yang ditentukan, pengembangan paragraf yang dihasilkan siswa terlihat lebih logis, dan penyampaian bukti pendukung lebih meyakinkan.
Dari pernyataan di atas terlihat jelas bahwa terdapat perbedaan keterampilan menulis teks cerita pendek antara kelompok yang mengikuti
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman dengan kelompok yang menggunakan pembelajaran secara konvensional. Hal
ini menunjukkan bahwa tujuan penelitian ini telah tercapai.
4. Tingkat Keefektifan Metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman
Experiential Learning dalam Pembelajaran Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Kalasan
Keefektifan metode pembelajaran berbasis pengalaman dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek kelompok eksperimen diketahui
dengan rumus uji-t untuk sampel berhubungan. Berdasarkan hasil penghitungan dapat diketahui besarnya t
hitung
th adalah sebesar -15,717 dengan db 31. Kemudian, skor t
hitung
tersebut dikonsultasikan dengan nilai t
tabel
pada taraf signifikansi 5 dan db 31. Skor t
tabel
tt pada taraf signifikasni 5 dan db 31 adalah 2,039. Hal itu menunjukkan bahwa skor t
hitung
lebih besar daripada skor t
tabel
th = -15,717 tt = 2,039. Dengan demikian, hasil uji-t tersebut menunjukkan bahwa metode pembelajaran
berbasis pengalaman efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek.
Hasil dari penelitian pada kelompok eksperimen menunjukkan bahwa metode pembelajaran berbasis pengalaman telah teruji efektif dapat
meningkatkan keterampilan menulis teks cerita pendek. Metode pembelajaran
berbasis pengalaman yang digunakan membantu siswa untuk mengorganisasikan pengalaman, pengetahuan, ide-ide, dan fakta yang mereka
miliki untuk dituliskan dalam sebuah karangan. Dengan demikian, siswa dapat merencanakan penulisan teks cerita pendek dengan baik.
Keefektifan metode pembelajaran berbasis pengalaman dapat dilihat dalam proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dari aktivitas siswa di dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman. Cahyani 2000: 3 metode pembelajaran berbasis pengalaman
adalah suatu model pembelajaran yang mengaktifkan pembelajaran untuk membangun pengetahuan dan keterampilan melalui pengalamannya secara
langsung atau belajar melalui tindakan. Siswa kelompok eksperimen menjadi lebih aktif dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek. Metode
pembelajaran berbasis pengalaman yang telah disusun selanjutnya menjadi acuan selama proses penulisan teks cerita pendek, sehingga karangan yang
ditulis tidak keluar dari pokok bahasan awal yang ditentukan. Warrick 1997: 81 metode pembelajaran berbasis pengalaman tidak hanya memberikan
wawasan atau pengetahuan dan konsep-konsep saja. Namun, juga memberikan pengalaman yang nyata dan dapat membangun keterampilan
melalui penugasan-penugasan nyata. Sementara itu, metode ini juga dapat mengakomodasi dan memberikan proses umpan balik serta evaluasi antara
hasil penerapan dengan apa yang seharusnya dilakukan. Antusias siswa kelompok eksperimen dalam pembelajaran menulis teks
cerita pendek menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman
cukup tinggi. Penugasan langsung yang diberikan dengan melakukan pengamatan langsung menarik minat siswa dalam pembelajaran menulis teks
cerita pendek. Penggunaan metode pembelajaran berbasis pengalaman melibatkan kegiatan nyata yang dilakukan siswa saat melakukan pengamatan
langsung, sehingga pembelajaran tidak monoton dan tidak membosankan. Siswa dapat belajar bersama kelompok dan berbagi pengetahuan, sehingga
dapat menumbuhkan rasa kerjasama anatar anggota kelompok.
C. Keterbatasan Penelitian