46
4. Dosen memberikan tanggapan berupa masukan, saran, ktitik, dan umpan balik yang membangun.
5. Membuat catatan atas proses sebagai evaluasi. Tahap keenam: ujian praktik tersruktur
Mulai pertemuan ketujuh melakukan praktik ujian berbicara retorika, dengan ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati saat perkuliahan.
2.2.4.4 Sistem sosial
Di dalam model ini ada sistem sosial yang dikembangkan yaitu, kerjasama, persaingan sehat, persahabatan, keberanian, dan komunikasi. model Bincang
Interaktif Evaluasi Sebaya menuntut kerjasama dan kekompakan semua peserta pembelajaran, memperoleh persahabatan baru, dan keberanian dalam memberikan
tanggapan dari penampilan anggota lain. Selain itu, sistem yang berlaku dan berlangsung dalam model ini bersifat demokratis yang ditandai dengan adanya
interaksi dari peserta didik yang lain yang turut memberikan tanggapan kepada peserta didik yang lain.
Hal lain yang paling penting adalah bagaimana mahasiswa
dan dosen terlibatberperan dalam proses pembelajaran itu, kerjasama dan kemauan yang sungguh-sungguh dari peserta sangat diperhatikan.
2.2.4.5 Prinsip Reaksi
Dalam model ini, berlaku prinsip reaksi. 1. Dosen menyimak, memperhatikan, mengkritik, memberikan saran, umpan balik
positif, dan evaluasi atas penampilan mahasiswa saat praktik berbicara.
47
2. Mahasiswa menyimak, memperhatikan, mengkritik, memberikan saran, umpan balik positif, atas penampilan temannya saat praktik berbicara.
3. Anjuran-anjuran dosen untuk banyak berlatih berbicara, menambah referensi guna meningkatkan kemampuan berbicara, dan hal lain yang dapat meningkatkan
keberhasilan mahasiswa dalam kemampuan berbicara retorik. 4. Proses kegiatan belajar kelompok yang dilakukan mahasiswa.
5. Penggunaan kritik yang tidak menyinggung perasaan.
Inti dari prinsip reaksi ini adalah pengajar berperan sebagai fasilitator, memelihara suasana belajar serta memotivasi aktivitas mahasiswa, mendorong
pengertian dan penafsiran atas isi dan makna simulasi. 2.2.4.6 Sistem pendukung
Sarana yang diperlukan dalam model Bincang Interaktif Evaluasi Sebaya ini adalah rancangan kuliah retorika satu semester yang selalu menjadi pedoman kuliah
setiap mahasiswa, buku-buku tentang berbicara dan retorika, transparasi teori perkuliahan file dan print out, kaset rekaman Mp3, alat rekam yang disiapkan
mahasiswa, transkip rekaman, borang penilaian latihan mandiri, borang penialain ujian praktik berbicara retorik, perpustakaan. Peralatan elektronik yang digunakan
berupa tape recorder, lap top, speaker aktif, microphone, televisi, LCD, proyektor atau alat rekam lainnya. Selain itu, hal yang paling penting adalah seperangkat materi
bahan berbicara retorik yang harus dikuasai mahasiswa.
2.2.4.7 Peran tugas dosen
48
1. Dosen mampu mendorong mahasiswa untuk aktif berpendapat, mengkritisi, sebagai langkah mengevaluasi mahasiswa lain berpedoman pada pokok-pokok
kriteria berbicara. 2. Meyakinkan bahwa argumen respons yang diutarakan mahasiswa adalah baik
dengan upaya memberikan umpan balik positif. 3. Meminta mahasiswa untuk mengutarakan gagasannya sesuai dengan topik yang
sudah ditentukan. 4. Menegaskan kembali poin-poin yang sudah ditemukan simpulan bersama.
5. Mendorong lahirnya interaksi antarmahasiswa
2.2.4.8 Dampak instruksional
Dampak instruksional model ini berupa keterampilan berbicara dan kemampuan berbahasa. Kemahiran berbicara adalah hasil yang diharapkan dari
model ini. Model ini mengembangkan aspek-aspek berbicara seperti kelancaran, pelafalan, penggunaan kalimat efektif, pencapaian indikator keberhasilan lainnya
dalam keterampilan berbicara, serta mengembangkan kemampuan berbahasa yang lain seperti kemampuan menyimak juga hasil yang diharapkan. Kemampuan
menangkap informasi, merangkum, dan menyimpulkan informasi, menanggapi informasi yang didapatkan dikembangkan dalam model ini.
2.2.4.9 Dampak pengiring