Hakikat Retorika Komunikasi dan Retorika

52 Suatu proses komunikasi menghasilkan mutual understanding jika ada kedekatan antara frame of reference dan field of experience dari para peserta proses komunikasi. Untuk menjadi komunikator yang efektif, Anda sedapat-dapatnya harus mengenali karakteristik audiens Anda, untuk menentukan teknik komunikasi apa yang harus Anda gunakan untuk menyampaikan pesan Anda. Paradigma Lasswell Effendy 2006:10 di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni: a. komunikator communicator, source, sender b. pesan message c. media media d. komunikan communicant, communicate, receiver, recipient e. efek effect, impact, influence Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi ialah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

2.2.5.2 Hakikat Retorika

Retorika adalah kecakapan berpidato di depan umum study retorika di Sirikkusa ibu kota Sislia Yunani abab ke 5 SM. Retorika dari bahasa Yunani, ῥήτωρ, rhêtôr, orator, teacher adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara persuasi 53 untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen logo, awalnya Aristoteles mencetuskan dalam sebuah dialog sebelum The Rhetoric dengan judul Grullos atau Plato menulis dalam Gorgias, secara umum ialah seni manipulatif atau teknik persuasi politik yang bersifat transaksional dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melalui pidato, persuader dan yang dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan dan pengharapan mereka Rakhmat 2000: 14. Retorika memberikan suatu kasus lewat bertutur menurut kaum sofis yang terdiri atas Gorgias, Lysias, Phidias, Protagoras dan Socrates akhir abad ke-5 SM. Ilmu yang mengajarkan orang tentang keterampilan, tentang menemukan sarana persuasif yang objectif dari suatu kasus Aristoteles Study yang mempelajari kesalahpahaman serta penemuan saran dan pengobatannya Richard awal abad ke-20 an yang mengajarkan tindakan dan usaha yang efektif dalam persiapan, penetaan, dan penampilan tutur untuk membina saling pengertian dan kerjasama serta kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat juga disebut dengan retorika Wijaya 2010: 15. Titik tolak retorika adalah berbicara. Berbicara berarti mengucapkan kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang, untuk mencapai suatu tujuan tertentu misalnya memberikan informasi atau memberikan motivasi. Tarigan 1988: 45 mengemukakan bahwa berbicara adalah salah satu kemampuan khusus pada manusia. Oleh karena itu, pembicaraan itu muncul ketika manusia mengungkapkan dan menyampaikan pikirannya kepada manusia lain. Dewasa ini retorika diartikan 54 sebagai kesenian untuk berbicara, baik yang dipergunakan dalam proses komunikasi antarmanusia atau lainnya.

2.2.5.3 Tujuan Retorika