Teori Belajar yang Melandasi Model Pembelajaran

31 macam model pembelajaran memiliki komponen yang sama. Setiap model pembelajaran diawali dengan upaya menarik perhatian mahasiswa dan memotivasi mahasiswa agar terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri dengan tahap menutup pelajaran yang di dalamnya meliputi kegiatan merangkum pokok-pokok pelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan guru. Model pembelajaran merupakan suatu hal yang digunakan sebagai petunjuk dalam keutuhan konsep aktivitas pembelajaran yang secara keilmuannya dapat diterima dan secara operasional dapat dilakukan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam model pembelajaran selalu terdapat tujuan dan asumsi, sintakmatik, sistem sosial, sistem pendukung, dampak instruksional, dan dampak pengiring. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan inti atau jantung dalam proses belajar mengajar yang merupakan hal yang sanagt penting bagi para pengajar untuk mempelajari beberapa model pembelajaran, maka seorang pendidik merasakan adanya kemudahan dalam pelaksanaan dan pembelajaran yang selanjutnya membawa pendidikan ke arah tujuan yang telah digariskan.

2.2.3.2 Teori Belajar yang Melandasi Model Pembelajaran

Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses dalam pikiran mahasiswa. 32 Gagne dalam Trianto 2007:12 menyatakan untuk terjadinya belajar pada diri mahasiswa diperlukan kondisi internal maupun kondisi eksternal. Kondisi internal merupakan peningkatan memori mahasiswa sebagai hasil belajar terdahulu. Kondisi eksternal meliputi aspek atau benda yang dirancang atau ditata dalam suatu pembelajaran. Teori-teori belajar yang termasuk melandasi model pembelajaran. 1. Teori belajar konstruktivisme Teori konstruktivisme ini menyatakan bahwa mahasiswa harus menemukan sendiri dan menstransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Satu prinsip yang paling penting dalam teori ini adalah bahwa dosen tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada mahasiswa. Mahasiswa harus membangunakan sendiri pengetahuan di dalam benaknya. 2. Teori perkembangan kognitif Piaget Teori perkembangan kognitif Piaget mewakili konstruktivisme, yang memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses dimana anak secara aktif membangunakan sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman- pengalaman dan interaksi-interaksi mereka. 3. Metode pengajaran John Dewey Menurut John Dewey dalam Trianto 2007:16 metode reflektif di dalam memecahkan masalah, yaitu suatu proses berpikir aktif, hati-hati yang dilandasi proses berpikir ke arah simpulan-simpulan yang definitif. 33 4. Teori pemrosesan informasi Teori ini menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak. Peristiwa-peristiwa mental diuraikan sebagai transformasi- transformasi informasi dari input stimulus ke output respon. 5. Teori belajar bermakna David Ausbel Inti dari teori Ausbel tentang belajar adalah belajar bermakna. Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam kognitif seseorang. 6. Teori penemuan Jerome Bruner Bruner menyarankan agar mahasiswa hendaknya belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, agar mereka memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen-eksperimen yang mengizinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri. 7. Teori pembelajaran sosial Vygotsky Teori Vygotsky lebih menekankan pada aspek sosial dari pembelajaran. Menurut Vygotsky bahwa proses pembelajaran terjadi jika anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, tetapi tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan mereka.

2.2.3.3 Kelompok Model Pembelajaran