Komposisi Kandungan Asam Lemak Bebas ALB Komposisi Kadar Air

23 Degumming adalah proses pemisahan getah yang tidak diinginkan, yang biasanya dapat mengganggu stabilitas minyak pada tahap selanjutnya. Degumming dapat dilakukan dengan menambahkan asam fosfat atau asam sitrat pada konsentrasi tertentu pada CPO [31]. Komponen utama yang harus dipisahkan dari trigliserida adalah fosfatida karena ia memiliki kemampuan mengemulsi yang kuat dan cenderung lebih kompleks dengan logam pro-oksidan serta berperan penting dalam mengganggu kestabilan oksidatif minyak [29,32,33].

4.2.1 Komposisi Kandungan Asam Lemak Bebas ALB

Kadar asam lemak bebas ALB pada bahan baku CPO sebelum degumming adalah 4,71 dan setelah degumming DPO adalah 5,44 . Gambar 4.1 menunjukkan kadar ALB pada CPO sebelum dan setelah proses degumming. Gambar 4.1 Kadar ALB CPO Sebelum dan Setelah Degumming. Gambar 4.1 menunjukkan peningkatan kadar asam lemak bebas sebesar 0,73 dari CPO menjadi DPO. Degumming dapat meningkatkan sedikit kadar asam lemak bebas karena sifat asam fosfat yang ditambahkan dapat menghidrolisis trigliserida dengan pemanasan. Kandungan ALB dalam minyak akan bereaksi dengan katalis dan membentuk sabun, mengurangi konversi, meningkatkan viskositas dan emulsi sehingga reaksi ini tidak diinginkan. Kadar asam lemak bebas yang digunakan untuk proses transesterifikasi katalis basa sebaiknya serendah mungkin 0,5-2 . Jika minyak yang digunakan memiliki kadar ALB lebih dari 6 , maka transesterifikasi katalis basa tidak dapat dijalankan [34, 31]. 1 2 3 4 5 CPO DPO AL B , Universitas Sumatera Utara 24

4.2.2 Komposisi Kadar Air

Kadar air pada bahan baku CPO sebelum degumming adalah sebesar 2,36 , dan setelah degumming, kadar air naik menjadi 2,5 . Peningkatan kadar air pada CPO dan DPO seperti ditunjukkan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Kadar Air CPO Sebelum dan Setelah Degumming. Air yang terdapat dalam minyak akan mempercepat terjadinya hidrolisis pada trigliserida dan meningkatkan kadar ALB dalam minyak, karena air bereaksi dengan trigliserida, asam lemak atau ester melalui reaksi hidrolisis. Kandungan air dan ALB dalam minyak mempengaruhi performa katalis basa atau asam yang digunakan. Pada transesterifikasi katalis basa, air dan ALB memberikan efek negatif diantaranya dapat membentuk sabun, mengkonsumsi katalis, mengurangi keefektifan katalisisnya sehingga akan menurunkan konversi trigliserida menjadi metil ester dan menghasilkan yield rendah. Kandungan air dalam bahan baku harus dijaga seminimal mungkin. Degumming dapat menaikkan kadar air karena adanya kadar air yang terdapat dalam asam fosfat yang ditambahkan kedalam minyak. Untuk menurunkan kadar air, dapat dilakukan bleaching menggunakan bleaching earth [31,35]. Kandungan air dalam minyak yang lebih dari 0,3 masih dapat dilakukan proses transesterifikasi katalis basa homogen, namun melalui proses ini akan diperoleh hasil yang lebih sedikit akibat adanya saponifikasi [36]. Dari hasil penelitian ini, kadar air setelah degumming mencapai 2,5 dan masih dapat dilakukan proses transesterifikasi. Penambahan DES pada transesterifikasi biodiesel dapat mengurangi potensi terjadinya reaksi samping saponifikasi. DES mampu meminimalkan kontak langsung antara metil ester dan NaOH [16]. 1 2 3 CPO DPO Ka da r Air , Universitas Sumatera Utara 25

4.3 Pengaruh DES pada Produksi Biodiesel