Tari Munai Serapah Deskripsi Teori

22 Gambar V: Desain kerucut berganda Desain kerucut tunggal biasanya cocok digunakan untuk dramatari, sedangkan desain kerucut berganda cocok digunakan untuk penggarapan tari tunggal. Dalam menentukan desain dramatik sebuah karya tari dapat dibantu dengan mengamati gerak, desain atas, desain lantai, dan juga musik sebagai komposisi tari. Untuk membangun desain dramatik yang utuh, tanjakan emosional tidak hanya ditekankan pada garapan tari tetapi juga harus diperhatikan dan dibantu oleh para penari agar secara utuh desain dramatik yang inginkan dapat tersampaikan.

2. Tari Munai Serapah

Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran diunduh dari https:id.wikipedia.orgwikiTari pada tanggal 21 Januari 2016 pukul 03.15. Indonesia memiliki 13.487 pulau besar dan pulau kecil yang tersebar di sekitar khatulistiwa. Di setiap daerah menyimpan aset kekayaan seni khususnya seni tari yang beraneka ragam. Masing-masing 23 daerah memiliki tarian dengan gaya, teknik, serta bentuk penyajian yang berbeda-beda satu sama lainnya. Tarian selalu mengikuti karakteristik suatu daerah, tari Jawa Tengah identik dengan gerakkan yang lemah gemulai mengalir bagai air, tari Jawa Barat identik dengan gerakan yang tegas dan patah-patah, tari Bali identik dengan gerakan tangan yang membuka kokoh dan kuat, tari Papua dan Kalimantan identik dengan gerakan kaki yang menghentak, tari Melayu identik dengan gerakan rancak, energik, dan lincah. Sejarah menunjukkan bahwa seni tari yang ada di tengah-tengah kehidupan rakyat Sumatera mengalami perkembangan yang sama dan selaras dengan masyarakat pendukungnya. Ciri utama tari-tarian Sumatera adalah bersifat dinamis, meriah, gembira, serta demokratis. Dalam tarian Sumatera jarang ditemukan tari tunggal. Hampir semua tarian yang ada merupakan tari duet atau tari berkelompok Supardjan, 1982: 153. Tari Munai Serapah merupakan tari kreasi baru yang diciptakan oleh Raden Gunawan tokoh kesenian di Banyuasin pada tahun 2010. Tari Munai Serapah pertama kali dipentaskan pada acara malam puncak pemilihan Bujang Gedis Banyuasin tahun 2010. Tari Munai Serapah begitu populer di kalangan masyarakat Banyuasin. Tari ini sering ditampilkan pada hari-hari besar kabupaten seperti, perayaan hari ulang tahun kabupaten Banyuasin, malam puncak pemilihan Bujang Gedis Banyuasin, acara pernikahan, acara kedinasan, serta dijadikan sebagai 24 tari penyambut tamu yang ditampilkan setelah tari Persembahan Sedulang Setudung. Dalam penyajiannya tari Munai Serapah ditarikan secara berkelompok, terdiri dari 3 penari putra dan 4 penari putri. Tari ini membawakan cerita dengan menghadirkan tokoh dalam penyajiannya. Penggunaan properti kendi, kain, dan lampu gantung sebagai penunjang tari ini menambah daya tarik tersendiri dalam tari Munai Serapah. Tari ini menjadi menarik untuk diteliti karena dalam penyajiannya menampilkan unsur yang tidak biasa seperti penggarapan tari sebelumnya di Banyuasin. Tari Munai Serapah menjadi tarian yang pertama kali menghadirkan tokoh sebagai penyampai cerita kepada penonton. Hal ini merupakan hal baru dalam penggarapan tari di Banyuasin.

3. Bentuk Penyajian