Metode Pengumpulan data Pengolahan Data Uji Beda Sampel Data Berpasangan Paired Sample Test

46

3.6 Jenis Data

1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan Kuesioner kepada para petani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari buku, jurnal, majalah, situs internet dan berbagai informasi yang dimiliki oleh Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan tentang pertanian.

3.7 Metode Pengumpulan data

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan teknik wawancara dan kuesioner. Wawancaraadalah teknikpengumpulandatayangdigunakanuntuk mendapatkan keterangan- keterangan lisan melalui berbicaradan berhadapanmuka denganorangyangdapatmemberikanketerangankepadapenelitiMardalis: 1995 yangdipandu dengan kuesioner.

3.8 Pengolahan Data

Data penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan program computer SPSS 17.0, dan menggunakan program MicrosoftOffice2007 dalampenulisanpenelitiansebagaiprogrampembantu, Universitas Sumatera Utara 47 dengantujuanuntuk meminimalkankesalahandalam pencatatan data jika dibandingkan pencatatanulang secara manual.

3.9 Teknik Analisis Data

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis deskriptif, dimana metode ini merupakan suatu metode analisis. data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.

3.9.1 Uji Beda Sampel Data Berpasangan Paired Sample Test

Unttuk Menguji perbedaan yang berarti dalam jumlah pendapatan petani salak sebelum menerima kredit dan setelah menerima kredit, digunakan Uji-t Paired Sample Test atau sampel data berpasangan. Uji ini digunakan untuk melihat perbedaan sebuah kelompok sampel data yang sama dengan objek atau orang yang sama, tetapi mendapatkan perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Rumus Hipotesis : - Ho : X1 = X2 Tidak ada terdapat perbedaan yang berarti antara X1 dan X2 - Ho : X1 ≠ X2 Terdapat Perbedaan yang berarti antara X1 dan X2 Kriteria : - H0 diterima jika t-stat ≤ t-tabel, artinya tidak ada terdapat perbedaan yang berarti antara X1 dan X2 Universitas Sumatera Utara 48 - H0 ditolak jika t-statt-tabel, artinya terdapat perbedaan yang berarti antara X1 dan X2

3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5, maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2008:97. 2. Uji Heteroskedastisitas Adanya varians variabel bebas adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel terikat homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 49 3. Uji Multikolinieritas Tujuan uji multikolinieritas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas tidak terjadi multikonieritas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol dengan kriteria sebagai berikut: Melihat nilai VIF Variance Inflation Factor a. Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 5,00. b. Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 5,00.

3.9.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui peranan kredit usaha rakyat KUR terhadap peningkatan pendapatan petani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan digunakan Analisis Regresi LinierBerganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel bebas yang jumlahnya lebih dari atau sama dengan dua X 1 dan X 2 terhadap variabel terikat Y. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak software SPSS Statistical Package for the Social Sciens dengan rumus : Universitas Sumatera Utara 50 Y= α + β1X1+ β2X2+ ε Dimana: Y = Pendapatan Petani Salak X1 = Modal sendirimodal awal X2 = Kredit yang diterima α = Konstanta β1 = Koefisien Regresi Berganda Untuk X1 β2 = Koefisien Regresi Berganda Untuk X2 ε = Standard Error Bentuk hipotesis diatas secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut - JikaterjadikenaikanpadaX1,makaY mengalami kenaikan, cateris paribus. - Jikaterjadikenaikan padaX2,maka Y mengalami kenaikan, cateris paribus.

3.9.4 Uji Hipotesis

Untuk menguji apakah modal awal dan tambahan modal dari kredit usaha rakyat KUR secara parsial atau masing-masing variabel bebasnya berpengaruh terhadap variabel terikatnya yaitu pendapatan petani salak digunakan : 1. Uji Signifikan Parsial Uji-t Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial individual terhadap variasi variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: - H : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. - H : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 51 Kriteria pengambilan keputusan adalah: - H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 - H ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5 Untuk menguji apakah modal awal dan tambahan modal dari kredit usaha rakyat KUR secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang berarti terhadap peningkatan pendapatan petani salak digunakan : 2. Uji Siginifikan Simultan Uji-F Statistik Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas Modal awal dan Kredit yang diterima yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat Pendapatan. Kriteria pengujiannya adalah: - H : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. - H : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: - H diterima jika F hitung F tabel pada α= 5 - H ditolak jika F hitung F tabel pada α= 5 Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dan seberapa besar variabel-variabel bebasmya Modal awal dan Kredit yang diterima dapat Universitas Sumatera Utara 52 menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel terikatnya Pendapan petani salak, digunakan : 3. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi R 2 semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 R 2 1. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah kecil terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 GambaranDaerah Penelitian

4.1.1 LetakGeografis

SecaraGeografis Kabupaten Tapanuli Selatan yang letak geografisnya berada pada 0o58’35’ sampai dengan 2o7’33’ Lintang Utara dan 98o42’50’ sampai dengan 99o34’16’ Bujur Timur. Di sebelah utara, kabupaten ini berbatasan dengan kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara. Di bagian timur, berbatasan dengan kabupaten padang lawas dan padang lawas utara, sebelah barat dan selatan berbatasan dengan kabupaten mandailing, dan tepat di tengah wilayahnya, terdapat kota Padangsidimpuan yang seluruhnya dikelilingi oleh kabupaten ini.. Adapun yangmembatasiwilayah iniadalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Padang Lawas Utara Sebelah Selatan : Kabupaten Mandailing Natal dan Propinsi Sumatera Barat Sebelah Timur : Kabupaten Padang Lawas Sebelah Barat : Kabupaten Mandailing Natal dan Samudera Indonesia

4.1.2 Iklim

KecamatanAngkola Barat beriklim tropisdenganpergantianmusimpenghujan dankemarau.Musim penghujanantarabulanNopember–Aprildipengaruhioleh anginmusimbaratsedangmusimkemarauantarabulanMei–Oktoberyang Universitas Sumatera Utara 54 dipengaruhiolehanginmusimtimur.Sedangjumlahcurahhujan 2.572.00 mm dan jumlah hari hujan 171.0 hari dengan rata-rata curah hujan 220,09mm.

4.1.3 Demografis

Penduduk Kecamatan Angkola Barat berjumlah 24.915 jiwaberdasarkan sensus penduduk 2015, dimana laki-lakisebanyak 12.226 jiwa, dan perempuan 12.689 jiwa. Pada umumnya suku-suku yangmendiamiwilayah Kecamatan Angkola Barat mayoritas bersuku Batak Tapanuli, sedangkan agamamayoritas yang dianut adalah Islam.

4.1.4 Keadaan Mata Pencaharian dan Potensi Wilayah

Padaumumnyadaerah Kecamatan Angkola Barat memilikipotensisebagailahan pertanian yang cukup luas yang hasilpertaniannya cukup besar.Kontribusisektoralyang menonjolterhadap pembentukan PDRB Angkola Barat yaitu sektor pertanian sebesar52,42 , sektorindustripengolahan sebesar18,61 , sektorperdagangan, hoteldanrestoransebesar12,09 ,sektorjasa- jasasebesar6,07 ,sektor konstruksisebesar4,11 ,sektorkeuangansebesar3,29, sektorangkutandan komunikasisebesar2,79 ,sektorlistrik,gasdanairbersihsebesar0,53 ,serta sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,09.

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Universitas Sumatera Utara 55 Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi jawaban terhadap masing-masing variabel.

4.2.1 KarakteristikResponden

Respondenpenelitian adalalah para petani salak yangmenerimaKreditUsahaRakyatKURdari bank-bank penyalur KURdi KecamatanAngkola Barat KabupatenTapanuli Selatan.Dalam melakukanpenelitianini,penulis memilih responden dari beberapa petani salak yang mendapat KUR secaraacaksebanyak 9 1 orangdenganberbagailatarbelakangkelompokumur dan tingkatpendidikanyang di anggap dapat mewakili keseluruhan populasi.

4.2.2 Deskripsi Responden

RealisasiKreditUsaha RakyatKURyangdisalurkan olehbank-bank penyalur KUR di KecamatanAngkola Baratyangdiprioritaskanpada para petani salak yang mendapatkan KUR diharapkan dapat membangunmeningkatkan pendapatan dan kesejahteraanpara petani padi tentunyadenganmemanfaatkankredityang diterimadaribank-bank penyalur KUR di Kecamatan Gebang secara efisien. Dari91respondenyangdiwawancarai,sebanyak85,71 penghasilnya meningkatsetelahmeminjam kreditusaharakyatdaribankBRIKecamatan Angkola Barat,9,89 darirespondenpenghasilannya samasajaatautidakmengalami peningkatan,dan4,39 penghasilannyamenurunsetelahmeminjam kreditkarena Universitas Sumatera Utara 56 penggunaankredit yang tidak produktif. Tabel 4.1 Peningkatan Pendapatan Petani Salak Setelah Menerima Kredit Usaha Rakyat Tingkat Pendapatan Jumlah Petani Salak Orang Meningkat 78 85,71 Tetap 9 9,89 Menurun 4 4,39 Jumlah 91 100 Sumber: Data Primer yang diolah, 2016 1. Hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pendapatan Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi keberhasilan dalammeningkatkanpendapatan. Tingkatpendidikanlebihtinggi cendrung lebihmampumemanfaatkankredit lebihbaikdanefisiensehingga tingkatpendapatansemakinmeningkatdarihasilpenelitianterlihatbahwa tingkat pendidikan dari91 orang responden, 7 orang responden atau 7,69 tamatanSD,24 orang responden atau 26,37 tamatanSMP,35 orang responden atau 38,46 tamatan SMA, 9 orang responden atau 9,89tamatan diatas SMA. Halinidapatdilihat dalam data tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 4.2 HubunganTingkatPendidikan Dengan Tingkat Pendapatan Setelah MenerimaKredit Usaha Rakyat Sumber: Data Primer yang diolah, 2014 2. Hubungan umur dengan tingkat pendapatan Darihasilsurveiyangdilakukan,menunjukkan bahwa mayoritas usia responden adalah usia 21 - 40 tahun sebanyak 39 orang responden dengan presentase sebesar 42,85, usia 41 - 60 tahun sebanyak 29 orang responden dengan persentase sebesar 31,86 , dan usia ≥ 61 tahun sebanyak 10 orang responden dengan persentase sebesar 10,98 . Hal ini dapat dilihat dalam tabel 4.3. No Tingkat Pendidikan KONDISI PENDAPATAN RESPONDEN MENINGKAT Orang TETAP Orang MENURUN Orang TOTAL Orang 1 SD 7 7,69 4 4,39 3 3,29 14 15,38 2 SMP 24 26,37 3 - - 27 29,67 3 SMA 35 38,46 2 2,19 1 1,09 42 46,15 4 Diatas SMA 9 9,89 - - - - 8 8,79 Jumlah 78 82,41 9 6,58 4 4,38 91 100 Universitas Sumatera Utara 58 Tabel 4.3 Hubungan Umur Dengan Tingkat Pendapatan Setelah MenerimaKredit Usaha Rakyat Sumber: Data Primer yang diolah, 2016 3. Hubungan jumlah tanggungan atau keluarga dengan tingkat pendapatan Darihasilsurveiyangdilakukan,menunjukkan bahwa mayoritas jumlah tanggungan responden adalah 1 – 3 orang sebanyak 44 orang responden dengan presentase sebesar 48,35 , 4 – 6 orang sebanyak 29 orang responden dengan persentase sebesar 31,86 dan ≥ 7 orang sebanyak 5 orang responden dengan persentase sebesar 5,49 . Hal ini dapat dilihat dalam tabel 4.4. No Umur Tahun KONDISI PENDAPATAN RESPONDEN MENINGKAT Orang TETAP Orang MENURUN Orang TOTAL Orang 1 21 -40 39 42,85 6 6,59 3 3,29 48 52,74 2 41 – 60 29 31,86 2 2,19 1 1,09 33 36,26 3 ≥ 61 10 10,98 1 1,09 - - 10 10,98 Jumlah 78 85,81 9 9,87 4 4,38 91 100 Universitas Sumatera Utara 59 Tabel 4.4 Hubungan Jumlah Tanggungan Dengan Tingkat Pendapatan Setelah Menerima Kredit Usaha Rakyat Sumber: Data Primer yang diolah, 2016 Selanjutnya disini juga akan dilihat kearah mana Kredit Usaha Rakyat yang diterima oleh para petani salak di Kecamatan Angkola Barat Tapanuli Selatan dipergunakan. Apakah untuk pengembangan dan peningkatan usaha taninya atau dipergunakan untuk konsumtif. Dari 91 orang responden petani salak, terdapat 43 orang atau sebesar 52,44 yang menggunakan kredit yang diterima untuk pengembangan usahanya sebesar 76 - 100 , selanjutnya terdapat 29 orang atau sebesar 35,36 yang menggunakan kredit yang diterima untuk pengembangan usahanya sebesar 50 - 75 dan terdapat 10 orang atau sebesar 12,20 yang menggunakan kredit yang diterima untuk pengembangan usahanya kurang dari 50 . Kondisi inilah yang menyebabkan pendapatan mengalami penurunan atau tetap setelah menerima kredit. Ini dikarenakan kredit yang diterima lebih banyak digunakan untuk konsumtif dari pada pengembangan usaha taninya. Hal ini dapat dilihat dalam tabel 4.5. No Jumlah Tanggung an Orang KONDISI PENDAPATAN RESPONDEN MENINGKAT Orang TETAP Orang MENURUN Orang TOTAL Orang 1 1-3 44 48,35 3 3,29 1 1,09 52 57,14 2 4-6 29 31,86 5 5,49 2 2,19 27 29,67 3 ≥ 7 5 5,49 1 1,09 1 1,09 12 13,18 Jumlah 78 85,70 9 9,87 4 4,37 91 100 Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.5 Penggunaan Kredit Usaha Rakyat Oleh Petani Padi dalam Pengembangan Usahanya No Persentase Penggunaan Kredit Oleh Petani Salak Jumlah Petani Salak Orang Persentase 1 50 19 20,87 2 50 - 75 43 47,25 3 76 - 100 29 31,86 Jumlah 91 100 Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

4.3 Uji Beda Sampel Data Berpasangan Paired Sample Test

Uji-t Paired Sample Test atau sampel data berpasangan digunakan untuk melihat perbedaan sebuah kelompok sampel data yang sama dengan objek atau orang yang sama, tetapi mendapatkan perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Pada pengujian ini akan dilihat perbedaan pendapatan petani padi setelah menerima Kredit Usaha Rakyat KUR dan pendapatan petani sebelum menerima Kredit Usaha Rakyat KUR dengan menggunakan sampel data yang sama dengan objek yang sama yaitu para petani padi yang menerima Kredit Usaha Rakyat KUR. Adapun pengujian Paired Sample Test dilakukan secara manual adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.6 Pendapatan Petani Salak Setelah Menerima KUR dan Sebelum Menerima KUR dalam Ribuan No Pendapatan setelah KUR X1 Pendapatan sebelum KUR X2 Di = X1i-X2i �� � = ��� − ��� � 1 3200 2300 900 810000 2 3000 2200 800 640000 3 1500 750 750 562500 4 2500 2000 500 250000 5 3200 2500 700 490000 6 2000 1200 800 640000 7 3500 2500 1000 1000000 8 4200 2900 1300 1690000 9 3500 2500 1000 1000000 10 1300 800 500 250000 11 3000 2200 800 640000 12 2500 1700 800 640000 13 2000 1200 800 640000 14 2500 1600 900 810000 15 3500 2600 900 810000 16 2000 1250 750 562500 17 3500 2250 1250 1562500 18 3000 2200 800 640000 19 1500 1200 300 90000 20 3000 2100 900 810000 21 2500 1900 600 360000 22 3500 2300 1200 1440000 23 4000 2850 1150 1322500 24 3300 2400 900 810000 25 2800 1800 1000 1000000 26 3200 2100 1100 1210000 27 2100 1400 700 490000 28 2400 1500 900 810000 29 3500 2600 900 810000 30 3000 2200 800 640000 31 1500 1200 300 90000 32 3250 2000 1250 1562500 33 2800 2150 650 422500 34 4000 3300 700 490000 35 4100 3300 800 640000 36 3500 2500 1000 1000000 37 3300 2000 1300 1690000 38 2700 2100 600 360000 39 4300 3700 600 360000 40 3500 2800 700 490000 41 2800 2000 800 640000 42 4200 3500 700 490000 43 2400 1500 900 810000 44 2000 1500 500 250000 45 1550 1000 550 302500 Universitas Sumatera Utara 62 46 2000 1600 400 160000 47 2500 1700 800 640000 48 2500 1600 900 810000 49 3200 2000 1200 1440000 50 3500 2200 1300 1690000 51 3000 2200 800 640000 52 1500 800 700 490000 53 3200 2000 1200 1440000 54 3000 2100 900 810000 55 2600 1500 1100 1210000 56 3500 2500 1000 1000000 57 3000 2100 900 810000 58 2500 1700 800 640000 59 3300 2000 1300 1690000 60 2200 1500 700 490000 61 3000 2600 400 160000 62 2000 1500 500 250000 63 2400 1600 800 640000 64 2500 1600 900 810000 65 2300 1850 450 202500 66 2000 1250 750 562500 67 3350 2250 1100 1210000 68 2800 1950 850 722500 69 1500 1100 400 160000 70 3000 2100 900 810000 71 3500 2500 1000 1000000 72 3250 2500 750 562500 73 1700 1200 500 250000 74 3500 2500 1000 1000000 75 4000 2900 1100 1210000 76 3600 2800 800 640000 77 1500 800 700 490000 78 3300 2200 1100 1210000 79 2800 2000 800 640000 80 3200 2450 750 562500 81 2000 1200 800 640000 82 3000 2100 900 810000 83 2800 1800 1000 1000000 84 2650 1700 950 902500 85 3100 2100 1000 1000000 86 2400 1700 700 490000 87 2850 1800 1050 1102500 88 2700 2100 600 360000 89 2900 2200 700 490000 90 3100 2300 800 640000 91 2750 2100 650 422500 � 257550 181.800 75750 67937500 Sumber : Data Primer yang diolah, 2016 Pada pengujian beda sampel data berpasangan Paired Sample test untuk melihat perbedaan tersebut juga dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 17 Universitas Sumatera Utara 63 sebagai berikut : Tabel 4.7 Paired Samples Test Paired Differences T df Sig. 2-tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Setelah_KUR - Sebelum_KUR 832,418 232,901 24,415 783,914 880,992 34,095 90 .000 Rumus Hipotesis : - Ho : X1 = X2 Tidak ada terdapat perbedaan yang berarti antara X1 dan X2 - Ho : X1 ≠ X2 Terdapat Perbedaan yang berarti antara X1 dan X2 Kriteria : - H0 diterima jika t-stat ≤ t-tabel, artinya tidak ada terdapat perbedaan yang berarti antara X1 dan X2 - H0 ditolak jika t-statt-tabel, artinya terdapat perbedaan yang berarti antara X1 dan X2 Dari Tabel Paired Samples Test dan perhitungan secara manual didapat bahwa : - t hitung adalah sebesar 34,095 - t tabel adalah sebesar 1,666, dengan df = n-1 = 91 – 1 = 90 dan dengan tingkat kepercayaan sebesar 0,05 Maka didapat kesimpulan bahwa t-statt-tabel = 34,095 1,666 yang berarti terdapat perbedaan pendapatan petani salak sebelum menerima Kredit Usaha Rakyat KUR dan pendapatan petani salak setelah menerima Kredit Usaha Universitas Sumatera Utara 64 Rakyat KUR

4.4 Uji Asumsi Klasik