Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

5 cara belajar yang efektif yaitu sesuai dengan teknik belajar yang standar dengan melatih otaknya untuk belajar terus dengan keteraturan, bagaimana melakukan penyesuaian dengan dosen dan bagaimana menimbulkan kebiasaan teratur sehingga mencapai prestasi belajar yang optimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengangkat judul penelitian Pengaruh Perlakuan Model Pembelajaran Bincang Interaktif Evaluasi Sebaya BIES dan Motivasi Berprestasi terhadap Kemampuan Berbicara Retorik Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unnes.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut; kurangnya motivasi mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran, mahasiswa tidak terbiasa berbicara di depan umum dan mendapat tanggapan, apalagi secara spontanitas, mahasiswa kurang dapat mengemukakan pendapat secara lisan, mahasiswa kurang mampu menyusun kalimat dengan baik, mahasiswa tidak terbiasa berbicara disertai mendapat kritikan, saran, atau masukan langsung dari lawan bicaranya, serta kurangnya penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sebagai calon guru, mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia harus menguasai keterampilan berbicara dan model pembelajaran inovatif yang tepat karena pada akhirnya kesulitan atau kekurangan yang dihadapi oleh siswa adalah tanggung jawab setiap pendidik.

1.3 Pembatasan Masalah

6 Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran berbicara, faktor-faktor tersebut antara lain; peserta didik, pendidik, model, dan teknik pembelajaran. Pemakaian model dalam suatu proses pembelajaran yang baik dan tepat mendapatkan hasil yang baik pula. Oleh karena itu, diperlukan kreativitas pendidik dalam menggunakan model pembelajaran agar proses pembelajaran tidak monoton sehingga terkesan membosankan bagi mahasiswa. Dosen dituntut lebih dapat mengetahui dan mengembangkan model-model pembelajaran sesuai dengan aspek yang diajarkan. Dari identifikasi masalah di atas, peneliti memilih faktor model pembelajaran sebagai faktor yang mempengaruhi kemampuan berbicara mahasiswa. Selain itu, dari aspek psikologis, faktor motivasi berprestasi turut menyumbangkan pengaruh dalam keberhasilan pembelajaran. Saat ini berbagai model pembelajaran telah dikembangkan oleh beberapa ahli pembelajaran. Salah satu model yang dapat dikembangkan untuk pembelajaran berbicara adalah model interaktif. Di beberapa negara model interaktif telah dikembangkan untuk mengatasi ketegangan dan kebosanan. Di antara keunggulannya adalah dengan model interaktif dapat memotivasi, mengaktifkan peserta didik, meningkatkan kemampuan berbicara, serta kemampuan bernalar, meningkatkan keberanian peserta didik dalam berbicara, memotivasi peserta didik untuk menimbulkan kompetensi secara sehat agar lebih aktif dan percaya diri. Selain faktor model, pembatasan masalah pada penelitian ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman, juga dibatasi pada pengaruh motivasi berprestasi, perlakuan model pembelajaran Bincang Interaktif Evaluasi Sebaya, serta kemampuan berbicara retorik sesuai rambu-rambu berbicara yang efektif. Objek penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan aktif retorika tahun ajaran 20092010. Penelitian ini dilakukan di program studi 7 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Unnes, pada bulan Maret-Juni 2010.

1.4 Rumusan Masalah