Proses Retorika Kaidah Retorika

55 Rakhmat 2000: 25 mengemukakan fungsi komunikasi atau retorika dapat diuraikan sebagai berikut: 1. menyampaikan informasi to inform Yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta, pesan, opini, dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya. 2. pendidikan to educate Membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan secara formal di sekolah maupun di luar sekolah. Juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik, dan mengesankan. 3. menghibur to entertaint Media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan usia dengan difungsikannya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga. 4. mempengaruhi orang lain to influence Mendorong orang lain untuk mengikuti keinginan dari komunikator.

2.2.5.5 Proses Retorika

Suatu komunikasi dalam kegiatannya berlangsung melalui suatu proses. Jalan dan urutan kegiatan sehingga terjadi atau timbul pengertian tentang suatu hal di antara unsur-unsur yang saling berkomunikasi. Rakhmat 2000: 35 menyebutkan bahawa proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran gagasan, informasi, opini atau perasaan keyakinan, keragu-raguan, kemarahan, dan 56 lain sebagainya oleh seorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pada hakikatnya orang beretorika sama dengan orang yang berkomunikasi. Dilihat dari konteks komunikasi antarpribadi, proses menunjukkan adanya kegiatan pengiriman pesan dari seseorang kepada orang lain. Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan sekunder Effendy 2006:11. a. Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan pembicara kepada pendengar. b. Proses komunikasi secara sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Pentingnya peranan media, yakni media sekunder, dalam proses berkomunikasi disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai komunikan. Pidato yang disampaikan bisa melalui peranan media yang ditujukan kepada khalayak. 57

2.2.5.6 Kaidah Retorika

Aristoteles menyebut tiga cara untuk mempengaruhi manusia. Pertama, Anda harus sanggup menunjukkan kepada khalayak bahwa Anda memiliki pengetahuan yang luas, kepribadian yang terpercaya, dan status yang terhormat ethos. Kedua, Anda harus Menyentuh hati khalayak perasaan, emosi, harapan, kebencian dan kasih sayang mereka pathos. Kelak, para ahli retorika modern menyebutnya himbauan emosional emotional appeals. Ketiga, Anda meyakinkan khalayak dengan mengajukan bukti atau yang kelihatan sebagai bukti. Anda mendekati khalayak lewat otaknya logos Rakhmat 2000: 45.

2.2.6 Rambu-rambu Berbicara Retorik