28
2.2.2.3 Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan
Pembelajaran kooperatif bertitik tolak dari pandangan John Dewey dan Herbert Thelen dalam Ibrahim 2000:10 yang menyatakan pendidikan dalam
masyarakat yang demokratis seyogyanya mengajarkan proses demokratis secara langsung. Tingkah laku kooperatif dipandang sebagai dasar demokrasi dan sekolah
dipandang sebagai laboratorium untuk mengembangkan tingkah laku demokrasi. Keterampilan kooperatif tersebut berfungsi untuk pembelajaran kooperatif
dapat berjalan apabila mahasiswa dapat bekerjasama secara produktif dalam kelompok, melancarkan peranan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja
dapat dibangunakan dengan mengembangkan komunikasi antaranggota kelompok, sedangkan peranan tugas dapat dilakukan dengan membagi tugas antaranggota
kelompok.
2.2.3 Model Pembelajaran
Teori mengenai model pembelajaran, terdiri atas beberapa konsep, yaitu hakikat model pembelajaran, teori belajar yang melandasi model pembelajaran,
kelompok model pembelajaran, serta pemilihan model pembelajaran yang efektif. Berikut uraian dari teori mengenai model pembelajaran.
2.2.3.1 Hakikat Model Pembelajaran
29
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran-pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat- perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer,
kurikulum, dan lain-lain Joyce 1992:4. Selanjutnya Joyce menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk
membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Model Pembelajaran merupakan pola tertentu dalam mengajar atau rancangan
pembelajaran yang disiapkan oleh setiap guru. Oleh karena itu, inovasinya bergantung kepada kemampuan guru merancang model yang diinginkannya untuk
diterapkan dalam pengelolaan pembelajaran. Adapun Soekamto dalam Trianto 2007:5 mengemukakan maksud dari
model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencan aktivitas belajar mengajar.
Secara khusus istilah “model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Atas dasar pemikiran
tersebut, maka yang dimaksud model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
30
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar Winataputra 2001:3.
Selanjutnya Arends dalam Trianto 2007:6 menyatakan bahwa istilah model pengajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk
tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengelolaannya. Istilah model pembelajaran juga meliputi pendekatan suatu model
pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Model pembelajaran yang diterapkan dosen harus menggunakan berbagai keterampilan, memiliki prosedur pemecahan masalah
serta mengajarkan pada mahasiswa bagaimana cara berpikir kritis. Dalam model pembelajaran berdasarkan masalah, pembelajaran dimulai dengan menyajikan
permasalahan nyata yang dalam penyelesaiannya dibutuhkan kerjasama di antara mahasiswa. Dalam model pembelajaran ini, dosen memandu mahasiswa menguraikan
rencana pemecahan masalah menjadi tahap-tahap kegiatan, selanjutnya dosen memberi contoh mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan
supaya tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan serta menciptakan suasana kelas yang fleksibel dan berorientasi pada penyelidikan oleh mahasiswa.
Model pembelajaran
dapat diklasifikasikan
berdasarkan tujuan
pembelajarannya, yaitu sintaks pola urutannya dan sifat lingkungan belajarnya Trianto 2007:7. Sintaks pola urutan dari suatu pembelajaran adalah pola yang
menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umunya disertai dengan serangkaian kegiatan pembelajaran yang menunjukkan dengan jelas kegiatan-
kegiatan yang harus dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. Sintaks dari bermacam-
31
macam model pembelajaran memiliki komponen yang sama. Setiap model pembelajaran diawali dengan upaya menarik perhatian mahasiswa dan memotivasi
mahasiswa agar terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri dengan tahap menutup pelajaran yang di dalamnya meliputi kegiatan
merangkum pokok-pokok pelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan guru.
Model pembelajaran merupakan suatu hal yang digunakan sebagai petunjuk dalam keutuhan konsep aktivitas pembelajaran yang secara keilmuannya dapat
diterima dan secara operasional dapat dilakukan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam model pembelajaran selalu terdapat tujuan dan asumsi, sintakmatik,
sistem sosial, sistem pendukung, dampak instruksional, dan dampak pengiring. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan
inti atau jantung dalam proses belajar mengajar yang merupakan hal yang sanagt penting bagi para pengajar untuk mempelajari beberapa model pembelajaran, maka
seorang pendidik merasakan adanya kemudahan dalam pelaksanaan dan pembelajaran yang selanjutnya membawa pendidikan ke arah tujuan yang telah
digariskan.
2.2.3.2 Teori Belajar yang Melandasi Model Pembelajaran