Gak boleh duduk depan pintu, harus baw gunting atau empon empon biar janinnya gak diganggu makhluk halus dek
”
Namun ada sebagaian ibu yang kurang dalam menasehati anaknya semasa kehamilan, bagi mereka bahwa anak si anak dapat merawat dirinya sendiri serta
bayi yang dikandungnya, seperti yang diungkapkan informan berikut ini: “ibu gak ada nyaranin periksa hamil dek, anaknya sendiri yang pergi
kebidan. Yang penting bayinya sehat sehat dek ”
Informan lain juga mengatakan: “ya suaminya dek yang nyuruh kebidan untuk periksa, ibu ya gak ada ikut
ikutan bilang dek. Ya kan suaminyan udah bilangin ”
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni tahun 2013 di Desa Bululoe Kecamatan Turatea dikatakan bahwa dukungan keluarga merupakan
salah satu hal yang dapat mengurangi rasa cemas pada ibu hamil. Ibu hamil merasa bahwa selama masa kehamilan ia mendapatkan dukungan baik dari suami
maupun orang tua. Hasil wawancara keluarga menunjukkan bahwa dukungan keluarga baik dari suami maupun orang tua dapat memberikan ketenangan batin
dan perasaan senang pada ibu hamil sehingga mengurangi perasaan cemas selama masa kehamilan.
5.5 Peran Bidan
Peran adalah suatu kumpulan norma untuk perilaku seorang dalam suatu posisi khusus, seperti seorang istri, suami, anak, guru, perawat, bidan dan
Universitas Sumatera Utara
sebagainya. Peran merupakan suatu konsep struktural, dan masyarakat dapat dipandang sebagai suatu sistem peran yang kompleks Maramis WF. 2006.
Dalam bahasa Inggris, kata Midwife bidan berarti with woman bersama wanita, mid = together, wife = a woman. Dalam bahasa Prancis, Sage
Femme bidan berarti berkaitan dengan wanita. Menurut Chur Medical Directory, bidan adalah a health worker who may or may note be formally
trainded and is not physician, that deliversbaldes and provides associated maternal care seorang petugas kesehatan yang terlatih secara formal ataupun tidak dan
bukan seorang dokter, yang membantu pelahiran bayi serta memberi perawatan maternal terkait Soepardan, Suryani, Hajjah, 2007.
Menurut Hj. Salmah et all, 2006, bidan menurut WHO adalah seseorang yang telah diakui secara regular dalam program pendidikan bidan diakui secara
yuridis, ditempatkan, dan mendapatkan kualifikasi, serta terdaftar di sektor dan memperoleh izin melaksanakan praktik kebidanan. Defenisi bidan menurut ICM
adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan. Bidan dalam melaksanakan pelayanan asuhan kebidanan, profesi bidan
memiliki 4 peran penting diantaranya peran sebagai pelaksana, peran sebagai pengelola, peran sebagai pendidik, dan peran sebagai peneliti Heryani, 2011.
Di Desa Sidodadi terdapat 1 bidan desa yaitu informan 1, bidan tersebut mengatakan bahwa ia selalu memberikan konseling kepada ibu muda yang hamil,
memberi nasehat dalam perawatan kehamilan agar selalu menjaga kebersihan dan lebih memperhatikan dalam pola makan. Ia juaga mengungkapkan bahwa ia selalu
menekankan kepada para ibu hamil tersebut untuk melakukan pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
kehamilan agar kehamilan mereka dapat diketahui perkembangan dan pertumbuhan janinnya. Seperti yang diungkapkannya sebagai berikut:
“Kalo mereka datang untuk berobat atau untuk periksa hamil, saya selalu memberikan konseling kepada mereka”
“saya juga memberikan informasi kepada mereka untuk selalu mejaga kebersihan mereka dalam masa kehamilan.
“kalau untuk asuhannya ya saya selalu menyarankan untuk menjaga makanan, higine, pada ibu hamil dan selalu memeriksakan kehamilannya
agar bisa diketahui secara dini jika terjadi masalah pada kehamilan. Bidan informan 1 juga memberikan pelayanan kepada ibu yang sedang hamil
khususnya ibu muda yang sedang hamil. Seperti yang diungkapkannya berikut ini: “setiap ibu hamil yang datang selalu saya lakukan 7t pada mereka, karna
untuk mengetahui perkembangan pada ibu hamil. Akan tetapi bidan informan 2 tidak melakukan penyuluhan kepada ibu
yang sedang hamil, sebab ia mengatakan bahwa penyuluhan yang dilaksanakan adalah tugas dari puskesmas. Dan pihak puskesmas yang memberikan penyuluhan
mengenai kehamilan dan persalinan bagi ibu ibu yang sedang hamil khususnya ibu muda. Bidan informan 1 selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi
pasien nya yang datang terutama bagi ibu yang sedang hamil. Pelayanan kesehatan di Desa Sidodadi tergolong sudah cukup baik tempat pelayanan
kesehatan mudah dijangkau oleh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada bidan informan 2 sebagai bidan dipuskesmas bahwa pihak puskesmas memberikan penyuluhan
kepada para ibu yang sedang hamil khususnya kepada ibu muda. Selain itu ia juga mendatangi kunjungan rumah kepada ibu muda yang hamil yang tidak melakukan
pemeriksaan kehamilan ke Puskesmas. Seperti yang ia ungkapkan sebagai berikut: “ jika ibu hamil tidak tidak pernah datang, bila sudah dua tiga kali maka
akan kita datangi kerumahnya untuk melihat perkembangan dari kehamilan si ibu”
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Nurhaida tahun 2014 bahwa kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehtan di Desa Payatusam saat
melakukan pemeriksaan kehamilan sudah memenuhi standart antara lain anamnese, pemeriksaan tekanan darah, palpasi, pemberian obat obatan , imunisasi
Tetanus Toxoid dan pemberian tablet besi Fe. Selain itu
Pemberian penyuluhan dilakukan pada Posyandu setiap bulan oleh bidan. Kegiatan yang dilakukan petugas
kesehatan pada ibu hamil yang tidak pernah datang atau jika sudah dua atau tiga kali tidak datang melakukan kunjungan kehamilan akan dikunjungi ke rumah mereka
door to door. Hal ini dilakukan bidan untuk mendata sekaligus melakukan penyaringan bagi ibu hamil yang beresiko. Dengan adanya kegiatan door to door
diharapkan dapat menjangkau perawatan kehamilan bagi ibu hamil. Keunggulan sistem ini semua ibu hamil dapat terjangkau pelayanan kesehatan tetapi jika lama
kelamaan ini digunakan akan menyebabkan malasnya ibu berkumpul di posyandu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan