99
i. Musik
Musik tidak hanya digunakan sebagai pengiring gerak. Musik membantu membangun suasana dalam sebuah karya tari. Di Indonesia
ada beberapa tarian yang diciptakan berdasarkan gendhing yang telah ada. Tarian-tarian seperti itu dapat ditemui dalam tari tradisional seperti
tari di Yogyakarta dan Surakarta. Di kabupaten Banyuasin perkembangan musik dan tari
berkembang beriringan. Produktivitas penciptaan musik berjalan sama pesatnya dengan penciptaan karya-karya tari di kabupaten Banyuasin.
Ada pula tarian yang diciptakan berdasarkan lagu daerah yang ada di kabupaten Banyuasin seperti tari Pegi Mantang yang diiringi dengan
musik Pegi Mantang. Musik yang mengiringi tari Munai Serapah diciptakan secara bersamaan dengan penciptaan tarinya. Dalam
penggarapan tari Munai Serapah, Raden Gunawan yang merupakan penata musik sekaligus penata tari dari tari Munai Serapah menyesuaikan
antara tari dan musik, begitu juga sebaliknya antara musik dan tari. Musik pengiring tari Munai Serapah diciptakan dengan menggunakan
alat musik khas Melayu dan alat musik modern, namun tetap mempertahankan ciri khas musik Melayu yang kental.
“musiknye pakai musik Melayu, Pak Gun buat sendiri dicocoke dengan tarinye. Pak dibantu same anak-anak sanggar, mereka
yang jadi penabuhnye. Alat musiknya ade gendang, orgen, gitar, bass, drumer, same vocal. Kalu anak-anak sanggar lah paham
dengan kendak Pak amen buat musik iringan tari wawancara dengan Bapak Raden Gunawan
pada tanggal 19 Februari 2016”.
100
Alat musik yang digunakan dalam tari Munai Serapah di antara- nya adalah, gendang, orgen, gitar, bass, drum, dan diisi dengan vokal.
Gambar XLII: kiri Bass, tengah Keyboard, kanan Gitar
Dok. Galuh, 2016
Gambar XLIII: Drum set kiri, Gendang kanan
Foto. Galuh, 2016
101
Gambar XLIV: Gong Foto. Galuh, 2016 2.
Struktur Dramatik Tari Munai Serapah
Struktur dramatik perlu diperhatikan dalam menggarap sebuah karya tari, baik tunggal maupun kelompok, untuk memperoleh keutuhan
suatu garapan. Satu garapan tari yang utuh adalah sebuah cerita yang terdiri dari pembuka, klimaks, dan penutup. Dari pembuka menuju
klimaks mengalami perkembangan, dan dari klimaks menuju penutup mengalami penurunan. Struktur dramatik di dalam seni tari dikenal
dengan desain dramatik. Desain dramatik dibagi menjadi dua jenis, yaitu desain kerucut
tunggal dan desain kerucut berganda. Seperti telah diuraikan di atas bahwa desain kerucut tunggal memiliki satu tanjakan menuju klimaks,
sedangkan desain kerucut berganda memiliki lebih dari satu kali tanjakan untuk menuju pada klimaks yang diinginkan. Dalam menentukan desain
102
dramatik sebuah karya tari dapat dibantu dengan mengamati gerak, desain atas, desain lantai, dan musik sebagai komposisi tari. Elemen ini
saling berkaitan satu sama lain dalam membentuk struktur dramatik dalam sebuah pertunjukan tari. Struktur dramatik dalam tari Munai
Serapah yang dikaji dengan melihat tema, desain gerak, desain lantai, desain musik iringan, desain atas, dan dinamika.
a. Tema