45 Ga, Watashi no miru yume wa gaka to iu shokugyo mo tetsudau no ka, taitei shikisai no
nai koto wa nakatta “Tetapi, mungkin saja impian saya menjadi pelukis juga membantu mempengaruhinya
sehingga hampir tidak ada hal yang tidak menarik”
Analisis:
Kalimat 5 di atas diambil dari kumpulan cerita pendek Aozora yang berjudul „Yume’. Pada cerita tersebut dikisahkan bahwa watashi sangat ingin menjadi pelukis,
sehingga impiannya tersebut mempengaruhi seluruh sendi kehidupannya. Apa yang dia alami dalam hidupnya selalu dipandang positif. Sehingga seluruh dinamika hidupnya
terlihat menarik baginya. Meskipun melukis itu melelahkan tangan, mata dan lehernya, tapi karena tekadnya ingin menjadi pelukis, maka seluruh kelelahan tersebut tidak
dirasakan mengganggu. Makna verba tetsudau dalam kalimat di atas adalah
„membantu‟. Hal ini sejalan dengan konsep penggunaan verba tetsudau menurut Koizumi dkk. dalam Nihongo
Kihon Doushi Jiten menyebutkan „penyebab atau alasan lain yang mengakibatkan
terjadinya suatu perkara‟. Makna yang terkandung dalam kalimat ini cenderung mengarah pada suatu hal yang positif, yakni impiannya menjadi seorang pelukis telah
membantu hidupnya menjadi lebih berwarna atau tidak membosankan. penggunaan verba tetsudau pada kalimat di atas sudah tepat,
3.2 Verba Tasukeru
Kutipan 1:
番目 地域
少年 死
危険 あ
人間 一人助
い Anime Zetsuen
no Tempest: 1: 09.07 ”
Universitas Sumatera Utara
46 Niban me no chiiki de shoonen wa shi no kiken niatta ningen o hitori tasuketeiru.
“Pada kali kedua anak muda itu terlihat, ia sedang menolong menyelamatkan seseorang dari bahaya kematian.”
Analisis:
Kalimat 1 diambil dari potongan percakapan antara Yoshino dan seorang detektif wanita yang mencari keberadaan Mahiro, sahabat Yoshino. Wanita itu kemudian
diketahui bernama Evangeline Yamamoto. Ia mencari Mahiro karena menganggap Mahiro bisa menolongnya mengungkap satu kejadian aneh yang sedang terjadi di seluruh
negeri. Saat pertama ia bertemu dengan Mahiro adalah ketika Mahiro sedang berada di sebuah tempat yang sedang di karantina karena suatu perkara kriminal. Pada saat kedua
kalinya ia bertemu dengan Mahiro, Mahiro sedang berusaha menolong menyelamatkan seseorang dari bahaya kematian. Karena telah bertemu dua kali pada tempat yang
kemudian di karantina, maka Evangeline Yamamoto menganggap Mahiro memiliki hubungan dengan kedua perkara yang sedang diselidikinya.
Makna verba tasukeru dalam kalimat di atas adalah „menolong‟ atau
„menyelamatkan‟. Penggunaannya pun sudah tepat. Hirose mengemukakan pendapatnya berkenaan dengan makna verba tasukeru
, yaitu „meminjamkan tenaga untuk orang maupun benda yang berada dalam kondisi bingung atau bahaya hingga ia berada dalam
kondisi baik dan aman‟. Sejalan dengan itu, Shibata dan Yamada juga mengindikasikan hal yang sama. Mahiro diketahui sedang menolong seorang anak perempuan dari bahaya
kematian yang disebabkan oleh suatu perkara yang belum diketahui penyebabnya. Dalam hal ini terlihat bahwa makna yang ditimbulkan oleh penggunaan verba tasukeru pada
kalimat di atas adalah menolong seseorang dari bahaya yang mengancam nyawa. Situasi yang menggambarkan keadaan bahaya yang berkaitan dengan nyawa manusia.
Universitas Sumatera Utara
47
Kutipan 2:
猫 い
助 う
思 Anime Inu to Boku: 6:
13.47 ”
Neko ga ita. Tasukeyoo to omotte tsukandara bari tto sareta. “Tadi ada kucing. Saya berniat menolongnya, tapi saat berusaha meraihnya saya malah
dicakar kucing itu”
Analisis:
Pada kalimat 2, situasi digambarkan seorang anak laki-laki berseragam sekolah melihat seekor anak kucing terjebak di atas sebuah pohon. Diperkirakan anak kucing
tersebut dibawa naik ke atas pohon oleh anak-anak nakal. Melihat anak kucing yang sedang kesulitan untuk turun, maka anak laki-laki tersebut berinisiatif memanjat pohon
dan berusaha untuk meraih kucing tersebut. Tapi karena panik, kucing tersebut malah mencakar tangan anak laki-laki yang berniat menolongnya.
Makna verba tasukeru dalam kalimat 2 di atas adalah „menolong‟, dan
penggunaanya dalam kalimat ini sudah tepat. Sejalan dengan pendapat Hirose, yaitu „meminjamkan tenaga untuk orang maupun benda yang berada dalam kondisi bingung
atau bahaya hingga ia berada dalam kondisi baik dan aman‟. Apabila tidak ditolong, anak kucing tersebut bisa saja jatuh dan tersangkut cabang-cabang pohon.
Kutipan 3:
ひ イ ク
ひ う
子犬 助
Anime Zetsuen no Tempest: 4: 20.55 ”
Universitas Sumatera Utara
48 Mahiro kun ga baiku ni hikaresoo ni natta no wa ko inu o tossa ni tasukeyoo to shita
kara desu. “Mahiro terserempet motor karena ia berusaha menolong seekor anak anjing”
Analisis:
Pada kalimat 3, makna verba tasukeru adalah „menolong‟. Situasi digambarkan
Yoshino sedang membacakan tulisannya di kelas Presentasi Karya Tulis, dimana setiap anak harus maju dan membacakan karya tulis masing-masing. Yoshino menceritakan
tentang penyebab sahabatnya yang bernama Mahiro mengalami kecelakaan. Dalam karya tulis tersebut disebutkan Mahiro berusaha menolong seekor anak anjing yang
sedang berlarian di jalan raya. Akibatnya, ia terserempet sepeda motor sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
Makna yang muncul dari penggunaan verba tasukeru di atas adalah „mengeluarkan tenaga sendiri untuk menolong makhluk hidup lain agar terbebas dari
bahaya yang menimpa jasmani dan rohani‟, seperti yang dimaksud oleh Shibata dan Yamada dalam Ruigo Daijiten. Oleh karena itu, penggunaan verba tasukeru pada
kalimat di atas sudah tepat. Anak anjing yang sedang berlarian di jalan raya apabila tidak ditolong, maka akan membahayakan nyawa anjing tersebut.
Kutipan 4:
小 物特集 小 物
集 困
い 何
助 え
Drama First Class:6:27.35 ”
Sore to, Chinami chan ga komono tokushuu de komono ga atsumarazu komatteimasu. Nanto ka tasukete moraemasenka?
Universitas Sumatera Utara
49 “Selain itu, Chinami sedang kebingungan karena aksesoris untuk bahan artikel edisi
spesial tidak terkumpul. Apa kau bisa membantunya?”
Analisis:
Kalimat 4 diambil dari cuplikan drama First Class episode ke 6. Dikisahkan bahwa tokoh utama Chinami Yoshinari adalah seorang wanita yang bekerja pada sebuah
majalah fashion. Kalimat 4 di atas diucapkan oleh Itsuki kepada rekan kerjanya yang lain agar membantu Chinami yang sedang kesulitan menyewa aksesoris dan properti
untuk pemotretan. Pemotretan tersebut dilakukan untuk artikel edisi spesial majalah fashion tempat mereka bekerja. Properti dan aksesoris yang akan dipakai model untuk
pemotretan harus cepat terkumpul, mengingat deadline majalah terbit. Makna verba tasukeru dalam kalimat di atas menunjukkan makna
„membantu‟. Dalam hal ini membantu orang lain agar pekerjaan yang sedang dilakukannya berjalan
lancar. Seperti yang disampaikan oleh Shibata dan Yamada dalam Ruigo Daijiten, yaitu „membuat suatu pekerjaan, kegiatan, orang yang kebingungan atau suatu keadaan
menjadi lebih baik dengan pekerjaan bantuan orang lain ‟ Dalam kalimat di atas
mengandung makna bahwa orang yang dibantu merasa kesulitan kebingungan saat mengerjakannya sehingga ia memerlukan bantuan orang lain agar pekerjaannya bisa
diselesaikan. Oleh karena itu, penggunaan verba tasukeru di atas sudah benar.
Kutipan 5:
イテク 悪
助 Anime Zetsuen no Tempest: 6: 06.27
” Haiteku wa akuji o tasukeru
“Teknologi tinggi bisa membantu kriminalitas”
Universitas Sumatera Utara
50
Analisis:
Kalimat 5 di atas, diucapkan oleh seorang putri dari klan Kusaribe kepada Mahiro dan Yoshino. Mahiro dan putri tersebut terikat sebuah perjanjian kerjasama.
Dimana Mahiro akan menolong putri tersebut keluar dari pulau tempatnya disandera apabila ia bersedia menolong Mahiro dan Yoshino mencari tahu penyebab terbunuhnya
Aika chan, adiknya Mahiro. Sang putri berkata bahwa selain penyebab yang bersifat magis, saat ini perkembangan teknologi juga dapat membantu meningkatnya pola dan
ragam kriminalitas. Demikian pula halnya yang terjadi dengan peristiwa terbunuhnya Aika chan.
Penggunaan verba tasukeru pada kalimat di atas, sepintas terasa kurang tepat karena tidak ada teori yang benar-benar cocok dengan kalimat di atas. Kalimat 5
mengandung makna „membantu‟. Dalam hal ini, teknologi yang tinggi membantu proses bertambahnya angka kriminalitas. Sementara makna yang dimaksud tersebut, lebih tepat
bila menggunakan verba tetsudau, karena didukung oleh teori Koizumi dkk. dalam Nihongo Kihon Doushi Youhou Jiten 1989 dan yang dijelaskan dalam Gaikokujin no
Tame no Kihongo Yourei Jiten 1990 yaitu, „menambahkan penyebab lain dalam suatu
kejadian‟ dan „sesuatu yang termasuk kedalam penyebab berlangsungnya suatu hal‟. Namun, mengingat dampak dari kriminalitas, sebagian besar menimbulkan
bahaya. Seperti yang dimaksud oleh Hirose, yaitu „mengeluarkan tenaga sendiri untuk membebaskan orang lain dari keadaan bahaya yang menimpa jasmani dan rohani‟, maka
penggunaan verba tasukeru di atas sudah tepat.
3.3 Analisis Perbedaan Nuansa Makna Verba Tetsudau dan Tasukeru