Karakteristik Perkembangan Emosi Remaja Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja

1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita 2. Mencapai peran sosial pria dan wanita 3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif 4. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang-orang dewasa 5. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi 6. Memilih dan mempersiapkan karir pekerjaan 7. Mempersiapkan pernikahan dan berkeluarga 8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga Negara 9. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial 10. Memperoleh perangkat-perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku dan mengembangan ideologi 11. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

3. Karakteristik Perkembangan Emosi Remaja

Menurut Ali 2004 terdapat beberapa karakteristik perkembangan emosi remaja yang dibagi ke dalam empat periode, yaitu: a Periode pra remaja Pada periode ini perubahan fisik belum tampak jelas, tetapi pada remaja putri biasanya memperlihatkan penambahan berat badan yang cepat sehingga mereka merasa gemuk, gerakan-gerakan mereka mulai mejadi kaku serta respon mereka terhadap rangsangan dari luar yang berlebihan sehingga mudah tersinggung dan cengeng, tetapi juga cepat merasa senang atau bahkan meledak-ledak b Periode remaja awal Pada periode ini tampak adanya perubahan fungsi alat kelamin. Karena adanya perubahan yang tampak nyata, banyak remaja yang mengalami kesukaran untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut sehingga tidak jarang mereka cenderung menyendiri dan merasa terasing, mendapat kurang perhatian dari orang lain, serta merasa tidak ada orang yang memperdulikannya. c Periode remaja tengah Pada periode ini, tanggung jawab remaja terhadap hidupnya tampak semakin meningkat di mana mereka harus mampu memikul sendiri masalah mereka. Tuntutan yang diterima oleh remaja seringkali berasal dari orangtua maupun dari masyarakat sehingga tidak jarang dapat menimbulkan masalah bagi para remaja di mana terdapat kontradiksi antara apa yang sering terjadi di masayakat dengan nilai-nilai moral yang mereka ketahui, hal ini tidak jarang mengakibatkan keraguan mengenai apa yang mereka anggap benar, baik maupun pantas untuk dikembangkan. d Periode remaja akhir Selama periode ini, remaja sudah mulai memandang dirinya sebagai orang dewasa serta mampu menunjukkan pemikiran, sikap dan perilaku yang semakin dewasa. Oleh karena itu orangtua dan masyarakat mulai memberikan kepercayaan kepada mereka

4. Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja

Menurut Wong 2009 terdapat beberapa karakteristik perkembangan sosial remaja yang dikelompokkan ke dalam beberapa, yakni: 1. Hubungan dengan orang tua Selama masa remaja, hubungan orangtua dengan anak berubah dari menyayangi menjadi persamaan hak. Proses untuk mencapai kemandirian seringkali melibatkan kekacauan dan ambiguitas karena baik orangtua maupun remaja belajar untuk menampilkan peran yang baru dan menjalankannya sampai selesai, sementara pada saat yang bersamaan seringkali penyelesaiannya diliputi dengan kerenggangan yang menyakitkan. Pada saat remaja menuntuk hak mereka untuk mengembangkan hak-hak istimewanya, mereka seringkali menciptakan ketengangan di dalam rumah. Mereka menentang kendali orangtua dan konflik dapat muncul pada hamper semua situasi atau masalah 2. Hubungan dengan teman sebaya Meskipun orangtua memberikan pengaruh utama terhadap kehidupan remaja namun teman sebaya dianggap lebih berperan penting ketika masa remaja dibandingkan masa kanak-kanak. Kelompok teman sebaya memberikan remaja perasaan kekuatan dan kekuasaan. a Kelompok teman sebaya Remaja umumnya suka bergaul, bersosial dan suka berkelompok. Kelompok teman sebaya memiliki evaluasi diri dan perilaku remaja. Remaja akan berusaha untuk menyesuaikan diri semaksimal mungkin agar mendapatkan penerimaan kelompok seperti model berpakaian, gaya rambut, tata bahasa dan seleras musik. Seringkali mereka mengorbankan individualitas dan tuntutan diri. Segala sesuatu pada remaja diukur oleh reaksi teman sebayanya. b Sahabat Hubungan personal antara satu orang dengan orang lain yang berbeda biasanya terbentuk antara remaja sesame jenis. Hubungan ini lebih dekat dan lebih stabil daripada hubungan yang dibentuk pada masa kanak-kanak pertengahan, dan penting untuk pencarian identitas. Seorang sahabat meruapakan pendengar terbaik, yaitu tempat di mana remaja dapat mencoba menjalani suatu peran atau beberapa peran dalam waktu yang bersamaan, mereka saling memberikan dukungan satu sama lain. Hurlock 2008 menyatakan bahwa masa remaja memiliki beberapa karakteristik tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Beberapa karakteristiknya antara lain: 1. Masa remaja merupakan periode penting Segala akibat langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap periode di masa mendatang. Dalam perkembangan remaja, segala aspek perkembangan adalah penting baik fisik, psikologis, maupun sosial 2. Masa remaja merupakan periode peralihan Pada masa remaja anak belum sepenuhnya dikatakan sebagai orang dewasa namun juga tidak lagi sebagai anak-anak. Anak beralih menjadi lebih dewasa dan meninggalkan sifat-sifat yang kekanakan, selain itu anak juga akan mempelajari perilaku baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan 3. Masa remaja merupakan periode perubahan Perubahan yang dimaksud adalah perubahan emosi, proporsi tubuh, minat, perilaku dan nilai yang dianut. Perubahan-perubahan tersebut akan mempengaruhi perkembangan psikologis anak, terkhusus bagaimana cara mereka memandang diri mereka 4. Masa remaja merupakan masa mencari identitas Erickson menyatakan bahwa pembetukan identitas diri akan mempengaruhi perilaku remaja. Pembentukan identitas akan dipengaruhi oleh perubahan fisik, kognitif, psikologis, serta lingkungan remaja seperti pola asuh orangtua, guru dan kondisi lingkungan remaja 5. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan Banyak anggapan bahwa masa remaja merupakan masa bermasalah, berantakan, tidak rapi, dsb. Anggapan ini yang seringkali membuat pertentangan dengan orangtuan dan antara orangtua dan anak terjadi jarak yang menghalangi anak untuk meminta bantuan orangtua untuk menghadapi berbagai masalahnya 6. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistis Remaja cenderung melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan orang lain, terlebih dalam hal cita-cita 7. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Remaja akan melakukan peran baru menjadi sosok orang dewasa dalam berperilaku serta bersikap dan bertindak, kondisi ini yang akan mengakibatkan remaja membentuk citra agar mereka terlihat seperti orang dewasa. Hal ini ditunjukkan dari bagaimana mereka berpakaian, bagaimana mereka berbicara selayaknya orang dewasa. Tidak jarang remaja juga berpikir bahwa merokok, menggunakan obat-obatan terlarang merupakan indikasi citra seorang sebagai orang dewasa.

D. PENDIDIKAN AKSELERASI