9
2.2.3.1 Sintesis Biodiesel menggunakan ILs
Ionic Liquids merupakan garam organik yang terbentuk dari senyawa anion dan kation yang memiliki titik didih dan tekanan uap rendah [19]. ILs dikenal
sebagai garam yang cair pada temperatur dibawah 100
°C.
Sintesis biodiesel yang menggunakan ILs sebagai pelarut akan menghasilkan yield yang tinggi dan waktu
reaksi yang lebih singkat [2]. ILs diketahui sebagai pelarut organik dengan karakteristik-karakteristik yang
dimilikinya sehingga dapat menggantikan pelarut organik konvensional pada sintesis biodiesel [21]. Diantara sifat sifat yang dimiliki ILs yaitu bertekanan uap rendah,
tidak mudah menguap, konduktivitas tinggi dan potensi untuk digunakan kembali cukup baik [7].
Selain berfungsi sebagai pelarut dalam sintesis biodiesel, ILs juga dapat bertindak sebagai katalis menggantikan katalis basa, asam maupun katalis enzim
dalam proses transesterifikasi biodiesel. Akan tetapi, harga ILs yang sangat mahal menjadi salah satu kendala bagi industri untuk menggunakannya [21].
2.2.3.2 Sintesis Biodiesel menggunakan DES
Dibandingkan dengan ILs konvensional, ternyata ILs dan DES memiliki banyak kesamaan manfaat dan sifat kimia bahkan DES memiliki kelebihan yaitu
tidak bersifat toksik dan harganya relatif murah [11]. DES tersedia dalam keadaan yang lebih murni dan tidak reaktif terhadap air, sehingga sifat toksik dari DES dapat
diminimalisir [5]. Penambahan DES dalam jumlah yang tepat pada transesterifikasi biodiesel
dapat meningkatkan yield yang dihasilkan. Selain itu, juga dapat meminimalkan terjadinya reaksi samping saponifikasi dan memudahkan proses pemisahan serta
pemurnian biodiesel. Penambahan DES dapat mempertahankan dua fase yang ada. Ketika FAME Fatty Acid Methyl Esters tidak larut dalam fase DESmetanol, maka
kontak langsung antara FAME dan NaOH secara signifikan berkurang dan menjadikan FAME sebagai fase tunggal. Oleh karena itu, reaksi samping
saponifikasi dapat berkurang [16].
Universitas Sumatera Utara
10
2.3 Deep Eutectic Solvent DES