menyempatkan diri mendalami watak dan karakter santrinya secara mendalam dan insentif. Kemudian secara berkala tetap memantau
perkembangan fisik dan mentalnya tersebut. Hal ini penting dilakukan selain sebagai evaluasi terhadap proses pendidikan yang dilakukan, juga sebagai
masuk bagi penyesuaian proses komunikasi dengan perkembangan keperibadian santri. Disamping itu, seorang pengasuh dalam menyampaikan
pesannya harus memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi, apa yang akan disampaikan, dan bagaimana cara menyampaikannya. Dalam
menyampaikan pesan pengasuh juga harus menyesuaikan materi tersebut dengan tingkatan pengetahuan santri.
5. Efek Komunikasi
Keefektifan komunikasi tidak saja ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi, tetapi juga oleh diri si komunikator. Fungsi komunikator
ialah pengaturan pikiran dan perasaannya dalam bentuk pesan untuk membuat komunikan menjadi tahu, dan berubah sikap, pendapat dan tingkah
laku prilakunya. Betapapun tinggi teknik komunikasi yang dilakukan oleh pengasuh, maka dipastikan hasilnya tidak akan sesuai degan apa yang
diharapkan. Dalam hal ini, tumbuh dan berkembangnya santri sangat berpengaruh oleh kebiasaan dan tingkah laku pengasuhnya. Selanjutnya
santri pun akan tunduk mengikuti bentuk-bentuk pendidikan yang diperoleh oleh pengasuh.
Pendidikan merupakan suatu cara dalam mematangkan intelektual santri menuju harapan kebahagiaan di hari esoknya. Kare na seorang
pengasuh dalam menyampaikan pesan pendidikan harus dimulai dengan pesan-pesan yang berbau agama, karena dengan pendidikan agama, santri
akan mudah diarahkan ke jalan yang diridhaai Allah. di samping itu, pengasuh juga harus memperhatikan apakah pesan atau materi pendidikan
yang disampaikannya itu sudah cocok untuk santrinya. Tidak sembarangan dalam memberikan materi kepada santri agar kemudian hari anak tersebut
menjadi anak yang sholehah
Disinilah fungsi pengasuh sangat dibutuhkan untuk menjadi kan seorang santri yang taat kepada ajaran agamaDisaat seorang santri mendapat
persoalan hidup yang belum pernah merasakanmendapatkan pada waktu masa kecilnya maka pengasuh adalah salah satu tempat mengadu untuk
berlindung dan teman bercerita dalam menyelesaikan persoalanya itu. disinilah seorang santri diarahkan agar bersabar dan tetap tegar ketika
menghadapi persoalan hidup. Kondisi diatas memberikan pemahaman tantang betapa pentingnya
fungsi pengasuh. Fungsi pengasuh tidak hanya sebagai tempat berlindung, menjalin kasih sayang antara santri dan pengasuh, akan tetapi, yang
terpenting dari fungsi pengasuh ini, sebenarnya adalah menjaga fitrah anak yang lurus dan suci. Menjaga fitrah anak berarti telah berupaya meluruskan
fitrahnya dan membangkitkannya serta mengembangkan bakat kemampuan positifnya.
I. Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi Pengasuh Dalam Membina Anak Yatim Di Asrama Maryam Al-Fityan Medan.
Didalam suatu kegiatan faktor pendukung dan faktor penghambat pasti menyertai dalam setiap kegiatan tersebut tidak terkecuali pada kegiatan
pembinaan anak yatim di asrama Maryam.
1. Faktor Pendukung Dalam Pembinaan Anak Yatim
a. Yayasan Al-Fityan kota Medan mempuyai mottoā€¯ pertama, taat atas perintah Allah, kedua merasa cukup atas apa yang diberikan Allah,
ketiga ridho dengan apa yang telah ditakdirkan oleh Allah. b. Adanya peraturan yang diterapkan oleh pihak yayasan sehingga
anak asuh menjadi rajin dan ulet serta kemauan yang tinggi dari anak itu sendiri dalam melaksanakan ibadah selain itu dengan
adanya kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai contoh menghafal Alquran.