40
BAB III ANALISIS MAKNA VERBA TETSUDAU DAN TASUKERU DALAM
KALIMAT BAHASA JEPANG
Sebelumnya pada bab II penulis telah memaparkan pengertian dan makna verba tetsudau dan tasukeru. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dituangkan pada bab I,
maka pada bab ini penulis melakukan analisis terhadap makna verba tetsudau dan tasukeru yang diambil dari kalimat-kalimat berbahasa Jepang yang terdapat pada komik
Pastel Kazoku, kumpulan cerita pendek Aozora, film animasi anime Zetsuen no Tempest, Inu to Boku, dan drama First Class, sesuai dengan pendapat dari beberapa ahli
linguistik yang telah dipaparkan sebelumnya.
3.1 Verba Tetsudau
Kutipan 1:
礼 人形 売
手伝 あ
! Komik Pastel
Kazoku: 40 Gohan o kureta orei ni shiori ga oningyo uru no o tetsudatte ageru
“Sebagai ucapan terimakasih karena sudah memberi makanan, Shiori akan membantu menjual boneka-
boneka ini”
Analisis:
Kalimat 1 diambil dari cuplikan komik Pastel Kazoku seri 40. Diawali adegan ketika Mayo dan Yukari sedang menjual boneka-boneka milik mereka. Tidak lama
berselang waktu, Shiori chan datang. Lalu, Mayo dan Yukari membagi bekal mereka kepada Shiori chan. Karena merasa senang menerima makan siang dari Mayo dan Yukari,
Universitas Sumatera Utara
41 dan sebagai ucapan terima kasih Shiori chan bermaksud memberi bantuan kepada
mereka untuk ikut menjual boneka-boneka. Makna verba tetsudau pada kalimat tersebut adalah
„membantu‟, dan penggunaannya sudah tepat. Sesuai dengan pengertian verba tetsudau menurut Shibata
dan Yamada, Tian serta apa yang disebutkan juga dalam kamus Daijisen, bahwa verba tetsudau
memiliki makna „pekerjaan yang dilakukan bersama-sama dengan pelaku utama dan peran orang yang membantu hanya untuk meringankan pekerjaan pelaku utama‟.
Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa porsi pekerjaan yang dilakukan oleh Shiori chan tidak lebih banyak dari yang dilakukan oleh Mayo dan Yukari. Shiori chan hanya
meminjamkan tenaga kepada Mayo dan Yukari yang sudah mempunyai kemampuan yang cukup untuk menjual boneka-boneka tersebut. Situasi awal yang digambarkan dari
komik tersebut ikut mendukung analisis di atas, dimana sebenarnya Mayo dan Yukari mampu menjual boneka-boneka tanpa bantuan orang lain. Shiori chan menawarkan
bantuan agar pekerjaan tersebut lebih cepat selesai.
Kutipan 2:
兄 物
捨 手伝
あ Komik Pastel Kazoku: 35
Oniichan ga mono o suteru no o tetsudatte ageru yo. “Saya akan membantu Kakak membuang barang-barang.”
Analisis:
Kalimat 2 adalah kalimat yang diucapkan oleh Mayo kepada Oniichan yang bernama Takuo. Situasi yang digambarkan adalah pada saat itu Takuo terlihat sangat
tekun membaca buku di kamarnya. Mayo masuk ke kamar melihat tumpukan barang- barang yang sudah tidak terpakai, berinisiatif ingin membantu Takuo membuangnya.
Universitas Sumatera Utara
42 Makna verba tetsudau pada kalimat tersebut adalah
„membantu‟, dan penggunaannya sudah tepat. Meskipun pekerjaan tersebut tidak dilakukan bersama-sama,
tapi dari jenis pekerjaan yang dibantu adalah yang berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga, sama halnya seperti membereskan kamar, mencuci piring dan lain-lain, maka
dapat dikatakan juga bahwa sebenarnya pemilik pekerjaan mampu untuk melakukan pekerjaannya sendiri. Hanya saja Mayo menawarkan bantuan agar pekerjaan Takuo
menjadi cepat selesai. Peran Mayo dalam hal ini hanya bersifat membantu untuk meringankan pekerjaan Takuo. Meskipun keadaannya, tanpa ditolong oleh Mayo, Takuo
mampu melakukannya sendiri. Makna
„membantu‟ dalam kalimat di atas sejalan dengan pengertian verba tetsudau yang salah satunya seperti yang disampaikan oleh Tian, yaitu meminjamkan
tenaga pada orang yang telah mempunyai kekuatan yang cukup, dan berperan sebagai asisten pembantu.
Kutipan 3:
う 素気
い返 ひ
父 感情
害 い
今晩 酒
手伝 い
http:www.aozora.gr.jpcards000247files1333_20664.html Kyoozo no sokkenai henji ga hidoku chichi no kanjou o gaishita rashii. Soreni konban
wa sake ga tetsudatteiru “Sepertinya jawaban dingin Kyozo telah melukai perasaan ayah. Selain itu, sake juga
turut membantu malam ini.”
Analisis:
Kalimat 3 di atas diambil dari kumpulan cerita pendek Aozora yang berjudul „Tegami’. Pada cerita tersebut dikisahkan Kyozo yang baru pulang kerumah setelah
Universitas Sumatera Utara
43 beberapa hari pergi karena suatu keperluan. Sebelum masuk ke kamarnya, ia bertanya
kepada ayah dan ibu tentang keberadaan surat atau telepon untuknya. Ibu memberitahukan Kyozo bahwa ada surat untuknya di atas meja di kamar. Kyozo lalu
masuk dan membaca surat tersebut. Tak lama kemudian dia keluar dari kamar. Ayah yang melihat Kyozo keluar dari kamarnya, langsung bertanya tentang surat tersebut.
Kyozo hanya menjawab singkat semua pertanyaan ayahnya. Ayah merasa sensitif dengan jawaban dingin Kyozo. Sebelumnya Ayah memang sedang minum sake.
Perasaan yang sensitif dan mudah tersinggung adalah dampak negatif akibat minum sake atau minuman keras lainnya.
Pengertian verba tetsudau menurut Koizumi dkk. dalam Nihongo Kihon Doushi Jiten
menyebutkan „penyebab atau alasan lain yang mengakibatkan terjadinya suatu perkara‟. Sejalan dengan pemikiran ini, dalam Gaikokujin no Tame no Kihongo Yorei
Jiten juga mengindikasikan hal yang sama. Makna verba tetsudau pada kalimat di atas, adalah
„membantu‟. Dalam hal ini, sake yang diminum ayah, membantu menjadi penyebab dan turut andil membawa pengaruh hingga membuat perasaannya menjadi
sensitif. Ditambah lagi oleh jawaban anaknya yang terkesan menghindari percakapan yang panjang dengan sang ayah. Hal tersebut membuat perasaan ayah terluka. oleh
karena itu penggunaan verba tetsudau pada kalimat di atas sudah tepat.
Kutipan 4:
目的地 着い
いう安心 手伝
T -
入 口
頃 飢 え
疲 彼
雪 ぶ
う http:www.aozora.gr.jpcards000008files1083_53475.html
Yatto mokutekichi ni tsuita to iu anshin mo tetsudatte, T-cho no iriguchi ni sashikakatta
Universitas Sumatera Utara
44 koro ni wa, ue to tsukare to de kare wa sono mama soko no yuki no ue ni
buttaoresoudatta “Karena perasaan tenang setelah sampai di tujuan turut membantu, ia hampir terjatuh
begitu saja diatas hamparan salju karena rasa lapar dan lelah begitu tiba di gerbang masuk kota T”
Analisis:
Pada kalimat 4 di atas, disebutkan bahwa seorang pemuda baru saja melakukan perjalanan jauh dengan berjalan kaki. Begitu sampai ke tempat tujuan dan menemukan
sebuah warung kecil, ia merasa lega. Ini berarti bahwa ia dapat beristirahat setelah sebelumnya menempuh perjalanan panjang, dan hanya bisa makan sedikit saja pada
malam sebelumnya. Pada kalimat ini, makna verba tetsudau adalah
„membantu‟, dan penggunaannya sudah tepat. Hal ini sesuai dengan pengertian verba tetsudau seperti yang disampaikan
oleh Tim Bunkacho, yaitu „menambahkan penyebab lain dalam suatu kejadian‟. Dengan
kata lain sesuatu yang membantu mempengaruhi terjadinya suatu hal. Dalam hal ini, pemuda dalam kalimat di atas hampir saja terjatuh di atas hamparan salju karena rasa
lapar dan lelah. Tetapi perasaan lega dan tenang karena sudah sampai ke tempat tujuan, meskipun bukan penyebab utama, secara tidak langsung menjelaskan alasan mengapa ia
hampir terjatuh.
Kutipan 5:
わ 見
夢 家
云う 職業 手伝う
い い色彩
い http:www.aozora.gr.jpcards000879files186_15257.html
Universitas Sumatera Utara
45 Ga, Watashi no miru yume wa gaka to iu shokugyo mo tetsudau no ka, taitei shikisai no
nai koto wa nakatta “Tetapi, mungkin saja impian saya menjadi pelukis juga membantu mempengaruhinya
sehingga hampir tidak ada hal yang tidak menarik”
Analisis:
Kalimat 5 di atas diambil dari kumpulan cerita pendek Aozora yang berjudul „Yume’. Pada cerita tersebut dikisahkan bahwa watashi sangat ingin menjadi pelukis,
sehingga impiannya tersebut mempengaruhi seluruh sendi kehidupannya. Apa yang dia alami dalam hidupnya selalu dipandang positif. Sehingga seluruh dinamika hidupnya
terlihat menarik baginya. Meskipun melukis itu melelahkan tangan, mata dan lehernya, tapi karena tekadnya ingin menjadi pelukis, maka seluruh kelelahan tersebut tidak
dirasakan mengganggu. Makna verba tetsudau dalam kalimat di atas adalah
„membantu‟. Hal ini sejalan dengan konsep penggunaan verba tetsudau menurut Koizumi dkk. dalam Nihongo
Kihon Doushi Jiten menyebutkan „penyebab atau alasan lain yang mengakibatkan
terjadinya suatu perkara‟. Makna yang terkandung dalam kalimat ini cenderung mengarah pada suatu hal yang positif, yakni impiannya menjadi seorang pelukis telah
membantu hidupnya menjadi lebih berwarna atau tidak membosankan. penggunaan verba tetsudau pada kalimat di atas sudah tepat,
3.2 Verba Tasukeru