Piramida Freytag Struktur Dramatik

10 Selain teori konstruksi struktur dramatik Aristoteles ada beberapa teori yang dapat digunakan untuk menentukan struktur dramatik dalam sebuah karya di antara-nya sebagai berikut:

a. Piramida Freytag

Gustav Freytag Harymawan, 1993: 18, menggambarkan struktur dramatiknya mengikuti elemen-elemen Aristoteles dan menempatkannya dalam adegan-adegan lakon sesuai laku dramatik yang dikandungnya. Struktur Freytag dikenal dengan sebutan piramida dramatic action Freytag atau Freytag‟s pyramid. Berikut adalah gambar dari Freytag‟s pyramid yang menjelaskan alur lakon dari awal sampai akhir melalui bagian- bagian tertentu yang dapat diuraikan sebagai berikut: Gambar I: Piramida Freytag Exposition Complication Rising action Climax Resolution Falling Action Catastrophe Conclusion Denouement 11 1 Exposition Eksposisi adalah penggambaran awal dari sebuah lakon. Berisi tentang perkenalan karakter, masalah yang akan digulirkan. Penonton diberi informasi atas masalah yang dialami atau konflik yang terjadi dalam karakter yang ada dalam naskah lakon. 2 Complication Rising Action Mulai terjadi kerumitan atau komplikasi yang diwujudkan menjadi jalinan peristiwa. Di sini sudah mulai dijelaskan laku karakter untuk mengatasi konflik dan tidak mudah untuk mengatasinya sehingga timbul frustasi, amukan, ketakutan, kemarahan. Konflik ini semakin rumit dan membuat karakter-karakter yang memiliki konflik semakin tertekan serta berusaha untuk keluar dari konflik tersebut. 3 Climax Klimaks adalah puncak dari laku lakon dan titik kulminasi mencapai titik. Pada titik ini semua permasalahan akan terurai dan mendapatkan penjelasan melalui laku karakter maupun lewat dialog yang disampaikan oleh peran. 12 Dengan terbongkarnya semua masalah yang melingkupi keseluruhan lakon diharapkan penonton akan mengalami katarsis atau proses membersihkan emosi dan memberikan cahaya murni pada jiwa penonton. 4 Resolution Falling Action Resolution adalah penurunan emosi lakon. Penurunan ini tidak saja berlaku bagi emosi lakon tapi juga untuk menurunkan emosi penonton. Dari awal emosi penonton sudah diajak naik dan dipermainkan. Falling action ini juga berfungsi untuk memberi persiapan waktu pada penonton untuk merenungkan apa yang telah ditonton. Titik ini biasanya ditandai oleh semakin lambatnya emosi permainan, dan volume suara pemeran lebih bersifat menenangkan. 5 Conclusion Conclusion adalah kesimpulan dari lakon. Dalam conclusion terdapat catastrophe dan denouement. Catastrophe merupakan bencana yang ditimbulkan dan denouement adalah penyelesaian dari lakon tersebut, baik berakhir dengan bahagia maupun menderita. 13

b. Skema Hudson