31
8, 12, pernyataan definisi kebutuhan spiritualitas no. 10, pernyataan pemenuhan kebutuhan spiritualitas terkait hubungan individu dengan diri sendiri
no. 14, 7, pernyataan pengaruh keyakinan terhadap kesehatan no. 6, 9, 15, pernyataan pemenuhan kebutuhan spiritualitas terkait hubungan individu dengan
orang lain no. 5, 11. Skala pengukuran data yang digunakan adalah skala guttman. Penilaian kuesioner yaitu jika responden menjawab pernyataan dengan
benar skor yang diberikan 1 dan jika salah diberikan skor 0. Perhitungan data hasil pengukuran dikategorikan berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana 2002.
������� ����� = ������� �����
������ ����� =
15 3
= 5 Dengan demikian maka pengetahuan perawat tentang kebutuhan
spiritualitas dikategorikan sebagai berikut : Baik = 11-15
Cukup = 6-10 Kurang = 0-5
4.5.3 Lembar Observasi Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas pada Pasien Stroke
Lembar observasi ini dibuat oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yang menggambarkan tindakan pemenuhan kebutuhan spiritualitas oleh perawat .
instrumen ini terdiri dari 12 pernyataan. Jenis pernyataan tertutup sehingga peneliti hanya memberikan jawaban berupa tanda checklist
√ pada lembar observasi yang tersedia. Lembar observasi ini terdiri dari hubungan dengan Tuhan
sebanyak 3 pernyataan no. 1, 2, 3, hubungan dengan diri sendiri sebanyak 3 pernyataan no. 4, 5, 6, hubungan dengan orang lain sebanyak 3 pernyataan no.
32
7, 8, 9, hubungan dengan lingkungan sebanyak 3 pernyataan no. 10, 11, 12. Skala pengukuran data yang digunakan adalah skala likert. Pernyataan terdiri dari
empat pilihan yaitu tidak pernah skor 0, kadang -kadang skor 1, sering skor 2, selalu skor 3. Perhitungan data hasil pengukuran dikategorikan berdasarkan
rumus statistik menurut Sudjana 2002. ������� ����� =
������� ����� ������ �����
= 36
3 = 12
Dengan demikian pemenuhan kebutuhan spiritualitas pada pasien stroke dikategorikan sebagai berikut :
Baik = 25-36 Cukup = 13-24
Kurang = 0-12
4.5.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas yang dilakukan untuk kuesioner pengetahuan perawat tentang kebutuhan spiritualitas dan lembar observasi pemenuhan kebutuhan spiritualitas
pada pasien stroke pada penelitian ini adalah validitas isi . Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur data dari variabel secara tepat.
Kuesioner dan lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini divalidasi oleh dosen strata magister di Departemen Keperawatan Jiwa. Instrumen pada
penelitian ini sudah dinyatakan valid dengan nilai content validity index untuk kuesioner pengetahuan perawat tentang kebutuhan spiritualitas dan lembar
observasi pemenuhan kebutuhan spiritualitas pada pasien stroke yaitu 0, 96 dan 0,93.
33
Menurut Sugiyono 2010 Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan
dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes adalah tingkat keajegan konsitensi suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk
menghasilkan skor yang ajeg. Peneliti menggunakan uji reliabilitas dengan rumus K-R 20 untuk kuesioner pengetahuan perawat tentang kebutuhan spiritualitas.
Dengan rumus sebagai berikut : �
11 =
� �
� − 1� � V
t −
∑ �� V
�
� Keterangan :
r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan
Vt = varians total p = proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir
p = Banyak subjek yang skornya 1
N p =
proporsi subjek yang mendapat skor 0 q = 1
− p Nilai koefisien
�
11
harus lebih dari 0,70 agar dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut reliabel Polit Hungler, 2001. Uji reliabilitas dilakukan
sebelum pengumpulan data terhadap 20 orang perawat di ruang stroke corner dan ruang neurologi RSUP H. Adam Malik Medan . Hasil uji reliabilitas kuesioner
pengetahuan perawat tentang pemenuhan kebutuhan spiritualitas yaitu 0,76 karena hasil hitung lebih besar dari 0,70 maka instrumen dapat dikatakan reliabel.
34
4.6 Pengumpulan Data