46
menyelidiki suatu proses, dan memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam.
Dalam penelitian ini peneliti mencoba meneliti remaja bertato di Keb umen untuk mencari informasi mengenai dinamika harga diri remaja
bertato di Kebumen.
B. Subjek Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini bukan remaja secara keseluruhan, melainkan dalam penelitain ini untuk menentukan subjek penelitian,
peneliti memilih subjek penelitian berdasarkan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut berdasarkan beberapa karakteristik yaitu sebagai
berikut: 1. Seorang remaja laki-laki dan perempuan yang memiliki tato dalam
waktu sekurang-kurangnya 1 tahun 2. Remaja berusia 17 tahun sampai dengan 21 tahun untuk perempuan
dan 18 sampai dengan 22 tahun untuk laki-laki. 3. Berdomisili dan terdaftar sebagai penduduk di kota Kebumen
sekurang-kurangnya 2 tahun. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti maka didapatkan 3
remaja laki-laki bertato yang layak dijadikan subjek penelitian. Ketiga subjek penelitian di antaranya yaitu RF, KT, JL remaja bertato laki-laki.
47
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Kebumen, tepatnya di tempat kerja subjek dan tempat-tempat subjek melakukan aktivitasnya yakni distro dan
kedai kopi, di tempat makan, kafe, dan di studio musik.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif dikenal beberapa metode pengumpulan data yang umum digunakan. Beberapa metode tersebut antara lain wawancara,
observasi, studi dokumentasi, dan focus group discussion Haris Herdiansyah, 2010:116. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data
yang peneliti gunakan adalah observasi nonpartisipan dan wawancara mendalam.
1. Observasi NonPartisipan Cartwright dan Catwright Haris Hendriansyah, 2010:131
mendefiniskan observasi sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta merekam perilaku individu yang dilakukan secara
sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi adalah kegiatan pencarian data yang hasilnya dapat digunakan untuk memberikan suatu
kesimpulan atau diagnosis. Menurut Sanafiah Faisal Sugiyono, 2012:64 observasi dilakukan
dengan beberapa cara yaitu observasi partisipan, observasi terang- terangan dan tersamar, serta observasi yang tersuktur dan tidak
berstruktur. Menurut Spradley Sugiyono, 2012:64 observasi partisipasi di bagi menjadi empat, yaitu partisipasi pasif, moderat, aktif
48
dan lengkap. Sesuai dengan pendapat Spradley tersebut, maka peneliti dalam penelitian ini menggunakan jenis observasi partisipasi pasif
karena dalam hal ini peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak terlibat dalam kegiatan tersebut. Pengamatan
dilakukan dengan pengamatan terstruktur yaitu dengan melakukan pengamatan menggunakan pedoman observasi saat pengamatan
dilakukan. Pengamatan dilakukan ditempat tinggal, tempat kerja, dan tempat dimana sujek menghabiskan waktu bersama teman serta pada
saat jalannya wawancara. 2. Wawancara Mendalam
Esterberg Sugiyono, 2012:72 mendefinisikan wawancara adalah pertemuan dua orang yang melakukan tanya jawab untuk bertukar
informasi dan ide, sehingga dapat diperoleh suatu makna dalam topik tertentu.
Wawancara yang
dilakukan dalam
penelitian ini
menggunakan pedoman wawancara terstruktur. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar wawancara tidak menyimpang dari pokok
permasalahan dan terkendali sehingga memungkinkan variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi di lapangan.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara berulang-ulang terhadap 3 remaja bertato di Kebumen. Kemudian berdasarkan hasil
wawancara tersebut akan diperoleh informasi dan makna mengenai harga diri remaja bertato. Wawancara akan berakhir apabila peneliti
sudah mendapatkan data yang ingin dicapai dan mendalam.
49
E. Instrumen Penelitian