49 7.
MAIN Malindo Feedmill Tbk.
8. ASII
Astra International Tbk. 9.
BATA Sepatu Bata Tbk.
10. AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
11. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
12. MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.
13. GGRM Gudang Garam Tbk.
14. KLBF Kalbe Farma Tbk.
15. UNVR Unilever Indonesia Tbk.
Sumber: IDX 2011-2014 data diolah oleh peneliti
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung diberikan kepada pengumpul data. Data penelitian
diambil dari laporan keuangan tahunan dari setiap perusahaan yang merupakan sampel penelitian dari tahun 2011-2014. Data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan jumlah dividen. Data yang dibutuhkan oleh peneliti diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia
yakni www.idx.co.id.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian in adalah metode studi pustaka dan dokumentasi. Metode studi pustaka berarti memeroleh
data melalui buku, artikel, jurnal, penelitian, maupun sumber tertulis lainnya sedangkan dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang sudah
didokumentasikan seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan informasi pembagian dividen perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2011-2014.
Universitas Sumatera Utara
50
3.6 Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel 3.6.1 Definisi Variabel dan Pengukurannya
Menurut Sugiyono 2012 variabel penelitian adalah: “Segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya ”. Sesuai dengan judul skripsi ini yaitu “Pengaruh
Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014
”. Maka definisi dari setiap variabel dan pengukurannya adalah sebagai berikut.
3.6.1.1 Variabel Independen
Variabel independen adalah “Variabel yang dapat memengaruhi perubahan dalam variabel dependen atau yang
menyebabkan terjadinya variasi bagi varia bel tak bebas” Erlina,
2011. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen yaitu: 1.
Keputusan Investasi Menurut Martono dan Agus 2008
“Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva yang akan dikelola oleh
perusahaan”. Keputusan investasi adalah suatu kebijakan atau keputusan yang diambil untuk menanamkan modal pada satu
atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
51 Hasil dari keputusan investasi perusahaan dapat dilihat
dari total asset growth TAG perusahaan. Hasil keputusan investasi yang tepat akan menghasilkan kinerja yang optimal
yang dapat meningkatkan pertumbuhan aset perusahaan Setiani, 2013. Asset growth merupakan perubahan dari total aset baik
kenaikan maupun penurunan yang dihadapi perusahaan pada waktu tertentu. Pertumbuhan aset diukur sebagai persentase
perubahan total aset pada tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Rasio Total Asset Growth merupaka rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya dalam pertumbuhan ekonomi dan
industri Hestinoviana, dkk, 2013. 2.
Keputusan Pendanaan Menurut
Kasmir 2010
“Keputusan pendanaan merupakan keputusan yang berkaitan dengan jumlah dana yang
disediakan perusahaan, baik yang bersifat hutang atau modal sendiri”. Keputusan pendanaan merupakan keputusan yang
berkaitan dengan penentuan sumber dana yang digunakan, penentuan perimbangan yang terbaik atau penentuan sumber
yang optimal. Keputusan pendanaan dapat diukur dengan indikator Debt
to Equity Ratio DER. Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim dalam Fahmi 2011
“Debt to Equity Ratio adalah ukuran yang
Universitas Sumatera Utara
52 dipakai
dalam menganalisis
laporan keuangan
untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk
kreditor”. 3.
Profitabilitas Menurut Brigham dan Houston 2010
“Profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari
pengaruh likuiditas, manajemen asset, dan hutang pada hasil operasi”. Profitabilitas mengukur kemampuan untuk
menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan seperti aktiva, modal atau penjualan
perusahaan. Profitabilitas dapat diukur dengan indikator Return on
Asset ROA. Menurut Weston dan Copeland 1999 “ROA
merupakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur perbandingan antara laba operasi
bersih terhadap total aktivanya ”.
3.6.1.2 Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang tidak bebas, dipengaruhi oleh variabel independen atau bebas,
dan merupakan konsekuensi dari variabel independen Erlina, 2011. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan.
Brigham dan Houston 2010 mengemukakan bahwa “Nilai
perusahaan adalah rasio harga pasar suatu saham terhadap nilai
Universitas Sumatera Utara
53 bukunya yang memberikan indikasi pandangan investor atas
perusahaan ”. Perusahaan dipandang baik oleh investor artinya
perusahaan dengan laba dan arus kas yang aman serta terus mengalami pertumbuhan. Husnan dan Enny 2004 mengemukakan
bahwa “Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar
oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual ”. Nilai
perusahaan dapat diukur dengan indikator Price to Book Value PBV.
3.6.1.3 Variabel Intervening
Tuckman dalam Sugiyono 2011 variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis memengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini
merupakan variabel penyela antara variabel independen dengan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung
memengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Variabel intervening dalam penelitian ini yaitu kebijakan
dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio DPR. DPR menjelaskan seberapa besar porsi dividen dari net income
perusahaan. Kebijakan dividen juga berhubungan dengan penentuan besarnya dividend payout ratio, yaitu besarnya persentase laba bersih
Universitas Sumatera Utara
54 setelah pajak yang dibagikan sebagai dividen kepada pemegang
saham I Made Sudana, 2011.
3.6.2 Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel penelitian ke dalam konsep dimensi dan indikator. Di samping itu,
tujuannya adalah untuk memudahkan pengertian dan menghindari perbedaan persepsi dalam penelitian ini.
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel
No. Variabel
Penelitian Indikator
Skala
1.
Keputusan Investasi
X
1
Total Asset Growth =
−
− −
Rasio
2.
Keputusan Pendanaan
X
2
Debt to Equity Ratio =
ℎ ℎ
′
Rasio
3.
Profitabilitas X
3
Return On Asset =
Rasio
4.
Kebijakan Dividen
Z
Dividend Payout Ratio =
ℎ ℎ
Rasio
5.
Nilai Perusahaan
Y
Price to Book Value =
ℎ ℎ
Rasio Sumber: Data Diolah oleh Peneliti 2015
3.7 Uji Asumsi Klasik
Metode analisis yang diterapkan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Secara teoritis model regresi yang digunakan dalam penelitian akan
Universitas Sumatera Utara
55 menghasilkan nilai parameter model penduga yang akurat bila dipenuhi asumsi
klasik. Menurut Ghozali 2012 terdapat 4 empat uji yang dilakukan dalam melaksanakan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi
yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah variabel residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik. Sedangkan normalitas suatu variabel umumnya dideteksi dengan uji statistik nonparametrik Kolmogorof - Smirnov K-S.
Suatu variabel dikatakan terdistribusi normal jika nilai signifikansinya 0,05 Ghozali, 2012.
3.7.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali, 2012. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas di dalam model regresi antara lain dapat dilakukan dengan melihat 1 nilai tolerance dan lawannya 2 variance inflation factor VIF.
Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
Universitas Sumatera Utara
56 multikolinearitas adalah nilai tolerance
≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 Ghozali, 2012.
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Dalam model regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi bahwa varians residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu. Pendeteksian ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat juga
dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit pada grafik plot scatterplot antara nilai
prediksi variabel terkait ZPRED dengan residualnya SRESID.
3.7.4 Uji Autokorelasi
Asumsi ini disebut juga dengan asumsi non-autokorelasi non- autocorrelation. Untuk menguji asumsi independensi dari error, dapat
digunakan uji Durbin-Watson. Nilai statistik dari uji Durbin-Watson berkisar di antara 0 dan 4. Field 2009 menyatakan sebagai berikut “Nilai
statistik dari uji Durbin-Watson berkisar dari 0 sampai 4. Nilai statistik dari uji Durbin-
Watson yang bernilai 2 berarti residual tidak berkorelasi”. Nilai statistik dari uji Durbin-Watson yang lebih kecil dari 1 atau
lebih besar dari 3 diindikasi terjadi autokorelasi. Field 2009 menyatakan “Nilai
Universitas Sumatera Utara
57 dari statistik uji Durbin-Watson bergantung pada jumlah variabel bebas dan
banyaknya pengamatan dalam sampel. Nilai kritis Durbin-Watson dapat dilihat dalam tabel distribusi Durbin-Watson atau dengan menggunakan patokan nilai
rule of thumb. Nilai statistik Durbin-Watson yang lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 3 perlu mendapat perhatian bahwa terindikasi terjadi autokorelasi.”
3.8 Metode Analisis Data
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan model analisis jalur path analysis dan pengolahan data menggunakan software SPSS.
Rutherford dalam Pardede dan Manurung 2014 menjelaskan analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi
berganda jika variabel bebasnya memengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung.
Tujuan dari analisis jalur adalah untuk menganalisis hubungan sebab-akibat antara variabel independen dengan variabel dependen baik hubungan langsung
maupun hubungan tidak langsung. Variabel independen disebut juga sebagai variabel eksogen exogenous variable dan variabel dependen disebut juga dengan
variabel akibat atau variabel endogen endogenous variable. Model matematika dari model jalur sering disebut model struktural, berdasarkan hipotesis penelitian
dapat dirumuskan gambar full model struktural sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
58
Gambar 3.1 Full Model Struktural
Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat pola hubungan masing-masing variabel tersebut maka dapat disusun sistem persamaan sub strukturnya, yaitu:
1. Persamaan Sub Struktural I, adalah sebagaimana dalam gambar 3.2 berikut
ini:
Gambar 3.2 Sub Struktural I
Sub struktural I menggambarkan pengaruh keputusan investasi yang diukur dengan Total Asset Growth TAG, keputusan pendanaan yang diukur dengan
Debt to Equity Ratio DER, dan profitabilitas yang diukur dengan Return on Asset ROA terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend
Payout Ratio DPR dengan persamaan sebagai berikut: Z =
ρ
1
X
1
+ ρ
2
X
2
+ ρ
3
X
3
+ e
1
e
1
ρ
1
ρ
3
ρ
2
TAG X
1
DER X
2
DPR Z
ROA X
3
ρ
7
ρ
1
ρ
2
ρ
3
ρ
4
ρ
5
TAG X
1
DER X
2
ROAX
3
DPR Z
PBV Y
e
1
e
2
ρ
6
Universitas Sumatera Utara
59 2.
Persamaan Sub Struktural II, adalah sebagai berikut:
Gambar 3.3 Sub Struktural II
Sub struktural II menggambarkan pengaruh keputusan investasi yang diukur dengan Total Asset Growth TAG, keputusan pendanaan yang diukur dengan
Debt to Equity Ratio DER, dan profitabilitas yang diukur dengan Return on Asset ROA terhadap terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan Price to
Book Value PBV dengan persamaan sebagai berikut: Y =
ρ
4
X
1
+ ρ
5
X
2
+ ρ
6
X
3
+ ρ
7
Z + e
2
Model jalur pada gambar 3.1 menjelaskan bahwa variabel keputusan investasi TAG, keputusan pendanaan DER, dan profitabilitas ROA
mempunyai hubungan langsung dengan kebijakan dividen DPR; variabel kebijakan dividen DPR mempunyai hubungan langsung dengan nilai perusahaan
PBV; serta variabel keputusan investasi TAG, keputusan pendanaan DER, dan profitabilitas ROA mempunyai hubungan tidak langsung dengan nilai
perusahaan PBV melalui kebijakan dividen DPR. Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, dan pengaruh total dapat dijelaskan sebagai berikut:
e
2
TAG X
1
DER X
2
DPR Z
PBV Y
ROA X
3
ρ
4
ρ
5
ρ
6
ρ
7
Universitas Sumatera Utara
60 a.
Pengaruh langsung i.
Pengaruh masing-masing variabel X
1
,X
2
, dan X
3
terhadap Z masing- masing yaitu
ρ
1,
ρ
2,
ρ
3
ii. Pengaruh masing-masing X
1
, X
2
, dan X
3
terhadap Y yaitu ρ
4
, ρ
5
, ρ
6
iii. Pengaruh Z terhadap Y yaitu ρ
7
b. Pengaruh tidak langsung
Pengaruh masing-masing variabel X
1
,X
2
, dan X
3
terhadap Y melalui Z adalah sebagai berikut:
i. Pengaruh X
1
terhadap Y melalui Z yaitu ρ
1
ρ7 ii.
Pengaruh X
2
terhadap Y melalui Z yaitu ρ
2
ρ7 iii.
Pengaruh X
3
terhadap Y melalui Z yaitu ρ
3
ρ7 c.
Pengaruh total Pengaruh total masing-masing variabel X
1
,X
2
, dan X
3
terhadap Y melalui Z adalah sebagai berikut:
i. Pengaruh X
1
terhadap Y melalui Z yaitu ρ
4
+ ρ
1
ρ
7
ii. Pengaruh X
2
terhadap Y melalui Z yaitu ρ
5
+ ρ
2
ρ
7
iii. Pengaruh X
3
terhadap Y melalui Z yaitu ρ
6
+ ρ
3
ρ
7
3.9 Pengujian Hipotesis 3.9.1 Uji F