Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Dari sekian banyak penyandang masalah kesejahteraan sosial yang tertangkap, ada diantaranya yang sudah berusia lanjut. Untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial yang berusia lanjut, mereka akan ditempatkan di Dinas Sosial di wilayah DKI Jakarta melalui Panti Sosial Tresna Werdha. Panti Sosial Tresna Werdha PSTW adalah Panti Sosial yang mempunyai tugas memberikan bimbingan dan pelayanan bagi lanjut usia terlantar agar dapat hidup secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Di Panti Sosial Tresna Werdha, warga binaan sosial yang sebagian besar berusia lanjut tersebut mendapat berbagai bimbingan dan penyuluhan dengan berbagai persoalan. Salah satu diantaranya ialah Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 di bawah Dinas Sosial Jakarta Selatan. Banyak bimbingan yang dilakukan oleh Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4, di antaranya ialah Bimbingan Rohani. Dalam bimbingan rohani tersebut, warga binaan sosial diharapkan dapat memahami tentang diri sendiri dan orang lain dengan cara mempelajari berbagai ilmu pengetahuan khususnya tentang agama yang didukung dengan pelatihan dan pemahaman cara berpikir positif serta praktik kegiatan ibadah, demi terwujudnya kebahagiaan di dunia dan akhirat. 6 Secara naluri, kebutuhan manusia akan bimbingan dan petunjuk dari Tuhannya ialah kebutuhan mutlak untuk kebahagiaan di dunia dan di alam sesudah mati. Kehidupan manusia juga harus berkembang menjadi manusia muslim yang beriman, beramal sholeh, dan berbudi pekerti luhur. Dengan demikian, penanaman nilai-nilai agama dan moral diharapkan menjadi titik balik untuk perubahan perilaku dalam masyarakat. 6 Abdul Rahman dan Nuhri Sulaeman, Panduan Bimbingan Mental Spriritual Jakarta: Kementerian Sosial, 2011, h. 1. Sejatinya setiap makhluk yang bernama manusia memiliki fitrah dalam dirinya yang menginginkan kondisi yang tenang dan damai serta sehat mental maupun jiwannya sehingga jiwa fitrahnya ini tentu menginginkan bimbingan yang berasal dari penciptanya melalui bimbingan dan penyuluhan agama yang diyakini. Di Panti Sosial Tresna Werda Budi Mulia 4, bimbingan rohani sudah dilakukan dalam diskusi kelompok dan dalam bimbingan personal. Keduanya memiliki pokok pembahasan masing-masing. Jika dalam diskusi kelompok lebih banyak membahas soal kajian agama dari berbagai sudut pandang, maka dalam bimbingan personal lebih banyak membahas mengenai persoalan-persoalan pribadi dari warga binaan sosial. Dalam proses bimbingan tersebut, tentu memiliki metode yang harus diikuti oleh setiap warga binaan yang dilaksakan oleh pihak panti. Dengan mengacu pada metode tersebut, maka dapat dilakukan evaluasi dan diharapkan sebuah bimbingan dapat berjalan dengan lebih baik dan lebih efisien. metode bimbing juga dapat dijadikan acuan sebagai kajian yang menarik sebagai bahan sebuah penelitian dengan kapasitas keilmuan yang sesuai. Bimbingan dan Penyuluhan Islam, sebagai salah satu jurusan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, merupakan salah satu jurusan yang mengkaji tentang pentingnya bimbingan dan penyuluhan yang berbasis agama. Kajian di BPI ini selaras dengan kajian mengenai bimbingan rohani yang ada di Panti Sosial Tresna Werdha. Dengan berdasar latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka peneliti bermaksud mengambil judul penelitian “Metode Bimbingan Rohani Terhadap Warga Binaan Sosial WBS di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Jakarta Selatan.”

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut agar lebih terarah dan mencapai sasaran yang tepat, maka peneliti membatasi penelitian ini pada Pelaksanaan Metode Bimbingan Rohani Terhadap Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 yang meliputi: tujuan dan fungsi bimbingan rohani, metode bimbingan rohani, mengubah sikap dan tingkah laku, serta bimbingan lebih lanjut agar mampu berperan aktif dalam kehidupan masyarakat. 2. Perumusan Masalah Adapun masalah yang perlu dirumuskan dalam penelitian ini adalah rinciannya sebagai berikut: a. Bagaimana metode bimbingan rohani terhadap warga binaan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Jakarta Selatan. b. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat menentukan keberhasilan bimbingan rohani terhadap warga binaan sosial di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Jakarta Selatan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan titik tolak dari setiap penelitian, sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah yang telah dikemukan. Pada pokonya penelitian ilmiah bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui. 7 Maka tujuan yang ingin peneliti capai ialah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis metode bimbingan rohani terhadap warga binaan sosial di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Jakarta Selatan.. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat yang menentukan keberhasilan bimbingan rohani terhadap warga binaan sosial di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Jakarta Selatan.

2. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan dan pengetahuan yang meliputi Bimbingan Penyuluhan Sosial, Bimbingan dan Penyuluhan Islam khususnya yang berkaitan dengan metode bimbingan rohani terhadap terhadap warga binaan sosial di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Jakarta Selatan. 2. Diharapkan dapat membantu dan memberi masukan bagi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Jakarta Selatan dalam bentuk Program Kerja. 7 DR. bustanuddin Agus. Pengembangan ilmu-ilmu social. Gema Insani Press. Jakarta 1999 3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi dalam pengembangan keilmuan dan kurikulum.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam menyusun skripsi sebelumnya penulis telah melakukan kajian pustaka terhadap beberapa penelitian yang sejenis. Berdasarkan pengamatan penulis, ada beberapa karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang mengenai respon yaitu antara lain: 1. Sebuah skripsi yang berjudul “Metode Bimbingan Islam bagi Lansia dalam Meningkatkan Kualitas Ibadah di Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar ” yang di tulis oleh Nur Apriyanti 2011 Universitas Islam Negeri Jakarta, Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Penelitian ini berfokus pada metode bimbingan islam dalam meningkatkan kualitas ibadah bagi lansia. 2. Sebuah skripsi berjudul “Metode Pembinaan Agama bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS di Panti Sosial Bangun Daya 1 Kedoya Jakarta Barat” yang ditulis oleh Muhammad Syahid Fudholi Al- Hasyim 2012 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Penelitian ini berfokus pada metode pembinaan agama bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial. 3. Sebuah skripsi berjudul “Metode Bimbingan Agama Dalam Pembinaan Akhlak Warga Binaan Sosial Di Panti Sosial Bina Insani Bangun Daya K edoya Jakarta Barat” yang di tulis oleh Sundus Muharromah 2015 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahtullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Stadi Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Penelitian ini berfokus pada metode bimbingan agama dalam pembinaan akhlak warga binaan sosial. Yang membedakan penelitian ini dengan beberapa penelitian di atas ialah, peneliti berfokus pada metode bimbingan rohani terhadap warga binaan sosial yang dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha 4 Margaguna Jakarta Selatan.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sebuah pendekatan diakui selain mengandung sejumlah keunggulan, juga memiliki beberapa kelemahan tertentu. Hal ini adalah sesuatu yang wajar dan universal. Meskipun demikian, tidak berarti sebuah pendekatan menjadi tidak sah atau tidak penting untuk digunakan. Sebab, persoalannya tidak terletak pada bagaimana menggunakan dan menempatkan sebuah pendekatan dengan keunggulan dan kelemahan yang melekat apadanya dalam suatu studi dengan masalah yang relevan ditelaah menurut logika pendekatan tersebut. 8 Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor seperti yang dikutip oleh Lexy Moleong dalam bukunya Metodelogi Penelitian Kualitatif adalah “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati.” 9 Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic. Jadi 8 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998, Hal 3. 9 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998, Hal 4.