29 20
40 60
80 100
0,00 0,50
1,00 1,50
2,00 2,25
2,50 Ke
murnian Ester
,
Jumlah DES, bb transesterifikasi sintesis biodiesel juga akan berkurang dan menyebabkan menurunnya
yield biodiesel. Ilustrasi mekanisme reaksi transesterifikasi trigliserida dengan penambahan co-solvent DES ditunjukkan dalam Gambar 4.6 [41].
Gambar 4.6 Reaksi Transesterifikasi sintesis Biodiesel dengan penambahan DES sebagai co-solvent [41]
4.3.3 Pengaruh DES pada Kemurnian Ester
Metil ester yang diperoleh setelah proses pemisahan dianalisis dengan GCMS Gas Cromatography Mass Spectometry dan diperoleh hasil seperti ditunjukkan pada
Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Kemurnian Ester vs Jumlah DES
Universitas Sumatera Utara
30 Dari Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa kemurnian ester yang dihasilkan tanpa
penambahan DES adalah sebesar 99,03 kemudian pada penambahan DES sebanyak 0,5 bb terjadi penurunan kemurnian ester, kemudian meningkat pada penambahan
DES 1 dan 1,5 bb. Akan tetapi kemurnian ester terus menurun setelah penambahan DES sebanyak 2 hingga 2,5 bb. Dari keseluruhan percobaan,
diperoleh kemurnian ester tertinggi 99,03 yaitu pada biodiesel tanpa penambahan DES.
Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penambahan DES dalam jumlah kurang dari 1,5 bb hanya menghasilkan kemurnian ester yang rendah, kemudian
jika ditambahkan lebih dari 1,5 bb dapat menginhibisi reaksi sehingga mengurangi kemurnian ester. Hasil penelitian lain yang dilakukan dengan
penambahan co-solvent DES berbasis ChClgliserol pada rasio molar 1:2 sebanyak 9,27 bb mampu meningkatkan FAME dengan kemurnian hingga 98 dimana
nilai ini lebih tinggi dari FAME tanpa penambahan co-solvent DES, yaitu hanya berkisar 81 [16]. Karakteristik DES dipengaruhi oleh jenis dan rasio molar garam
dan donor ikatan hidrogen, sehingga dapat mempengaruhi DES sebagai co-solvent dalam sintesis kimia [14].
Pada proses etanolisis minyak sawit dalam sistem DES berbasis ChCl:gliserol yang dilakukan oleh Winarta 2016, diperoleh hasil kemurnian ester tertinggi pada
penambahan DES 1:2 sebanyak 2 . Hasil kemurnian ester tertinggi yang diperoleh adalah sebesar 99,72 [39]. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian yang
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan DES lebih baik digunakan dalam proses etanolisis daripada proses metanolisis biodiesel.
4.3.4 Pengaruh DES pada proses pemisahan biodiesel