78
Keterpurukan yang dialami KT pada saat ia terlantar dan harus menjadi kuli bangunan membuat RF berusaha bekerja lebih
keras. Bermodalkan nekad KT mulai membuktikan kemampuan yang dimilikinya. Pada saat itu juga KT membuat tato sebagai
pertanda perubahan yang besar pada hidupnya. Berikut ungkapan KT:
“Ya pernah mba ya jelas terpuruk aku pernah nggembel jadi kuli bangunan juga aku pernah ya itu carane modal nekad
setelah pake tato aku jadi makin pingin mbuktiin kemampuanku
.” Wawancara, 2 Mei 2016
KT tidak mempunyai kekasih karena saat ini ia sedang fokus dengan karirnya. Hal tersebut didukung oleh ungkapan key
informan HR. Berikut penuturan HR, Key Informan 2B: “KT emang nggak punya pacar, tapi dia yang naksir tuh
banyak soalnya dianya juga royal sih.” Wawancara, 9 Juni 2016
b. Kekuatan Individu
Tato adalah seni menurut KT. Bahkan KT sendiri tidak tahu sejarah tato dan jenis-jenisnya. Selama ini KT mencari referensi
gambar tato dari internet. Sumber inspirasinya dalam memutuskan membuat tato berasal dari idolanya, Vicky Nitinegoro bukan hanya
sekedar mengikuti trend. Berikut penuturannya: “Aku sih ora seneng ngikuti wong liya aku ya aku wong
liya ya wong liya” Wawancara, 2 Mei 2016
Semua anggota keluarga KT tidak ada yang bertato, KT
merupakan orang pertama dikeluarganya yang membuat tato. Hal
79
itu membuat KT tidak berani terang-terangan menunjukkan tatonya namun lama kelamaan tatonya diketahui oleh keluarganya. Awal
mengetahui KT mempunyai tato sontak keluarganya terkejut dan melontarkan banyak pendapat. Setelah mendapat banyak masukan
dari keluarganya KT hanya mampu mengungkapkan bahwa baginya tato adalah seni dan ia tidak akan menjadi sampah hanya
karena ia mengambil keputusan untuk bertato justru ia berjanji akan menjadi orang yang lebih baik. Mendengar penjelasan dari
KT keluarga KT mulai percaya. Seperti apa yang diungkapkannya berikut:
“Ya pertama kaget jelas ya kan trus mereka percayalah yakin nek aku bener
” Wawancara, 2 Mei 2016 KT tidak pernah membandingkan dirinya dengan orang
lain. Menurutnya semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut ungkapan KT:
“Enggak pernahlah buat apa banding-bandingin, kan orang ada
kelebihannya ada kekurangannya.” Wawancara, 2 Mei 2016
Menurut KT karakter orang yang ideal ialah orang yang
berwibawa, sukses dalam karir dan penyabar. KT menyadari bahwa karakter yang ia idealkan tesebut belum sepenuhnya sama
dengan sifat yang dimilikinya. Berikut penuturannya: “Menurutku orang yang berkarakter itu yang wibawanya
tinggi, kerjanya sukses tapi orangnya tetep sabar.” Wawancara, 2 Mei 2016
80
“Kalo wibawa aku sih sedikit berwibawa ya haha, sukses lagi diusahain tapi kalo sabar belum.” Wawancara, 2 Mei
2016 JL memandang dirinya sebagai orang yang mudah bergaul,
percaya diri, rajin dan tegas. Ia juga mengakui kekuarangannya yang cerewet dan selalu ingin menang sendiri, namun menurut
teman-temannya ia orang yang galak. Berikut penuturannya: “Duh apa ya aku kayane pinter bergaul, percaya diri, rajin,
tegas.” Wawancara, 2 Mei 2016 “Kata temen-temen sih galak, tapi menurutku biasa aja terus
bawel apa maning ya menangan katanya sih.” Wawancara, 2 Mei 2016
Berikut penuturan HR, Key Informan 2B:
“KT supel orangnya, baik tapi dia tuh ya gitu kalo sama duit pralprol boros hura-hura makanya banyak ya
ng suka.” Wawancara, 2 Agustus 2016
Tato sama sekali tidak membebani KT justru KT merasa ia
dapat menjadi dirinya sendiri. Efek lain yang KT rasakan setelah ia bertato adalah kenyamanannya bergaul dengan orang lain. Tapi KT
tidak menutup kemungkinan mungkin suatu saat nanti ia akan menyesali tatonya karena alasan tertentu. Seperti yang diungkap
berikut ini: “Buat apa disesali mba tapi nggak tau besok ya buat saat ini
belum tapi nggak tau nanti.” Wawancara, 23 April 2016 KT hanya bisa membisu mendengar kritikan-kritikan yang
muncul dan berkeyakinan untuk menjawabnya dengan pembuktian. Berikut penuturannya:
81
“Ya satu dua kali pernah denger tapi kan aku mbuktikna mba.” Wawancara, 2 Mei 2016
Dalam beradaptasi dengan orang baru bukanlah menjadi
kesulitan bagi KT. Bagi KT bertemu orang baru sekaligus mendapat kenalan baru adalah hal yang menyenangkan. Bahkan
KT tidak segan untuk berbincang-bincang mengenai banyak hal dengan orang baru. KT selalu berusaha menjadi diri sendiri ketika
bersama dengan orang baru begitu pula orang yang tidak bertato. Seperti ungkapannya:
“Yang jelas aku apa anane aku apa anane wong arep ngomong apa terserah sing penting kie. Aku ngga munafik
aku mau diomong nakal ya terserah.” Wawancara, 2 Mei 2016
KT semakin yakin dengan keputusannya bertato pada saat
itu. Setelah KT bertato orang lain yang sebelumnya meremehkan KT sekarang lebih menghargainya. Penghargaan dari orang-orang
terdekat KT seketika membuat rasa percaya diri KT timbul. KT tidak pernah menyesali tato yang dibuatnya KT tidak pernah ambil
pusing dengan anggapan nakal terhadap orang yang bertato seperti dirinya karena KT memang merasa ia tidak melakukan kenakalan
dan kriminal apapun. Berikut penuturan KT: “Perasaanku ya biasa aja wong aku ora nakal, orang cuma
pada liat cover doang sih.” Wawancara, 23 April 2016
82
c. Kebajikan Individu