37
Lanjutan Tabel 3.1
Variabel Defenisi
Dimensi Indikator
Skala
Semangat Kerja
Y Semangat kerja
merupakan kondisi seseorang atau
kelompok yang menunjang untuk
melakukan pekerjaan lebih
cepat dan lebih baik di PT.DAS
1. Absensi 2 Kerja sama
3.Kepuasan Kerja 4.Kedisiplinan
1.Tingkat Kehadiran 2. Hadir dan Pulang Kerja
Tepat Waktu 1.Tingkat kekompakan dan
soliditas karyawan dalam bekerja
2.Ketergantungan antar indvidu karyawan guna
mencapai tujuan departemen
1. Tingkat produktivitas yang dicapai karyawan
2. Keluhan akan pekerjaan 1. Kepatuhan karyawan akan
peraturan 2. Kepatuhan terhadap atasan
Likert
Sumber : Sarwoto 2001, Mondy 2008, Nitisemito 2002, dan Hasibuan 2011
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Menurut sugiyono 2007: 86 skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial.
Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor, skor yang diberikan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2 Skala Likert
NO PERNYATAAN
SKOR
1 Sangat Setuju SS
5 2
Setuju S 4
3 Kurang Setuju KS
3 4
Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1 Sumber : Sugiyono 2008: 113
Universitas Sumatera Utara
38
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono 2012:115 adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-
benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyeksubyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristiksifat yang
dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT
Dow Agrosciences yang pada bulan Agustus 2015 jumlah karyawan sebanyak 249 karyawan.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2008:115. Populasi penelitian ini adalah pegawai
PT. Dow Agrosciences Indonesia berjumlah 249 pegawai. Penentuan besarnya sampel digunakan pendekatan Slovin Umar, 2008 sebagai berikut:
n
=
Di mana: n
= Ukuran sampel N
= Ukuran populasi e
= Tingkat kelonggaran kesalahan dalam pengambilan sampel Dengan mensubstitusikan jumlah populasi 249 orang kedalam persamaan
di atas dan dengan tingkat kelonggaran kesalahan dalam pengambilan sampel e
Universitas Sumatera Utara
39
sebesar 10, maka diperoleh jumlah sampel:
Selanjutnya teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara proportional random sampling
dimana jumlah sampel diambil dari masing- masing bagian secara proporsional. Teknik penarikan sampel dengan proportional
random sampling dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Teknik Penarikan Sampel
Bagian Populasi
Sampel Purchasing
24 24249 x 71 = 7
Production 127
127249 x 71 = 36 Planning
20 20249 x 71 = 6
Logistic 60
60249 x 71 = 17 Administration
12 12249 x 71 = 5
Jumlah 249
71 Sumber: PT. Dow AgroSciences Indonesia Cabang Medan 2015
3.7 Jenis Data
1. Data primer Data primer yaitu tentang insentif material, insentif immaterial dan semangat
kerja. Data tersebut diperoleh dari pegawai yang menjadi populasi kuesioner penelitian.
2. Data sekunder Data sekunder meliputi data mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi
dan uraian tentang perusahaan, buku-buku ilmiah dan literatur lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
40
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner Questionnaire
Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab, kemudian dari setiap pertanyaan ditentukan
skornya untuk setiap jawaban dengan menggunakan skala. 2 Studi Dokumentasi
Informasi yang dikumpulkan dengan cara mengumpulkan data-data lapangan mengenai stres kerja dan kepuasan kerja serta data-data yang relevan dengan
penelitian baik dari perusahaan maupun yang berasal dari buku-buku literatur. 2. Wawancara
Melakukan wawancara langsung dengan karyawan perusahaan yang berwenang untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan.
3.9 Uji Validitas Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah datayang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan
kuesioner. Menurut Kuncoro 2009:151, suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang
seharusnya diukur. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan kepada 30 orang di luar sampel penelitian, yaitu pegawai PT. Dow Agro Sciences Indonesia Cabang
Medan dengan menggunakan Software SPSS 20,0 Statistic Package for The Social Science
dengan kriteria sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
41
a. Jika , maka pernyataan dinyatakan valid
b. Jika , maka pernyataan dinyatakan tidak valid
c. Nilai r
tabel
dengan ketentuan jumlah sampel 30 orang dan taraf signifikansi 5, maka angka yang diperoleh adalah 0,361. Instrumen penelitian
kuesioner dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 orang.
Hasil Uji Validitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
Corrected Item-Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
t
tabel
Keterangan P1
.585 .944
0,361 Valid
P2 .436
.945 0,361
Valid P3
.444 .945
0,361 Valid
P4 .422
.945 0,361
Valid P5
.666 .943
0,361 Valid
P6 .520
.945 0,361
Valid P7
.633 .944
0,361 Valid
P8 .457
.945 0,361
Valid P9
.448 .945
0,361 Valid
P10 .563
.944 0,361
Valid P11
.504 .945
0,361 Valid
P12 .480
.945 0,361
Valid P13
.373 .945
0,361 Valid
P14 .616
.944 0,361
Valid P15
.403 .945
0,361 Valid
P16 .574
.944 0,361
Valid
Universitas Sumatera Utara
42
Lanjutan Tabel 3.4
Corrected Item-Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
t
tabel
Keterangan P17
.434 .945
0,361 Valid
P18 .422
.945 0,361
Valid P19
.685 .943
0,361 Valid
P20 .586
.944 0,361
Valid P21
.540 .944
0,361 Valid
P22 .467
.945 0,361
Valid P23
.624 .944
0,361 Valid
P24 .593
.944 0,361
Valid P25
.383 .945
0,361 Valid
P26 .381
.945 0,361
Valid P27
.514 .944
0,361 Valid
P28 .434
.945 0,361
Valid P29
.469 .945
0,361 Valid
P30 .467
.945 0,361
Valid P31
.458 .945
0,361 Valid
P32 .399
.945 0,361
Valid P33
.460 .945
0,361 Valid
P34 .594
.944 0,361
Valid P35
.472 .945
0,361 Valid
P36 .408
.945 0,361
Valid P37
.568 .944
0,361 Valid
P38 .639
.944 0,361
Valid P39
.438 .945
0,361 Valid
P40 .455
.945 0,361
Valid P41
.689 .943
0,361 Valid
P42 .614
.944 0,361
Valid P43
.481 .945
0,361 Valid
P44 .729
.943 0,361
Valid P45
.412 .945
0,361 Valid
P46 .671
.943 0,361
Valid Sumber: Pengolahan data 2016
Berdasarkan Tabel 3.4 terlihat bahwa nilai t
hitung
dari setiap item pernyataan pada kuesioner 0,361. Dengan demikian, berdasarkan kriteria
pengujian maka seluruh pernyataan dinyatakan valid.
Universitas Sumatera Utara
43
3.9.2 Uji Reabilitas
Menurut Ghozali 2005: 170 Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu daftar pertanyaan kuesioner yang merupakan indikator dari variabel-variabel
yang diteliti. Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur
dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas dilakukan untuk mengukur konsistensi konstruk atau variabel penelitian suatu kuesioner dikatakan Reliable
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
a. Jika nilai Cronbach Alpha 0,80, maka pertanyaan tersebut dikatakan realiabel.
b. Jika nilai Cronbach Alpha 0,80, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak realiabel.
Hasil Uji Reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
r
tabel
Keterangan .946
46 0,80 Reliabel
Sumber: Pengolahan data 2016
Berdasarkan Tabel 3.5 terlihat bahwa nilai Cronbach Alpha r
hitung
sebesar 0,946 r
tabel
0,80. Dengan demikian, sesuai dengan kriteria pengujian, maka seluruh pernyataan dinyatakan reliabel.
Universitas Sumatera Utara
44
3.10 Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi yang dibuat dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik. Uji asumsi klasik
yang akan dilakukan adalah uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.
1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel terikat dan variabel
bebas dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati
normal. Pengujian distribusi normal dilakukan dengan cara melihat histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati
normal. Disamping itu digunakan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan
distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Jika distribusi normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya. 2. Uji Heteroskedastisitas
Salah satu asumsi penting dari model regresi linear klasik adalah bahwa variance dari residual yang muncul dalam fungsi regresi adalah
homokedastisitas, yaitu terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain . Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dilakukan uji Gletser dengan melihat tingkat signifikansi dari hasil regresi nilai absolute residual sebagai variabel terikat dengan
Universitas Sumatera Utara
45
variabel karakteristiknya. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu bergelombang,
melebar kemudian menyempit pada grafik plot Scatterplot antara nilai prediksi variabel terkait ZPRED dengan residualnya SRESID.
3. Uji multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan adanya
korelasi diantara variabel bebas independen. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas Ghozali, 2005: 175. Deteksi
terhadap ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan menganalisis matriks korelasi variable-variabel bebas, dan dapat juga dilihat pada nilai tolerance
serta nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0.1, maka dapat dikatakan terbebas dari
multikolinearitas
3.11 Teknik Analisis Data