13
yang dilihat dari hubungannya dengan orang lain. Penilaian yang dilakukan individu didasarkan pada perlakuan orang lain terhadap
dirinya dan menunjukkan rasa percaya diri yang dimilikinya serta mampu berhasil dan berguna bagi diri sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa harga diri adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri
secara menyeluruh dalam rentang positif dan negatif yang didasarkan pada hubungannya dengan orang lain.
2. Pembentukan Harga diri
Menurut Baron dan Byrne 2003: 174 interaksi paling awal antara bayi dengan ibunya atau orang lain adalah awal dimulainya proses
pembentukan harga diri seorang individu. Proses pembentukan harga diri berhubungan dengan evaluasi positif yang berdasarkan opini orang
lain dan pengalaman individu secara spesifik. Pendapat yang selaras dikemukakan Darajat M. Nur Ghufron dan
Rini Risnawita S, 2014:40-41 bahwa pada masa kanak-kanak harga
diri individu sudah terbentuk sehingga adanya penghargaan dari orangtua dan orang sekitar sangat perlu didapatkan seorang anak.
Perlakuan dan penerimaan individu dari lingkungannya merupakan proses pembentukan harga diri selanjutnya seperti dimanja,
diperhatikan orangtua dan pengertian orang lain. Dapat dinyatakan harga diri bukanlah faktor bawaan, melainkan faktor yang dapat
dipelajari dan terbentuk dari pengalaman individu.
14
Mukhlis M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, 2014:41 menambahkan terbentuknya harga diri individu dimulai sejak individu
mempunyai pengalaman dan interaksi sosial. Anak-anak akan merasa tidak dihargai ketika mendapatkan perlakuan oleh orang lain seperti
olok-olok, hukuman, perintah, dan larangan secara berlebihan. Kemudian Geason etc. Baron dan Byrne, 2003:178 berpendapat
selaras bahwa hal paling utama yang menimbulkan pengaruh negatif dalam harga diri adalah apabila ketika kanak-kanak seorang individu
sering mendapat ejekan, pengalaman buruk tersebut dapat menurunkan harga diri dan citra tubuh yang lebih buruk pada remaja baik laki-laki
maupun perempuan. Selain itu Coopersmith M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, 2014:41 mengatakan bahwa anak yang dididik dengan
pola asuh otoriter dan permisifakan akan mengakibatkan anak mempunyai harga diri yang rendah sebaliknya apabila anak dididik
dengan pola asuh authoritarian akan membuat anak mempunyai harga diri yang tinggi.
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembentukan harga diri dimulai sejak individu masih bayi yang
berlangsung melalui interaksi dengan orangtua dan keluarganya, serta harga diri terbentuk melalui perlakuan yang diterima individu dari
lingkungannya, pola asuh orang tua dan perlakuan yang diterima individu berhubungan dengan tinggi rendahnya harga diri individu.
15
3. Ciri-Ciri Harga Diri