14
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG VERBA, STUDI SEMANTIK DAN
KESINONIMAN
2.1 Verba Bahasa Jepang
2.1.1 Pengertian dan Ciri-Ciri Verba
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1996:1260, disebutkan bahwa verba adalah kata yang menggambarkan proses, perbuatan atau keadaan yang disebut juga kata
kerja. Verba dalam bahasa Jepang disebut doushi. Menurut Situmorang 2010:9,
makna doushi bila dilihat dari kanjinya yaitu: 動
: ugoku, dou [bergerak]
詞 : kotoba,shi
[kata] 動詞
: doushi [kata yang bermakna gerakan]
Doushi menurut Situmorang 2010:9 memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1
Dapat berdiri sendiri 2
Berkonjugasi mengalami perubahan bentuk 3
Bermakna sesuatu kegiatan, keberadaan atau perubahan keadaan 4
Dapat menjadi predikat dalam kalimat Doushi adalah kata kerja yang berfungsi menjadi predikat dalam suatu kalimat,
mengalami perubahan bentuk katsuyou dan bisa berdiri sendiri Sutedi, 2008:42. Nomura dan Koike dalam Sudjianto 2004:149 berpendapat hampir sama dengan
Sutedi. Mereka menyatakan bahwa verba doushi adalah salah satu kelas kata dalam bahasa Jepang, sama dengan ajektiva-i dan ajektiva-na menjadi salah satu jenis yougen.
Kelas kata ini dipakai untuk menyatakan aktivitas, keberadaan atau keadaan sesuatu.
Universitas Sumatera Utara
15 Doushi dapat mengalami perubahan katsuyou dan dengan sendirinya dapat menjadi
predikat. Sedangkan Iori dalam Yusmarani 2006: 14 menyatakan bahwa verba doushi
adalah kata yang menyatakan peristiwa yang merupakan inti kalimat yang biasa dipakai bersama frase dengan nomina pelengkap, dimana melibatkan kakujoshi.
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa verba doushi adalah kelas kata yang menyatakan aktivitas,
keberadaan atau keadaan peristiwa, mengalami perubahan katsuyou, dapat berdiri sendiri dan bisa menjadi predikat dalam suatu kalimat.
2.1.2 Jenis-Jenis Verba
Dalam buku Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang, Dedi Sutedi 2008: 48 menyatakan bahwa verba dalam bahasa Jepang digolongkan ke dalam tiga kelompok
besar berdasarkan pada bentuk konjugasinya. 1.
Kelompok I godan-doushi Verba kelompok ini disebut dengan
五段動詞 godan-doushi, karena mengalami
perubahan dalam lima deretan bunyi bahasa Jepang, yaitu a-i-u-e-o あ
い う
え ,
. Cirinya yaitu verba yang berakhiran huruf u-tsu-ru-bu-nu-mu-ku-su-gu う
ぶ ,
, .
Contoh: う
ka-u [membeli]
立 ta-tsu
[berdiri]
売 u-ru
[menjual]
遊ぶ aso-bu
[bermain]
Universitas Sumatera Utara
16 死
shi-nu [mati]
yo-mu [membaca]
書 ka-ku
[menulis]
話 hana-su
[berbicara]
泳 oyo-gu
[berenang] 2.
Kelompok II ichidan-doushi Verba kelompok ini disebut
一 段 動 詞 ichidan-doushi, karena perubahannya
terjadi pada satu deretan bunyi saja. Ciri utama dari verba ini adalah verba yang berakhiran e-ru
え , biasa disebut
ୖ
一段動詞 kami ichidan doushi, dan verba
yang berakhiran i-ru い
yang biasa disebut
ୗ
一段動詞 shimo ichidan doushi.
Contoh: 見
miru [melihat]
寝 neru
[tidur]
食 taberu
[makan] 3.
Kelompok III henkaku doushi Verba kelompok III yang disebut
変格動詞 henkaku doushi merupakan verba
yang perubahannya tidak beraturan dan hanya terdiri dari dua verba berikut: a.
サ変動詞 sahendoushi
: suru [melakukan]
b. カ変動詞
kahendoushi :
kuru [datang] Sementara Shimizu dalam Sudjianto 2004:150 membagi doushi kepada 3
bagian, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
17 1.
Jidoushi 自動詞
„verba intransitif‟ Jidoushi
自 動 詞 merupakan verba yang tidak disertai objek penderita. Jika
dilihat dari huruf kanjinya, maka jidoushi dapat bermakna „kata yang bergerak sendiri‟.
Contoh : 行
iku [pergi]
起 okiru
[bangun] 寝
neru [tidur]
出 deru
[keluar] 閉
shimaru [tertutup]
2. Tadoushi
動詞 ‟verba transitif‟
Tadoushi 動 詞
merupakan verba yang memiliki objek penderita. Verba tadoushi merupakan kelompok doushi yang menyatakan arti mempengaruhi pihak lain,
atau dengan kata lain ada gerakan dari subjek. Contoh :
起 okosu
[membangunkan] 寝
nekasu [menidurkan]
出 dasu
[mengeluarkan] 閉
shimeru [menutup]
3. Shodoushi
所動詞 Shodoushi
所 動
詞 merupakan kelompok doushi yang memasukkan
pertimbangan pembicara, maka verba ini tidak dapat diubah ke dalam bentuk pasif dan kausatif. Selain itu, tidak memiliki bentuk perintah dan ungkapan kemauan
意思表現 ishi hyougen
Universitas Sumatera Utara
18 Contoh :
見え mieru
[terlihat] い
iru [ada]
聞 え
kikoeru [terdengar]
行 ikeru
[dapat pergi] Selain pembagian di atas, Terada Takano dalam Sudjianto 2004:150
menambahkan fukugou doushi, haseigo toshite no doushi dan hojo doushi sebagai jenis- jenis doushi.
1. Fukugou doushi
複合動詞 Fukugou doushi
複合動詞 , adalah doushi yang terbentuk dari gabungan dua
buah kata atau lebih. Gabungan kata tersebut secara keseluruhan dianggap sebagai satu kata.
Contoh : Doushi + doushi
話
合う hanashiau
[berunding] Meishi + doushi
調査
choosa suru [menyelidiki]
Keiyoushi + doushi
近寄 chikayoru
[mendekati]
2. Haseigo toshite no doushi
派生語 動詞
Haseigo toshite no doushi 派生語
動詞 , adalah verba yang memakai
prefiks atau doushi yang terbentuk dari kelas kata lain dengan menambahkan prefix atau sufiks. Kata-kata tersebut secara keseluruhan dianggap satu kata.
Contoh : 迷う
Samayou [mondar-mandir]
寒 Samugaru
[merasa kedinginan]
Universitas Sumatera Utara
19 3.
Hojo doushi 補助動詞
Hojo doushi 補助動詞
, yaitu doushi yang menjadi bunsetsu tambahan. Verba ini menunjukkan keberadaan. Biasanya verba ini tidak muncul bersama dengan verba
bantu –iru.
Contoh : a.
あ aru
[ada „benda mati‟]
b. い
iru [ada
„makhluk hidup‟] c.
う morau
[menerima] Sementara itu, Seiichi Makino dan Michio Tsutsui dalam buku A Dictionary Of
Basic Japanese Grammar 1997:582 mengklasifikasikan verba secara semantik menjadi lima jenis, yaitu:
1. Verba stative verba yang menyatakan „diamtetap‟
Verba ini menunjukkan keberadaan. Biasanya verba ini tidak muncul bersama dengan verba bantu
–iru.
Contoh: a.
い iru
[ada]
b. dekiru
[bisa]
c. い
iru [membutuhkan]
2. Verba Continual verba yang menyatakan „selalu, terus-menerus‟
Verba ini berkonjugasi dengan verba bantu –iru untuk menunjukkan aspek
pergerakan.
Universitas Sumatera Utara
20 Contoh:
a. 食
taberu [makan] →
食 い
tabeteiru [sedang makan]
b. 飲
nomu [minum] →
飲 い
nondeiru [sedang minum] 3. Verba Punctual
Verba ini berkonjugasi dengan verba bantu –iru untuk menunjukkan tindakan
atau perbuatan yang berulang-ulang atau suatu tingkatanposisi setelah melakukan suatu tindakan atau penempatan suatu benda.
Contoh: a.
知 shiru [mengetahui]
→ 知
い shitteiru [mengetahui
]
b. 打
utsu [memukul] →
打 い
utteiru [memukuli]
4. Verba Non-Volitional verba yang menyatakan „bukan kemauan‟
Verba ini biasanya tidak memiliki bentuk ingin, bentuk perintah, dan bentuk kesanggupan. Verba ini diklasifikasikan sebagai verba berkenaan dengan emosi atau
perasaan dan verba yang tidak berkenaan dengan perasaan emosi. Contoh:
a. konomu
[menyukai; berkenaan dengan perasaan]
b. え
mieru [kelihatan; tidak berkenaan dengan perasaan]
Universitas Sumatera Utara
21 5. Verba Movement
verba yang menyatakan „pergerakan‟
Verba ini menunjukkan gerakan. Contoh:
a. 歩
aruku [berjalan]
b. 帰
kaeru [kembalipulang]
2.1.3 Fungsi Verba