Siswa Guru Komponen Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi

3. Komponen Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi

Dalam pembelajaran ada tujuh komponen yang saling berpengaruh. Delapan komponen tersebut adalah siswa, guru, tujuan, materi, strategi, metode, media, dan evaluasi. Berikut akan dibahas secara lebih rinci masing-masing komponen pembelajaran.

a. Siswa

Menurut Siswoyo, dkk. 2011: 96, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan. Sosok peserta didik umumnya merupakan sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa tumbuh dan berkembang ke arah kedewasaan. Tirtarahardja dan La Sulo via Siswoyo, dkk, 2011: 97 menyatakan bahwa ciri khas peserta didik adalah sebagai berikut. 1 Individu yang memiliki potensi fisik dan psikhis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik. Maksudnya ia sejak lahir telah memiliki potensi- potensi yang berbeda dengan individu lain yang ingin dikembangkan dan diaktualisasikan. 2 Individu yang sedang berkembang, yakni selalu ada perubahan daam diri peserta didik secara wajar baik yang ditujukan kepada diri sendiri maupun ke arah penyesuaian dengan lingkungan. 3 Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi, maksudnya adalah walaupun ia adalah makhluk yang berkembang mempunyai potensi fisik dan psikis untuk bisa mandiri, namun karena belum dewasa maka ia membutuhkan bantuan dan bimbingan dari pihak lain sesuai kodrat kemanusiaannya. 4 Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. Hal ini dikarenakan bahwa di dalam diri anak ada kecendeungan untuk memerdekakan diri, sehingga mewajibkan bagi pendidik dan orang tua untuk setapak demi setapak memberikan kebebasan kepada anak dan pada akhirnya pendidik mengundurkan diri.

b. Guru

Guru tidak hanya seseorang yang bertugas mengajar, tetapi juga bertanggung jawab terhadap perkembangan karakter peserta didik. Guru bertanggung jawab untuk mewariskan sistem nilai kepada peserta didik dan menerjemahkan sistem nilai tersebut melalui kehidupan pribadinya Barnawi, 2012: 91. Menurut Mulyasa 2007: 35, guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa peran dari seorang guru. Dalam kaitan ini, guru perlu memperhatikan peserta didik dalam individual, karena antara satu peserta didik dengan yang lain memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus mampu bertindak dan mengambil keputusan secara cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran, terutama berkaitan dengan masalah pembelajaran dan peserta didik Mulyasa, 2007: 37. Agar pembelajaran memilliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari materi standar. Sebagai pengajar, guru harus memiliki tujuan yang jelas dalam membuat keputusan secara rasional agar peserta didik memahami keterampilan yang dituntut oleh pembelajaran Mulyasa, 2007: 40. Sedangkan Barnawi 2014: 13 mengatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi hasil pembelajaran siswa. Profesionalitas guru ditandai dengan keahliannya di bidang pendidikan. Guru dalam melaksanakan perannya sebagai pendidik, pengajar, pemimpin, administrator, harus mampu melayani peserta didik yang dilandasi dengan kesadaran awarreness, keyakian belief, kedisiplinan discipline dan tanggung jawab responsibility secara optimal sehingga memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan siswa secara optimal Hanafiah, 2009: 106. Hanafiah 2009: 108 mengutarakan bahwa guru yang berperan sebagai pendidik yaitu guru yang memiliki kewajiban untuk melakukan reformasi kelas classroom reform sehingga diberi otonomi untuk melakukan inovasi dan perubahan di lingkungan kelasnya. Dengan peran yang diberikannya tersebut, guru dapat dengan leluasa untuk memahami, mengarahkan, dan mengembangkan peserta didik dalam aspek intelektual, moral, emosional, dan kinestetikal.

c. Tujuan

Dokumen yang terkait

Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

0 14 87

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 21 95

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII B PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 17

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA MELALUI PENDEKATAN SAVI.

0 2 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KREATIF PUISI MELALUI MODEL BENGKEL SASTRA PADA SISWA KELAS VII A Peningkatan Keterampilan Menulis Kreatif Puisi Melalui Model Bengkel Sastra Pada Siswa Kelas VII A Smp Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KREATIF PUISI MELALUI MODEL BENGKEL SASTRA PADA SISWA KELAS VII A Peningkatan Keterampilan Menulis Kreatif Puisi Melalui Model Bengkel Sastra Pada Siswa Kelas VII A Smp Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 16

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 KALASAN.

0 12 134

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS PANTUN DAN DONGENG PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 SLEMAN.

0 4 180

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 5 BANGUNTAPAN BANTUL.

0 8 175

PEMBELAJARAN MENULIS DONGENG PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 16 PONTIANAK

0 0 10