67
pembicaraan tetapi belum jelas maksudnya, berarti baik, serta 5 intonasi sangat sesuai dan sudah tepat dengan isi pembicaraan sehingga jelas maksudnya, berarti
sangat baik. g. Ketepatan penggunaan ekspresi
Aspek ketepatan penggunaan ekspresi, meliputi kriteria: 1 penggunaan ekspresi tidak sesuai dengan isi pembicaraan, berarti tidak baik, 2 penggunaan
ekspresi kurang sesuai dengan isi pembicaraan, berarti kurang baik, 3 penggunaan ekspresi cukup sesuai dengan isi pembicaraan, berarti cukup baik, 4 penggunaan
ekspresi sesuai dengan isi pembicaraan, berarti baik, serta 5 penggunaan ekspresi sangat cocok dan sesuai dengan isi pembicaraan, berarti sangat baik.
2.3 Kerangka Berpikir
Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Di antara faktor internal dan eksternal yang sangat penting
peranannya dalam prestasi belajar mahasiswa adalah motivasi berprestasi dan pemilihan model pembelajaran. Motivasi berprestasi timbul dari dalam diri individu
maupun dari luar diri individu. Prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh motivasi berprestasi. Mahasiswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi mencurahkan
segenap kemampuannya untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah bersikap acuh terhadap belajar
sehingga tidak memiliki kemampuan untuk berhasil. Jadi, motivasi berprestasi sangat
68
penting terhadap pencapaian prestasi belajar yang dicapai, dalam hal ini adalah kemampuan mahasiswa dalam berbicara retorik.
Model Bincang Interaktif Evaluasi Sebaya merupakan faktor eksternal yang timbul dari luar diri individu. Perlakuan model Bincang Interaktif Evaluasi Sebaya
dalam kemampuan berbicara retorik diduga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Mahasiswa yang mampu memenuhi tugas selama pembelajaran
berlangsung dengan mengumpulkan transkip yang berisi rekaman hasil belajar dilengkapi dengan komentar, kritik, saran, semaksimal mungkin diyakini mempunyai
kemampuan untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Jadi efektivitas perlakuan model Bincang Interaktif Evaluasi Sebaya sangat berpengaruh terhadap pencapaian
prestasi belajar yang dicapai. Secara garis besar hubungan motivasi berprestasi dan perlakuan model
pembelajaran model Bincang Interaktif Evaluasi Sebaya dengan kemampuan berbicara retorik mahasiswa dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
signifkan
tidak signifikan Motivasi Berprestasi X
1
- Berorientasi sukses - Berorientasi ke depan
- Suka tantangan - Tangguh
Pelatihan Model pembelajaran BIES X
2
- keteraturan latihan - pemenuhan rambu berbicara retorik
Kemampuan Berbicara
Retorik Y
69
Bagan 2. Kerangka Berpikir
Hubungan motivasi berprestasi tidak signifikan jika dikaitan langsung dengan kemampuan berbicara retorik, tetapi harus melalui latihan dengan model Bincang
Interaktif Evaluasi Sebaya secara intensif agar tercipta hubungan yang signifikan. Jadi, untuk mencapai kemampuan berbicara retorik secara maksimal selain
dibutuhkan latihan dengan model Bincang Interaktif Evaluasi Sebaya juga dibutuhkan motivasi berprestasi yang tinggi.
2.4 Hipotesis