a. Fakta Cerita
1 Plot dan Alur
Menurut Forster via Nurgiyantoro, 2010: 113, plot adalah peristiwa- peristiwa cerita yang mempunyai penekanan pada hubungan kausalitas. Hal
serupa juga diungkapkan oleh Kenny via Nurgiyantoro, 2010: 113, ia memberikan pengertian plot sebagai peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam
cerita yang tidak bersifat sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa itu berdasarkan sebab akibat.
Menurut Sayuti 2000: 73, plot terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, tengah, dan akhir. Plot yang dipakai dalam cerita pendek biasanya plot
tunggal, artinya hanya ada satu urutan peristiwa saja yang ditampilkan dalam teks cerita pendek.
2 Penokohan
Sayuti 2000: 73-74 menyatakan bahwa tokoh merupakan elemen struktural fiksi yang melahirkan peristiwa. Menurut Abrams via Nurgiyantoro, 2010: 165
tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembacanya ditafsirkan memiliki kualitas moral dan
kecendrungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.
3 Latar
Latar dalam teks cerita pendek dikategorikan dalam tiga bagian, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat yaitu hal yang berkaitan dengan
masalah geografis, latar waktu merupakan hal yang berkaitan dengan masalah historis, sedangkan latar sosial adalah latar yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat Sayuti, 2007: 127. Menurut Stanton 2007: 35, latar adalah lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita, semesta yang
berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung.
b. Tema
Tema adalah makna cerita, gagasan sentral atau dasar cerita Sayuti, 2007: 187. Menurut Nurgiyantoro 2010: 70, tema menjadi dasar pengembangan
keseluruhan cerita. Di dalam cerita pendek hanya terdapat satu tema saja, hal ini terkait dengan ceritanya yang pendek dan ringkas. Selain itu, plot cerita pendek
yang bersifat tunggal hanya memungkinkan satu tema saja tanpa ada tema-tema tambahan.
c. Sarana Cerita