Resosialisasi Penyaluran Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Bimbingan Rohani
1. Analisa Metode Bimbingan Individual
Dari hasil penelitian, bimbingan individu adalah pengungkapan dan pemahaman masalah dalam upaya untuk menelusuri, menggali faktor-faktor
penyebab masalahnya tanggapannya serta kekuatan-kekuatannya dalam upaya membantu dirinya sendiri. Hal ini dapat dikaji, dianalisa dan diolah untuk
membantu upaya pelayanan sosial, dan resosialisasi bagi penerima bimbingan dan pelayanan klien. Seperti di ketahui bahwa banyak permasalah yang dialami oleh
WBS dalam hal ini adalah lansia, permasalah yang mencangkup secara keseluruhan yang dapat mengakitbatkan permasalah sosial.
Permasalah secara umum yang dialami seperti halnya, Masalah kemiskinan, Kemiskinan menyebabkan seseorang tidak mampu menyantuni kebutuhan dasar
minimal dan jangkauan pelayanan umum sehingga tidak dapat mengembangkan kehidupan secara layak disisa hidupnya. Masalah Pendidikan, Pada umumnya
tingkat pendidikan lansia relatif rendah sehingga menjadi kendala untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Masalah keterampilan kerja, Pada umumnya
lansia tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja. Masalah sosial budaya, Ada beberapa faktor sosial budaya yang mempengaruhi
seorang lansia. Rendahnya harga diri, Rendahnya harga diri pada sekelompok orang. Sikap pasrah pada nasib, Mereka menganggap bahwa menjadi tua dan
kondisi mereka sebagai lansia adalah kodrat. Pembinaan lansia dimasukkan dalam pendidikan orang dewasa dikarenakan
manusia yang telah berusia lanjut adalah orang yang telah melewati usia dewasa yang diistilahkan dengan reconstruction of personality atau proses pembinaan
kembali. Pembinaan pada lansia juga bisa dimasukkan dalam pendidikan luar sekolah dikarenakan pembinaan pada lansia tidak terikat dengan bangku sekolah.
Pendidikan luar sekolah terjadi pada setiap kesempatan yang berpeluang untuk saling berkomunikasi secara teratur dan terarah di luar sekolah dalam memperoleh
informasi, pengetahuan, latihan, maupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan kehidupan, dengan tujuan mengembangkan tingkat keterampilan, sikap
dan nilai- nilai yang memungkinkan untuk menjadi peserta-peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan bahkan
negaranya.
53
Jadi disini pembimbing mempunyai peranan penuh dalam mengarahkan sesuai dengan masalah yang dihadapi lansia biasanya dilakukan secara personal.
Dalam metode individu ini pembimbing berusaha melakukan pendekatan yang lebih kepada lansia. Menanyakan apa yang sedang dialami dan dirasakan. Ketika
seorang lansia mempunyai semangat yang besar dalam beribadah maka pembimbing memprioritaskan dirinya untuk bisa dibimbing secara personal,
ataupun sebaliknya jika lansia membutuhkan bimbingan dan perlu akan adanya seorang pembimbing maka pembimbing pun membantu dalam permasalahannya
itu, dengan teknik direktif maupun non direktif dan juga secara case conference. 2.
Analisa Metode bimbingan rohani kelompok Dengan adanya metode kelompok pun, maka pembimbing berusaha bisa
menyatukan para lansia untuk berkumpul bersama, beribadah bersama, bisa bersosialisasi dengan baik. Bergaul dengan teman, bisa berdoa dan bersyukur
bersama-sama. Mereka disana menjadi satu dari yang pengalaman Ibadahnya sudah mantap sampai yang baru belajar. Para WBS di kumpulkan di sebuah
53
Natalia Minaswari, Kepuasan Hidup Orang Lanjut Usia …, hlm. .