BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan
kesimpulan hasil penelitian Hadi, 2000. Peneltian ini merupakan jenis penelitian Korelasional yaitu penelitian atau penelaahan hubungan dua variabel atau lebih
pada suatu situasi atau sekelompok subjek Soekidjo, 2002. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh sense of humor terhadap stres pada
remaja dari kelas akselerasi di Kota Medan. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan
variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi S. Suryabrata, 1997. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
pendekatan secara kuantitatif dengan menggunakan skala kuesioner.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL
Identifikasi variabel penelitian merupakan langkah penetapan variabel- variabel utama yang menjadi fokus dalam penelitian serta penentuan fungsinya
masing-masing Azwar, 2000. Adapun variabel yang terlibat dalam penelitian
ini, antara lain:
Variabel Tergantung dependent variable : stres Variabel Bebas independet variable : Sense of Humor
B. DEFINISI OPERASIONAL
1. Stres
Stres adalahmunculnya gejala biologis sakit kepala berlebihan, tidur tidak nyenyak, gangguan pencernaan, hilangnya nafsu makan, gangguan kulit, dan
produksi keringat yang berlebihan di seluruh tubuh, gejala kognisi menurunnya daya ingat, mudah lupa terhadap suatu hal, kurang perhatian dan konsentrasi
sehinnga sulit untuk fokus dalam melakukan suatu hal, gejala emosi mudah marah, kecemasan berlebihan terhadap segala sesuatu, merasa depresi dan sedih,
dan gejala perilaku menyalahkan orang lain dan mencari kesalahan orang lain, suka melanggar norma, bersikap acuh tak acuh pada lingkungan, dan suka
menunda pekerjaan
Aspek yang digunakan adalah gejala stres, yakni:
a. Gejala Kognisi: gangguan daya ingat, perhatian, dan konsentrasi sehingga
individu tidak konsentrasi dalam melakukan suatu hal b.
Gejala Emosi: mudah marah, kecemasan yang berlebihan terhadap segala sesuatu, merasa sedih dan depresi
c. Gejala Tingkah Laku: menyalahkan orang lain, mencari kesalahan orang
lain, suka melanggar norma, tidak mampu mengontrol perilakunya dan bersikap acuh tak acuh terhadap lingkungan, suka menunda pekerjaan.
Dalam penelitian ini, hanya difokuskan pada aspek psikologis dari stres sesuai dengan pendapat Sarafino 1994. Data mengenai tingkatan stres diperoleh
dari Skala Strespada Remaja Kelas Akselerasiyang disusun dengan format
Likert.Skala ini tidak menggunakan gejala biologis sebagai dimensi aitemnya.
Skala ini berisikan 22 aitem dengan 9 aitem unfavorable dan 13 favorable. Skor tinggi pada skor total menandakan tingginya tingkatan stres pada responden
sedangkan skor rendah pada skor total menandakan rendahnya tingkatan stres pada responden
2. Sense of Humor
Sense of Humor merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan humor untuk menyelesaikan masalah, keterampilan seseorang untuk menciptakan
humor, dan kemampuan menghargai atau menanggapi humor. Pengukuran tingkatan sense of humor dalam penelitian ini menggunakan alat
ukur MSHS TheMultidimensional Sense of Humor Scale yang telah dialih bahasakan oleh peneliti berdasarkan teori Thorson dan Powell1997.Skala ini
berisikan 24 aitem dengan 16 aitem favorable dan 8 aitem unfavorable. Skor tinggi pada skor total menandakan tingginya tingkatan sense of humor pada
responden sedangkan skor rendah menandakan rendahnya tingkatan sense of humor pada responden.Aspek yang digunakan dalam Skala Sense of humor ini
adalah: 1.
Humor Production: kemampuan untuk menemukan humor pada setiap peristiwa
2. Coping with Humor: kemampuan individu untuk menggunakan humor
untuk mengatasi emosional dan situasi yang mengandung stres pada individu
3. Humor Appreciation: kemampuan individu untuk menghargai setiap
humor yang ada dalam kehidupan sehari-hari 4.
Attitude Toward Humor: kecenderungan untuk tersenyum dan tertawa pada setiap situasi yang lucu
C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi adalah seluruh penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Populasi memiliki karakteristik yang dapat
diperkirakan dan diklasifikasikan sesuai dengan keperluan penelitian. Sedangkan sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu
populasi dan diteliti secara rinci Hadi, 2000. Penelitian ini ditujukan kepada populasi Remaja Kelas Akselerasi di Kota
Medan yakni SMA Plus Sutomo 1, SMP Santo Thomas, SMA Plus Al-Azhar Medan, dan SMP Plus Al-Azhar, namun dengan keterbatasan yang dimiliki oleh
peneliti maka peneliti hanya menggunakan sebagian dari keseluruhan populasi yang dapat merepresentasikan populasi tersebut atau yang dikenal dengan sampel.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Azwar 2007 mengatakan bahwa pengambilan sampel dimaksudkan untuk menggeneralisasikan sampel dan menarik kesimpulan sampel sebagai sesuatu
yang berlaku bagi populasi. Supangat 2007 menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi
untuk dijadikan sebagai bahan penalaah dengan harapan contoh yang diambil dari populasi tersebut dapat mewakili representative terhadap populasinya.Jenis
pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah random sampling, dengan menggunakan teknik simple random sampling.Sampel akan dipilih dengan
menggunakan undian atau tabel angka random di mana nantinya tabel akan berisikan angka-angka yang terdiri dari kolom dan baris, cara pemilihan terhadap
angka dilakukan secara bebas. Menurut Azwar 2000, secara tradisional statistika menganggap bahwa
jumlah sampel yang lebih dari 60 subjek sudah cukup banyak. Hadi 2000 menambahkan bahwa menetapkan jumlah sampel yang banyak lebih baik dari
pada menetapkan jumlah sampel yang sedikit
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan skala ukur. Skala ukur ini adalah suatu daftar yang berisi sejumlah pertanyaan yang
diberikan kepada subjek agar dapat mengungkapkan kondisi-kondisi yang ingin diketahui. Skala ini disusun berdasarkan metode Skala Likert. Nilai skala setiap
pertanyaan diperoleh dari jawaban subjek yang menyatakan mendukung
favorable atau yang tidak mendukung unfavorable.
1. Skala Sense of Humor
Pengambilan data sense of humor dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan The Multidimensional Sense Of Humor Scale MSHS
yang dialihbahasakan oleh peneliti. Butir-butir pernyataan disusun oleh peneliti berdasarkan teori Thorson Powell. Skala ini berisikan 24 aitem
dengan 16 aitem favorable dan 8 aitem unfavorable. Aitem terdiri dari pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu: SS Sangat Setuju, S
Setuju, N Netral, TS Tidak Setuju dan STS Sangat Tidak Setuju.
Sistem skoring :
Favorable Unfavorable
Sangat setuju SS = 5 Sangat setuju =1
Setuju S = 4 Setuju = 2
Netral N = 3 Netral = 3
Tidak Setuju TS = 2 Tidak setuju = 4
Sangat Tidak Setuju STS = 1 Sangat Tidak Setuju = 5
Tabel 1
Blue PrintThe Multidimensional Sense of Humor Scale MSHS
No Aspek
Pernyataan Jumlah
favorable Unfavorable
1 Humor untuk menyelesaikan
masalah 16, 14, 12, 15,
13 11, 17
7
2 Kemampuan
menciptakan humor
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10
6 10
3 Kemampuan
menghargai humor
19,18 20, 21, 22, 23,
24 7
Jumlah 16
8 24
2. Skala tingkatan stres
Pengambilan data mengenai tingkatan stres pada remaja dari kelas akselerasi dilakukan dengan menggunakan Skala Tingkatan Stresyang
disusun dengan Format Likert berdasarkan teori mengenai gejala-gejala Stres dari Sarafino. Skala ini berisikan 22 aitem dengan 13 aitem favorable dan 9
aitem unfavorable. Aitem terdiri dari pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu: SS Sangat Setuju, S Setuju, N Netral, TS Tidak Setuju,
dan STS Sangat Tidak Setuju.
Tabel 2
Blue Print Skala Stres
No Aspek
Pernyataan Jumlah
Favorable unfavorable
1 Kognisi
3 1, 2, 4
4 2
Emosi 6, 12, 14, 15, 16
10, 11 7
3 Tingkah laku
5, 8, 13, 17, 19, 20, 21
7, 9, 18, 22 11
jumlah 13
9 22
E. UJI COBA ALAT UKUR