Uji Asumsi Klasik Identitas Responden

64 Rakyat KUR

4.4 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov. a. Analisis Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil Output SPSS terlihat seperti Gambar Universitas Sumatera Utara 65 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 data diolah SPSS 17 Gambar 4.1 Pengujian Normalitas Histogram Berdasarkan grafik dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melennceng kanan maupun melennceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa data maupun model yang digunakan memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara 66 Sumber : Hasil Penelitian, 2014 data diolah SPSS 17 Gambar 4.2 Pengujian Normalitas P-P Plot Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga layak untuk diuji dengan model regresi. b. Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Jika nilai sig probability lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai sig probability lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang dianalisis tidak berdistribusi normal. Berikut ini Universitas Sumatera Utara 67 pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik nonparametik Kolmogorov-Smirnov K-S. Tabel 4.8 Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 91 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 414,68122365 Most Extreme Differences Absolute ,090 Positive ,071 Negative -,090 Kolmogorov-Smirnov Z ,862 Asymp. Sig. 2-tailed ,447 Berdasarkan Tabel 4,8 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,447, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5 0.05, dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal. 2. Uji Heterokedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu : Universitas Sumatera Utara 68 a. Analisis Grafik Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sumber : Hasil Penelitian, 2014 data diolah SPSS 17 Gambar 4.3 Heterokedastisitas Scaterrplot Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Universitas Sumatera Utara 69 b. Analisis Statistik Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinieritas Tujuan uji multikolinieritas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas tidak terjadi multikonieritas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas Sumber : Hasil Penelitian, 2014 data diolah SPSS 17 Berdasarkan Tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa nilai VIF dari masing- masing variabel bebas adalah lebih kecil dari 5,00. Artinya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas pada model regresi. Universitas Sumatera Utara 70

4.5 Analisi Regresi Linier Berganda