cukup tinggi. Penugasan langsung yang diberikan dengan melakukan pengamatan langsung menarik minat siswa dalam pembelajaran menulis teks
cerita pendek. Penggunaan metode pembelajaran berbasis pengalaman melibatkan kegiatan nyata yang dilakukan siswa saat melakukan pengamatan
langsung, sehingga pembelajaran tidak monoton dan tidak membosankan. Siswa dapat belajar bersama kelompok dan berbagi pengetahuan, sehingga
dapat menumbuhkan rasa kerjasama anatar anggota kelompok.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan tentunya masih memiliki keterbatasan dalam beberapa segi yaitu.
1. Penelitian ini masih terbatas pada pembelajaran keterampilan menulis teks cerita pendek siswa kelas VII di satu sekolah dengan satu kelompok
kontrol dan satu kelompok eksperimen saja sehingga hasil yang tercapai belum teruji kevalidannya.
2. Penerapan metode pembelajaran berbasis pengalaman dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek memerlukan kegiatan yang benar-benar bisa
memberikan pengalaman secara nyata kepada siswa, jika kegiatan kurang tepat maka hasil yang diperoleh akan kurang maksimal.
3. Metode pembelajaran berbasis pengalaman akan lebih efektif jika kegiatan dilakukan di luar sekolah, seperti kunjungan ke tempat wisata atau tempat-
tempat lainnya. Namun, karena kondisi sekolah yang jauh dari kota dan jalan raya membuat kegiatan yang dilakukan hanya di dalam sekolah.
79
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
Pertama, terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan menulis teks cerita pendek antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran berbasis pengalaman experiential learning dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan metode pembelajaran berbasis
pengalaman. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan keterampilan menulis teks cerita pendek yang ditunjukkan dengan hasil uji-t untuk sampel bebas
posttest kelompok eksperimen dan posttest kelompok kontrol. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa skor t
hitung
lebih besar dari skor tabel t
h
: - 5,994 t
tb
: 1,998 dan nilai sig. p sebesar 0,000 pada taraf signifikansi 5 0,05 dan db 62.
Kedua, metode pembelajaran berbasis pengalaman experiential learning efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek. Hal ini ditunjukkan
oleh hasil uji-t untuk sampel berhubungan. Hasil penghitungan uji-t menunjukkan bahwa t
hitung
th adalah sebesar -15,717 dengan db 31. Kemudian, skor t
hitung
tersebut dikonsultasikan dengan nilai t
tabel
pada taraf signifikansi 5 dan db 31 sebesar 2,039. Hal itu menunjukkan bahwa skor t
hitung
lebih besar daripada skor t
tabel
th = -15,717 tt = 2,039.