15
3. Ciri-Ciri Harga Diri
Branden M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, 2014:43-44 mengemukakan ciri-ciri orang yang memiliki harga diri tinggi di
antaranya mampu menghadapi kesengsaraan dan kemalangan hidup, tabah dan ulet, mampu bangkit dari kekalahan, kegagalan dan
keputusasaan, mempunyai ambisi yang besar, kreatif dalam pekerjaan dan mempunyai trik dalam menyelesaikan pekerjaan, serta dapat
membina hubungan interpersonal yang baik dan mampu menghadapi kenyataan.
Frey dan Carlock M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, 2014:43- 44 juga menambahkan bahwa individu dengan harga diri yang tinggi
mempunyai ciri-ciri di antaranya mampu menghargai dirinya sendiri, cenderung tidak menjadi sempurna, mengenali keterbatasannya dan
selalu mengembangkan diri. Sebaliknya, individu yang memiliki harga diri rendah mempunyai ciri-ciri yang cenderung menolak dirinya dan
cenderung tidak puas akan dirinya. Lain halnya dengan pendapat Sarlito Wirawan Sarwono dan Eko
A. Meinarno2009:59 yang menyatakan bahwa individu dengan harga diri tinggi mencerminkan superioritas atau kekuatannya terhadap orang
lain serta motivasi untuk terus mempertahankan kesuperioritasannya. Crocker Baron dan Byrne, 2003:175 menambahkan individu dapat
menciptakan perasaan positif dan meningkatkan harga dirinya ketika individu tersebut membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan
16
tidak menemukan karakter atau perilaku orang lain yang lebih baik dibandingkan dirinya pada orang lain.
Berdasarkan penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki harga diri tinggi adalah tabah dan ulet,
lebih mampu mengahadapi kegagalan, berambisi, kreatif dalam pekerjaan, dan mampu membina hubungan interpersonal sementara
ciri-ciri orang yang memiliki harga diri rendah cenderung menolak dirinya dan cenderung tidak puas.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri
Faktor utama harga diri menurut Murk 2006, 64-78 sebagai
berikut :
a. Faktor parental yang meliputi genetika, dukungan atau keterlibatan orangtua, penerimaan orang tua, harapan orangtua dan konsistensi
dalam pola pengasuhan, urutan kelahiran dan modeling. b. Nilai, yang meliputi adanya nilai sosial dan nilai diri.
c. Gender. d. Faktor ras, etnis dan ekonomi.
e. Orientasi budaya. f. Sumber harga diri yang meliputi kebajikan atau rasa bersalah,
pengaruh terhadap ketidakberdayaan, prestasi atau kegagalan, serta kompetensi dan kelayakan.
Menurut M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, 2014:44-45 hasil interaksi individu dengan lingkungan atas sejumlah penghargaan,
17
penerimaan, dan pengertian orang lain terhadap individu berpengaruh terhadap pembentukan dan perkembangan harga diri.
Sementara dikemukakan oleh Coopersmith 1967:38-41 beberapa aspek harga diri adalah sebagai berikut:
a. Kekuatan Kekuatan dimaknai sebagai kemampuan individu dalam
mempengaruhi dan mengontrol orang lain. Kemampuan individu untuk mempengaruhi tindakan tertentu dengan mengontrol tingkah
laku diri dan orang lain dapat menandai keberhasilan individu terkait kekuatan dirinya.
b. Keberartian Keberartian diartikan sebagai penerimaan perhatian dan
kasih sayang yang diterima individu dari orang lain dan sebaliknya. Ungkapan kasih sayang dan perhatian seorang individu terhadap
orang lain berarti individu berhasil dalam mengungkapkan keberartian dirinya.
c. Kebajikan Kebajikan dimaknai sebagai ketaatan individu terhadap
etika, moral, agama dan peraturan yang berlaku. Ketaatan individu dalam hidup beretika, bermoral dan beragama menandai tingkat
kebajikan seorang individu . d. Kemampuan
18
Kemampuan diartikan sebagai pencapaian keberhasilan individu. Keberhasilan individu dalam kemampuannya ditandai
dengan pencapaian karir dan prestasi serta penampilan yang sesuai dengan usianya.
Menurut M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S 2014:44-45 sejumlah penghargaan, penerimaan, dan pengertian orang lain terhadap
seorang individu yang terbentuk dari interaksi individu dengan lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan harga diri individu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga diri di antaranya faktor jenis kelamin, intelegensi, kondisi fisik, lingkungan keluarga dan
lingkungan sosial. Kemudian Santrock 2003:339 menyatakan bahwa adanya
dukungan dari orang tua dan teman sebaya sama besarnya berpengaruh terhadap harga diri remaja secara keseluruhan. Selain perhatian dan
dukungan dari lingkungan, harga diri atau percaya diri juga dapat meningkat ketika remaja menghadapi masalah dan berusaha untuk
mengatasinya sendiri. Di samping kekuatan dalam menghadapi masalah, prestasi juga dapat memperbaiki tingkat harga diri seorang
individu. Baron dan Byrne 2003:177 menyatakan bahwa individu yang
merasa puas dengan tubuhnya cenderung menekankan pentingnya tubuh yang dimilikinya sementara individu yang tidak senang dengan
tubuhnya akan mencari sumber harga diri lain dan mengabaikan
19
ketidakpuasan atas penampilannya. Sementara itu Myers2012:65 berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi harga diri sebagian
orang adalah prestasi sekolah dan daya tarik fisik sedangkan faktor yang mempengaruhi sebagian orang yang lain adalah perasaan dicintai
oleh Tuhan dan ketaatan pada norma moral. Berdasarkan penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri di antaranya faktor jenis kelamin, intelegensi atau prestasi, kondisi fisik, lingkungan, ketaatan
pada Tuhan dan moral.
B. Remaja 1. Pengertian Remaja