43
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari bulan Juni sampai dengan selesai.
3.3 Batasan Operasional
Respondenpenelitianadalahpara petani salak yangmenerimaKredit Usaha Rakyat KUR di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan yang
diambil secara acak. Batasan operasional variabel digunakan untuk menghindari
kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam
penelitian ini. Oleh karena itu, dibuat suatu batasan operasional antara lain:
1. Variabel Bebas : X1 Pendapatan setelah menerima KUR.
X2 Pendapatan sebelum menerima KUR. 2.
Variabel Terikat : Y Kredit KUR yang diterima masyarakat.
3.4 Definisi Operasional
1. Pendapatan setelah menerima KURPetani Salak X1adalahjumlahuang
yangditerimaPetani Salaksetelah mendapatkan pinjaman Kredit dari Bank BRI cabang Padang Sidimpuan.
2. Pendapatan sebelum menerima KURPetani Salak X2adalahjumlah
pendapatan Petani Salaksebelum mendapatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat.
3. Kredit Usaha Rakyat yang diterima Y adalah jumlah kredit yang diterima
oleh para Petani Salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Universitas Sumatera Utara
44
Metode dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dimanateknik pengambilan sampel ini dilakukan
dengan mempertimbangkan karakteristik tertentu. Adapun karakter yang telah ditentukan adalah para petani salak yang mendapatkan Kredit Usaha Rakyat
KUR. Tingkatkesalahanyangdiambilsebesar10. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian menggunakan rumus Slovin, dengan rumus sebagai berikut
Umar, 2004:89 :
� = �
1 + � �
2
Keterangan:
n = ukuran sampel N = jumlah populasi
e = tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel
Adapun populasi petani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan berdasarkan Kelurahan adalah sebesar 3839 orang, dan populasi
petani salak yang mendapatkan Kredit Usaha Rakyat KUR adalah sebesar 1026 orang petani salak, maka sampel dari penelitian ini berdasarkan populasi adalah
sebagai berikut :
� = �
1 + � �
2
� = 1026
1 + 1026 0,1
2
� = 91,11
Tabel 3.2
Universitas Sumatera Utara
45
Populasi Petani dan Petani Salak di Kecamatan Angkola Barat Berdasarkan Kelurahan
No Kelurahan
Populasi Seluruh
Petani Populasi
Petani Salak Populasi
Petani Salak yang
Mendapatkan KUR
1 Panobasan Lombang
2700 250
88
2 Panobasan
1050 534
84
3 Simatorkis
3108 500
90
4 Sihuhom
1925 781
114
5 Sitinjak
2159 322
91
6 Sigumuruh
343 60
24
7 Sisundung
727 220
85
8 Sibangkua
673 300
119
9 Aek Nabara
525 200
98
10 Parsalakan
906 87
41
11 Sialogo
411 75
32
12 Lobu Layan
747 198
63
13 Sitaratoit
781 227
71
14 Lembah Lubuk
Raya
685 85
26
Jumlah
16740 3839
1026 Sumber : Badan Pusat Statistik Kecamatan
Universitas Sumatera Utara
46
3.6 Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar
pertanyaan Kuesioner kepada para petani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari buku, jurnal, majalah, situs internet dan berbagai informasi yang dimiliki oleh
Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan tentang pertanian.
3.7 Metode Pengumpulan data