30
bara samir,
dan sejenisnya
diunduh dari
http:www.mikirbae.com201411tata-rias-dan-tata- buasana-tari.html
pada tanggal 14 Desember 2015 pukul 02.31.
d. Tata Rias
Tata rias berarti membentuk atau melukis muka agar sesuai dengan tema atau karakter tari yang dibawakan. Tata rias
dalam pertunjukan
kesenian mempunyai
fungsi untuk
memberikan bantuan dengan jalan mewujudkan dandanan atau perubahan-perubahan pada personil atau penari, sehingga tersaji
pertunjukan yang sesuai dengan tema tari yang dibawakan Harymawan, 1988: 134-135.
Tata rias dalam seni pertunjukan, khususnya seni tari merupakan kelengkapan yang utama dan penting. Hal ini
dikarenakan tata rias berkaitan dengan pengungkapan tema, maka tata rias merupakan salah satu aspek visual yang mampu
menginterpretasikan penoton pada objek yang ditarikan. Tata rias juga sebagai upaya untuk memberikan ketegasan dari anatomi
wajah. Dalam penyajian tari yang bersifat naratif maupun tematik sangat membutuhkan upaya untuk menonjolkan karakteristik
wajah Hidajat, 2011: 78-79.
31
e. Property
Property memiliki arti sebagai alat-alat pertunjukan. Pengertian tersebut memiliki dua makna, yaitu settingstage
property dan dance property. Settingstage property merupakan perlengkapan panggung atau dekorasi tambahan yang menjadi
bagian dari pertunjukan, sedangkan dance property merupakan perlengkapan tari yang melekat pada busana maupun atribut dan
menjadi simbol dari tema yang dibawakan Hidajat, 2011: 54. Di dalam tari, property digunakan untuk memberikan
kesan estetika yang menjadi pelengkap dalam karya tari. Property juga dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan pesan
atau makna kepada penonton. Dalam sebuah karya, property digunakan untuk melengkapi cerita, bahkan property dapat
menjadi idegagasan sebuah karya. Oleh karena identitasnya sebagai alat atau peralatan, maka kehadiran property bersifat
fungsional. Penggunaan property berorientasi pada kebutuhan tertentu untuk memberikan arti pada gerak atau sebagai tuntutan
ekspresi penari.
f. Arena Pertunjukan