yang didapat lebih meyakinkan. Langkah ini membandingkan data yang diperoleh dari berbagai sumber yakni
mengelompokkan kesamaan data pada aspek yang diteliti bersumber dari subjek dan guru, contohnya mengetahui aspek komponen media belajar
yang diperoleh dari siswa dan guru, kemudian data tersebut disamakan untuk validasi data.
2. Cross Check Triangulasi Teknik
Langkah yang dilakukan saat cross check triangulasi teknik adalah dengan cara membandingkan hasil wawancara yang telah dilakukan
terhadap beberapa responden dengan hasil observasi. Penggunaan triangulasi teknik dilakukan agar data yang diperoleh dapat dipercaya dan
77
saling melengkapi. Data wawancara dan observasi dikelompokkan berdasarkan aspek komponen yang diteliti, kemudian data tersebut
digunakan untuk validasi data, contohnya mengetahui aspek komponen media belajar yang diperoleh melalui observasi pada subjek dan
wawancara pada guru.
78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
SLB A Yaketunis merupakan sekolah Luar Biasa yang menerima anak-anak berkebutuhan khusus, khususnya anak tunanetra.SLB A
Yaketunis berada di Jalan Parangtritis No. 46 Mantrijeron Kota Yogyakarta.SLB A Yaketunis berada di antara rumah warga di belakang
masjid Danunegaran menghadap ke utara.Sekolah ini memiliki 14 kelas yang terdiri dari kelas TK hingga SMA.SLB A Yaketunis memiliki 32
siswa yang terdiri dari siswa tunanetra maupun siswa tunamajemuk disamping memiliki kecacatan visual.Guru di SLB A Yaketunis terdiri dari
21 guru.dengan 17 guru PNS, 5 guru GTT, dan 1 karyawan. Setiap guru mengajar pada tiap-tiap kelas yang sama. Tetapi untuk kelas VI guru
dibagi permata pelajaran dalam mengajar. Gedung SLB A Yaketunis terdiri dari 3 gedung yakni 1 gedung untuk
ruang guru, ruang kepala sekolah dan ruang tamu menghadap ke timur.Gedung kedua menghadap ke utara terdiri dari ruang BK dan UKS,
kelas VA dan VB, kelas IV dan ruang komputer.Gedung ketiga menghadap ke barat, merupakan gedung baru yang memiliki 2
lantai.Lantai kedua pada mulanya digunakan untuk aula sekolah, tetapi karena ada beberapa siswa yang membutuhkan penanganan individu
sehingga memerlukan kelas tersendiri sehingga aula diubah menjadi kelas