Kenakalan Remaja Remaja 1. Pengertian Remaja

24 Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tugas- tugas perkembangan yaitu menerima keadaan fisiknya dan menerima perannnya sebagai pria atau wanita, mencapai kemandirian emosional dan ekonomi, mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual dan mempersiapkan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga.

4. Kenakalan Remaja

Sudarsono Agoes Dariyo, 2004: 109 dalam memperoleh suatu pengakuan, penerimaan dan perhatian dari orang lain, seringkali kekeliruan dilakukan remaja dalam menentukan arah hidupnya. Pada akhirnya remaja akan melakukan tindakan-tindakan yang salah, seperti tindak kejahatan kekerasan, pembunuhan, penganiayaan, pencurian, penipuan, pemerasan penyalahgunaan obat, kriminalitas, penodonganperampokan, perusakan bis kota dengan melempari kaca- kacanya. Perilaku di atas inilah yang termasuk kedalam kenakalan remaja . Faktor-faktor terjadinya kenakalan remaja menurut Turner dan Helms Agoes Dariyo, 2004:110-111: a. Kondisi keluarga yang berantakan broken home. b. Perhatian dan kasih sayang dari orang tua yang kurang terhadap anak. c. Rendahnya status sosial ekonomi orang tua. 25 d. Ketidaktepatan dalam penerapan disiplin dan pola asuh keluarga. Jensen Sarlito, 2005:209 membagi kenakalan remaja menjadi empat jenis: a. Menimbulkan korban fisik pada orang lain, misalnya perkelahian, perkosaan, perampokan, dan pembunuhan. b. Menimbulkan korban materi, seperti perusakan, pencurian, pencopetan, dan pemerasan. c. Tidak menimbulkan korban di pihak orang lain misalnya pelacuran, penyalahgunaan obat, hubungan seks sebelum menikah. d. Pelawanan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos, mengingkari status orang tua dengan kabur dari rumah atau membantah perintah. Sesuai norma-norma hukum, kenakalan remaja menurut Sudarsono 2004:32 dijelaskan sebagai berikut: a. Kejahatan-kejahatan kekerasan misalnya pembunuhan dan penganiayaan. b. Pencurian misalnya pencurian biasa dan pencurian dengan pemberatan. c. Penggelapan d. Penipuan e. Pemerasan f. Gelandangan g. Anak sipil 26 h. Remaja dan narkotika Wujud kenakalan remaja menurut Adler Kartini Kartono, 2006:21 dipaparkan seperti dibawah ini: a. Kebut-kebutan di jalanan yang mengganggu keamanan lalu-lintas dan membahayakan jiwa penumpang dan pengendara lain. b. Perilaku ugal-ugalan, brandalan, urakan yang mengacaukan ketentraman lingkungan. c. Perkelahian antar geng, antar kelompok, antar sekolah, antar suku tawuran yang kadang-kadang menelan korban jiwa. d. Membolos sekolah lalu bergelandangan sepanjang jalan, atau bersembunyi di tempat-tempat terpencil sambil melakukan hal-hal negatif dan tindak asusila. e. Kriminalitas anak, remaja dan adolensens antara lain berupa perbuatan mengancam, intimidasi, memeras, maling, mencuri, mencopet, merampas, menjambret, menyerang, merampok, menggarong, pembunuhan. f. Berpesta-pora dan mabuk-mabukan, melakukan free sex, atau yang mengganggu lingkungan. g. Perkosaan, agresivitas seksual dan pembunuhan dengan motif seksual atau didorong oleh berbagai alasan. h. Kecanduan dan ketagihan bahan narkotika obat bius dan narkoba. i. Tindak-tindak immoral seksual secara terang-terangan, seks bebas tanpa terkendali, dan usaha-usaha lainnya yang bersifat kriminal. 27 j. Homoseksualitas, erotisme anak dan oral, dan gangguan seksual lain pada anak remaja. k. Perjudian dan bentuk-bentuk permainan lain dengan taruhan. l. Komersialisasi seks, pengguguran janin. m. Tindakan radikal dan ekstrim penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh anak-anak remaja. n. Perbuatan asosial dan anti sosial lain disebabkan oleh gangguan kejiwaaan pada anak-anak dan remaja. o. Tindak kejahatan disebabkan oleh penyakit sehingga tidak mampu mengontrol diri. p. Penyimpangan tingkah laku karena karakter anak yang menuntut kompensasi yang disebabkan adanya organ-organ yang inferior. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kenakalan remaja meliputi: kejahatan kekerasan, pembunuhan, penganiayaan, pencurian, penipuan, pemerasan penyalahgunaan obat dan miras, kriminalitas, penodonganperampokan, kejahatan seksual, seks bebas, homoseksual, perkosaaan, tawuran, dan tindakan brutal.

C. Tato 1. Pengertian Tato