JUDUL PENELITIAN BIDANG ILMU PENDAHULUAN

3

A. JUDUL PENELITIAN

Survey Status Gizi dan Deteksi Faktor Risiko Gizi Kurang Pada Anak-Anak Sekolah Dasar di Dusun Muntigunung, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, 2015

B. BIDANG ILMU

esehatan Masyarakat

C. PENDAHULUAN

Anak-anak merupakan aset sebuah bangsa. Kualitas kesehatan seorang anak merupakah hal yang perlu mendapatkan priotitas. Berbagai masalah kesehatan banyak ditemukan pada anak-anak baik di Indonesia maupun di dunia. Salah satu masalah kesehatan yang paling sering dihadapi negara berkembang seperti Indonesia dari dulu hingga saat ini adalah masalah gizi pada anak. Saat ini di Indonesia, masalah gizi lebih atau obesitas pada anak mulai banyak muncul terutama pada anak-anak diperkotaan. Hal itu bukan berarti menunjukkan bahwa masalah gizi kurang sudah terselesaikan dengan tuntas diseluruh wilayah Indonesia. Masalah gizi kurang tetap menjadi masalah pada anak-anak terutama di daerah-daerah pedesaan dan terpencil. Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 status gizi balita di Indonesia dengan indikator BBU menunjukkan prevalensi gizi buruk, yaitu 4,9 , gizi kurang 13,0 dan gizi lebih 5,8 Depkes RI, 2010. Masalah gizi juga masih menjadi masalah serius di beberapa KabupatenKota di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2004 menunjukkan masalah gizi terjadi di 77,3 Kabupaten dan 56 Kota di Indonesia Riskesdas, 2010. Propinsi Bali pada tahun 2007 memiliki prevalensi gizi buruk mencapai 3,2 dan prevalensi gizi buruk kurang adalah 11,4. Kabupaten Karangasem merupakan salah satu Kabupaten di Bali dengan prevalensi gizi buruk yang masih tinggi. Status gizi anak berumur 6-14 tahun di Kabupaten Karangasem merupakan prevalensi anak kurus tertinggi di provinsi Bali, yaitu 12,6 pada anak laki-laki dan 11,1 pada anak perempuan menurut Riskesdas Bali 2007. Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan 40,6 penduduk 4 mengonsumsi makanan di bawah kebutuhan minimal kurang dari 70 dari Angka Kecukupan GiziAKG yang dianjurkan. Berdasarkan kelompok umur 24,4 pada balita dan 41,2 pada anak usia sekolah Riskesdas, 2010. Berbagai upaya juga telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan status gizi anak di Indonesia, namun masih ada kesenjangan terutama di wilayah-wilayah geografisnya tergolong sulit dan terpencil, seperti halnya sebuah dusun di Bali, yaitu Dusun Muntigunung. Dusun yang termasuk kedalam wilayah Kabupaten Karangasem, dan merupakan salah satu daerah kantong kemiskinan di Provinsi Bali dengan jumlah penduduk miskin diperkirakan sekitar 64 BPS Prov. Bali, 2006. Kondisi geografis yang ada disekitar lereng gunung membuat akses menuju pelayanan kesehatan menjadi sebuah hambatan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dasar seperti posyandu. Status gizi balita di wilayah ini, pada penelitan yang dilakukan Muliawan dkk 2009, didapatkan sebesar 47,5 balita dengan status gizi kurang berdasar BBU dan 37,1 berdasarkan TBU. Tingkat anemia pada balita di daerah ini juga sangat besar yaitu 83,1 Muliawan. 2009. Masalah kecukupan gizi menjadi suatu masalah yang krusial. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak, yaitu faktor asupan gizi. Kurangnya asupan gizi pada masa ini akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan badan, mental, kecerdasan dan mudah terserang penyakit infeksi. Selain gizi kurang juga ditemukan juga masalah pada anak karena gizi lebih, yang menyebabkan kegemukkan dan anak akan berisiko menderita penyakit degeneratif seperti penyakit hipertensi, jantung dan lain-lain Santoso, 2009. Status gizi adalah ekspresi dari keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau indikator baik buruknya penyediaan makanan sehari-hari. Status gizi yang baik diperlukan untuk mempertahankan derajat kesehatan dan membantu pertumbuhan bagi anak Irianto, 2007. Kondisi gizi kurang yang terjadi pada masa bayi dan balita, bila tidak tertangani dengan baik akan berlanjut hingga anak memasuki usia berikutnya, yaitu usia sekolah. Pada usia sekolah, kucukupan gizi pada anak – anak mesti terpenuhi karena beban fisik mereka bertambah untuk berkonsentrasi dalam belajar, perkembangan fisik dan mental 5 juga cukup pesat. Kondisi gizi pada anak usia sekolah bila tidak tertangani akan meningkatkan kesakitan dan menurunkan kecerdasan dari generasi penerus di wilayah ini. Upaya intervensi untuk kedaan gizi pada anak sekolah di Dusun Muntigunung memerlukan sebuah gambaran status gizi anak sekolah di wilayah ini. Hingga saat ini, data tersebut belum tersedia, sehingga memerlukan suatu penelitian awal untuk mengetahui status gizi pada anak – anak sekolah dasar usia sekolah, yang nantinya dapat dijadikan acuan baseline untuk merancang program intervensi selanjutnya. Data Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan untuk mengetahui status gizi dan faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada anak-anak sekolah dasar di Dusun Muntigunung, Kabupaten Karangasem, Bali 2015.

D. PERUMUSAN MASALAH