Gambaran Masalah Kesehatan Reproduksi Dalam Kehamilan dan Persalinan Ibu yang Menikah Usia Dini di Desa Sidodadi Perkebunan Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun 2015

(1)

72

PEDOMAN WAWANCARA

GAMBARAN MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI DALAM KEHAMILAN DAN PERSALINAN IBU MUDA YANG MENIKAH

USIA DINI DI DESA SIDODADI PERKEBUNAN TELUK PANJI KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT KABUPATEN LABUHAN

BATU SELATAN TAHUN 2015

A. KARAKTERISTIK INFORMAN

1. Nama :

2. Umur :

3. Suku :

4. Pendidikan :

5. Pekerjaan :

6. Penghasilan : 7. Tempat Bersalin : 8. Tempat Tinggal :

B. INFORMAN IBU MUDA

PERTANYAAN TENTANG PENGETAHUAN

1. Apakah ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan pada usia dini?

2. Masalah apa yang mungkin terjadi bila ibu mengalami kehamilan pada usia dini?

3. Masalah apa yang mungkin terjadi pada saat persalinan bila usia ibu masih sangat muda?

4. Masalah apa yang mungkin terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan usia yang sangat muda?


(2)

5. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan pemeriksaan kehamilan? 6. Berapa kali minimal dilakukannya pemeriksaan kehamilan?

7. Apa yang terjadi jika ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan?

PERTANYAAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI IBU MUDA

1. Pada saat hamil, apa yang ibu rasakan?

2. Apakah ibu rutin memeriksakan kandungan ke petugas kesehatan? Kalo tidak, mengapa?

3. Pada saat memeriksakan kehamilan, bagaimana keadaan bayi dan keadaan ibu?

4. Apakah ada masalah saat ibu melahirkan? 5. Apakah bayi ibu lahir dengan selamat? 6. Berapa berat badan lahir bayi ibu?

7. Adakah masalah pada bayi ibu pada saat baru lahir? 8. Bagaimana keadaan bayi/anak ibu sekarang?

C. INFORMAN ORANG TUA

1. Apakah anda tahu dampak kehamilan dan persalinan terhadap anak yang menikah diusia dini?

2. Apakah anda ada menyarankan kepada anak anda setelah menikah untuk menunda kehamilannya?


(3)

74

4. Apakah anda ada memperhatikan anak anda dalam perawatan selama kehamilannya?

5. Larangan apa saja yang anda berikan kepada anak anda selama kehamilannya?

6. Nasehat apa saja yang anda berikan kepada anak anda selama kehamilannya?

7. Kemanakah anda menyarankan anak anda bersalin? Mengapa?

D. INFORMAN PETUGAS KESEHATAN

1. Apakah anda pernah memberi informasi kepada ibu muda tentang penyebab pendarahan pada masa kehamilan?

2. Apakah anda pernah memberi informasi kepada ibu muda tentang penyebab pendarahan pada masa persalinan?

3. Apakah anda pernah memberi informasi kepada ibu muda tentang penyebab infeksi pada ibu hamil muda?

4. Apa saja pelayanan/asuhan yang anda berikan kepada ibu hamil muda untuk mencegah bahaya pada masa kehamilan dan persalinan?

5. Apakah anda ada melakukan 7 T pada ibu hamil muda, yaitu: a. Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan b. Ukur tekanan darah

c. Ukur tinggi fundus uteri

d. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid lengkap e. Tes terhadap penyakit menular seksual


(4)

f. Temu wicara (konseling) dan pemecahan masalah g. Tentukan persentasi janin dan hitung DJJ

6. Asuhan apa yang anda berikan pada ibu hamil muda yang mengalami: a. Komplikasi kehamilan dan persalinan

b. Pendarahan pada masa kehamilan dan persalinan

7. Apakah anda pernah mengadakan kunjungan rumah pada ibu hamil muda? 8. Apakah anda ada menganjurkan kepada ibu hamil muda agar persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan guna mendapatkan persalinan yang aman dan bersih?

9. Apakah anda ada memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang perawatan selama kehamilan?

10.Apa saja program yang anda lakukan untuk meningkatkan kehamilan dan persalinan yang bersih dan aman?


(5)

76

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

GAMBARAN MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI DALAM KEHAMILAN DAN PERSALINAN IBU MUDA YANG MENIKAH USIA DINI DI DESA

SIDODADI PERKEBUNAN TELUK PANJI KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN TAHUN 2015

A. INFORMAN IBU MUDA

Informan Pernyataan

Informan 1 Saya : Apakah ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan pada usia dini?

Informan 1: “Kurang tau dek. Ya kalo bahaya kehamilan palingan yang kutahu Cuma pendarahan aja tapi aku juga

gak tau karna apa.”

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi bila ibu mengalami kehamilan pada usia dini?

Informan 1: “Ehmm masalahnyapun aku gak tau juga dek. Gak pernah dengar juga. Tapi aku kemaren sempat anemia. Mungkin itu ya.

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi pada saat persalinan bila usia ibu masih sangat muda?

Informan 1: “Kalo pas persalinan mungkin kayak yang dialami perempuan melahirkan lainnya ya. Tapi aku kemaren

waktu persalinan agak susah dek..”

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan usia yang sangat muda?

Informan 1: “Kalo untuk bayi yang dilahirkan aku tau. Berat badan bayinya rendah dek terus bayinyapun kecil”

Saya : Berapa kali minimal dilakukannya pemeriksaan kehamilan?


(6)

hamilnya lengkap dek.

Saya : Apa yang terjadi jika ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan?

Informan 1: “Kurang tau juga ya, mungkin kalo gak periksa hamil ya gak tau anaknya sehat atau enggak. Kalo kita periksakan jadi tau kayak mana anak kita didalam perut. Informan 2 Saya : Apakah ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan pada

usia dini?

Informan 2: “Tanda bahaya kehamilan apa ya dek. Setau kakak sakit sakit waktu hamil. Cuma tau itu aja dek

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi bila ibu mengalami kehamilan pada usia dini?

Informan 2: “Kurang tau ya masalahnya apa tapi aku kemaren sempat agak oyong oyong pusing gitu.

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi pada saat persalinan bila usia ibu masih sangat muda?

Informan 2: “Kalo masalah melahirkannya aku kurang tau dek.

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan usia yang sangat muda?

Informan 2: “Hmmmm anakku kemaren waktu lahir beratnya

gak rendah kok dek. alhamdulillah berat anakku gak kecil ”.

Jadi kurang tau juga ya dek apa masalahnya.

Saya : Berapa kali minimal dilakukannya pemeriksaan kehamilan?

Informan 2: “Periksa hamil 4 kali dek. Aku kemaren rutin periksa hamilnya sampai sebelum aku ngelahirin anakku ini. Saya : Apa yang terjadi jika ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan?

Informan 2:. “Kalo gak periksa hamil ya kgak tau keadaan bayi kayak mana ya dek


(7)

78

Informan 3 Saya : Apakah ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan pada usia dini?

Informan 3: “Ya kalo tanda bahaya waktu hamil palingan pusing pusing kepala, terus kram perut, ada keluar bercak darah. Kalo udah kayak gitu langsung aja kebidan. Setau aku

gitu ya dek”

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi bila ibu mengalami kehamilan pada usia dini?

Informan 3: “Masalahnya aku kurang tau pasti dek. Tapi biasanya anemia krn aku kemaren sempat anemia juga karna makannya dikit. Terus aku gak suka sayur”

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi pada saat persalinan bila usia ibu masih sangat muda?

Informan 3: “Kalo masalah pas melahirkan ya pendarahan mungkin dek. Karna waktu aku melahirkan aku gak ada

ngalami yang sampe parah gitu.”

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan usia yang sangat muda?

Informan 3: “Berat bayinya rendah dek. Karna anakku pun kurang kilo waktu lahir.

Saya : Berapa kali minimal dilakukannya pemeriksaan kehamilan?

Informan 3: “Periksa hamil kayaknya 4 kali ya dek. Karna aku periksa hamil Cuma 1 kali aja waktu bulan pertama sih

setelah itu aku gak ada periksa hamil lagi”

Saya : Apa yang terjadi jika ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan?

Informan 3:. “Kalo gak periksa hamil ya kita mungkin gak tau kayak mana pertumbuhan anak kita ya dek. Tapi kayak aku Cuma satu kali periksa hamil. Makanya berat anakku


(8)

Informan 4 Saya : Apakah ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan pada usia dini?

Informan 4: “Kurang tau kak apa bahayanya. Tapi kalo ada sakit sakit gitu waktu hamil, aku langsung kebidan kak.

Karna takut ada apa apa sama bayiku”

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi bila ibu mengalami kehamilan pada usia dini?

Informan 4: “Kalo masalah apa ya kak. Gak tau pasti sih kak. Palingan mungkin gak jaga makan ya kak terus makannya

biasa gitu aja jadi waktu hamil suka suka pusing”.

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi pada saat persalinan bila usia ibu masih sangat muda?

Informan 4: “Aku kan hamil umur 17 tahun ya kak. Jadi pas aku melahirkan aku gak ada tenaga kak. Tenagaku kurang

kak. Sempat aku mau dioperasi kak”

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan usia yang sangat muda?

Informan 4: “Kebanyakan gitu anaknya kecil ya kak. Tapi anakku gak kecil kecil kali kak. Terus semuanya sehat kak.

Gak ada masalah apa apa sama anakku kak”

Saya : Berapa kali minimal dilakukannya pemeriksaan kehamilan?

Informan 4: “Periksa hamil 4 kali kak. Tapi aku aja yang malas kak periksa periksa gitu.

Saya : Apa yang terjadi jika ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan?

Informan 4:. “Ya kalo gak periksa hamil, gak tau keadaan

bayiny gimana”

Informan 5 Saya : Apakah ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan pada usia dini?


(9)

80

Kurang tau juga dek.”

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi bila ibu mengalami kehamilan pada usia dini?

Informan 5: “Aku waktu hamil dulu pernah kejang kejang dek. Katanya sih tekanan darahku tinggi makanya bisa sampe kejang gitu dek. Terus waktu hamil aku pernah jatuh juga.

Tapi bayiku gak kenapa kenapa”

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi pada saat persalinan bila usia ibu masih sangat muda?

Informan 5: “Usiaku kan masih muda ya dek. Aku waktu melahirkan dioperasi dek karena aku kejang kejang gitu. Jadi

ya anakku lahirnya prematur umur 7 bulan lebih dek”

Saya : Berapa kali minimal dilakukannya pemeriksaan kehamilan?

Informan 5: “Periksa hamil 4 kali ya kan dek. Aku periksa hamil gak lengkap. makanan gak aku jaga juga makanya aku

bisa darah tinggi. Tapi gak tau jugalah ntah karna apa dek”

Saya : Apa yang terjadi jika ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan?

Informan 5: “Ya kalo gak diperiksa gak tau anaknya didalam perut kayak mana. Makanya diperiksa biar tau. Aku yang periksa aja lahirnya prematur

Informan 6 Saya : Apakah ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan pada usia dini?

Informan 6: “Aduh, gak tau dek. Pokoknya tanda bahayanya kalo ada sakit sakitlah dek. Jangan dibiarin. Gitu aja dek.” Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi bila ibu mengalami kehamilan pada usia dini?

Informan 6: “Kalo aku kemaren anemia dek, Karna pas hamil aku jarang makan sayur gitu. Terus makannya pun dikit dek. Pas bulan bulan terakhirnya aku baru nafsu makan. Tapi aku


(10)

langsung kebidan. ”

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi pada saat persalinan bila usia ibu masih sangat muda?

Informan 6: “Waktu melahirkannya lama dek. Susah aku mau ngeden. Tapi Alhamdulillah aku melahirkannya normal

dek”

Saya : Masalah apa yang mungkin terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan usia yang sangat muda?

Informan 6: “Kurang tau sih, tapi banyak yang bilang berat badan bayinya rendah. Tapi anakku enggak dek. Aku juga gak tau ya.”

Saya : Berapa kali minimal dilakukannya pemeriksaan kehamilan?

Informan 6: “Periksa hamil 4 kali. Aku periksa hamil lengkap. Makanya pas aku anemia itu langsung dikasih obat

sama bidannya”

Saya : Apa yang terjadi jika ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan?

Informan 6: “Ya kalo gak periksa hamil kenapa ya. Pertama sih mungkin ada rasa takut ya. Takut kenapa kenapa sama bayinya, dan kalo gak periksa gak tau perkembangan bayinya


(11)

82

PERTANYAAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI IBU MUDA

Informan Pernyataan

Informan 1 Saya : Pada saat hamil, apa yang ibu rasakan?

Informan 1: “Yang saya rasakan ya? Saya bingung tidak tahu harus berbuat apa, kalau dipikir-pikir saya sebenarnya belum siap waktu itu.

Saya : Apakah ibu rutin memeriksakan kandungan ke petugas kesehatan? Kalo tidak, mengapa?

Informan 1: “Memeriksakan kandungan ke petugas kesehatan ya... saya rutin. Kata bidannya sih kandungan saya baik-baik saja,

Saya : Pada saat memeriksakan kehamilan, bagaimana keadaan bayi dan keadaan ibu?

Informan 1: Cuma katanya letak bayi agak turun jadi harus sering-sering kontrol, dan katanya saya kurang darah mungkin karena saya masih muda dan makan pun agak kurang jadi saya sering di suntik penambah darah sama bidannya.bidanya bilang anemia.

Saya : Apakah ada masalah saat ibu melahirkan?

Informan 1: “Saya melahirkan di rumah. Pada saat melahirkan masalahnya mungkin agak lama lahirnya, kata bidan dah lengkap tapi bayinya ga keluar-ke luar, saya sempat di infus waktu itu.

Saya : Apakah bayi ibu lahir dengan selamat?

Informan 1: “Kalau bayi saya ya,, syukur bayi saya lahir dengan selamat.

Kata bidannya beratnya sekitar 2,5 kilogram, bayi saya kalo masalah sih ga ada masalah, sehat-sehat aja. Cuma ga nangis pas keluarnya di pukul dulu pantatnya baru dia nangis waktu itu ibu bidannya bilang bayi saya harus minum ASI karna


(12)

katanya bayi saya kecil, jadi saya harus kasih ASI. Sekarang bayi saya sehat- sehat saja”

Informan 2 Saya : Pada saat hamil, apa yang ibu rasakan?

Informan 2: “Yang saya rasakan,,,,, apa ya rasanya seperti ibu hamil pertama kalilah, ga enak, pusing-pusing terus, mual

lagi”

Saya : Apakah ibu rutin memeriksakan kandungan ke petugas kesehatan? Kalo tidak, mengapa?

Informan 2: “Ia rutin saya periksanya , mertuaku bilang tiap bulan harus periksa, biayanya dari dia. Jadi karna tiap bulan periksa kalau ada apa-apa bidannya langsung kasih obatnya, bidannya bilang di awal kehamilan aku tensiku rendah, di

kasih obat sama bidannya”

Saya : Apakah ada masalah saat ibu melahirkan?

Informan 2: “Saya melahirkan di rumah dan gak ada masalah sih, lancar-lancar waktu dah sakit-sakit , ketubannya dah

pecah, bidannya di telepon, langsung datang dia”

Saya : Apakah bayi ibu lahir dengan selamat?

Informan 2: “Iya, syukur alhamdulilah bayi saya selamat dan sehat-sehat. Beratnya 3.2 kilo dan ga ada masalah sehat kok. Keadaan anakku sekarang ya ? kadang batuk, ingus-ingusan namanya ank-anak kan”

Informan 3 Saya : Pada saat hamil, apa yang ibu rasakan?

Informan 3: “Yang dirasakan ya kayak perempuan lainnya dek. Awal kehamilan aku pusing pusing mual terus terusan dan gak ada nafsu makan sama sekali dek. Sampai dipaksa makan sama mamakku karna akukan tinggalnya sama

mamakku dek”

Saya : Apakah ibu rutin memeriksakan kandungan ke petugas kesehatan? Kalo tidak, mengapa?


(13)

84

Informan 3: “Aku gak rutin periksa hamil. Cuma sekali aja aku periksa waktu awal aku hamil dek. Setelah itu y gak ada

lagi.”

Saya : Apakah ada masalah saat ibu melahirkan?

Informan 3: “Waktu melahirkan sih aku gak kuat ngeden itu aja. Karna kurang tenaga. Kata bidannya waktu aku hamil, aku kurang ngejaga dek. Tapi memang bawaan badanku gak

enak kali.”

Saya : Apakah bayi ibu lahir dengan selamat?

Informan 3: Bayiku selamat dek, tapi bayiku kecil walaupun udah 9 bulan tapi beratnya dikit dek. Masalah sama bayiku gak ada, Cuma bayiku kurang gizi dek. Ya sekarang kayak

gini. Pertumbuhan bayiku lambat dek”

Informan 4 Saya : Pada saat hamil, apa yang ibu rasakan?

Informan 4: “Pada saat hamil yang aku rasakan waktu itu ketakutan karena aku ngerasa masih muda untuk melahirkan

kak”

Saya : Apakah ibu rutin memeriksakan kandungan ke petugas kesehatan? Kalo tidak, mengapa?

Informan 4: “Iya, setelah menikah saya cek ke bidan. Kata bidannya saya harus sering priksa, karna katanya aku lemas, jadi harus sering dikasih vitamin. Tapi akunya yang gak

dating”

Saya : Apakah ada masalah saat ibu melahirkan?

Informan 4: “Saya melahirkan di rumah, anakku susah lahir, katanya aku ga kuat ngedan, harus di infus biar kuat katanya tapi untunglah bayiku lahir selamat,3 kg beratnya.Waktu itu aku sempat pucat siap salin, banyak aku ngeluarin darah

katanya. aku kan di jahit jadi agak lama pulihnya “

Saya : Apakah bayi ibu lahir dengan selamat?


(14)

lahir badannya Agak biru katanya dah itu dililit tali pusat bidannya bilang, makanya harus di pukul-pukul bidan kalau sekarang susah makan dia, tapi harus di paksa karena agak kurusan anakku mungkin karna pengaruh lilitan tali pusat itu

ya”

Informan 5 Saya : Pada saat hamil, apa yang ibu rasakan?

Informan 5: “Waktu tau kalo aku hamil ya aku seneng dek.

Apalagi anak pertamakan. Jadi ditunggu tunggu dek ”

Saya : Apakah ibu rutin memeriksakan kandungan ke petugas kesehatan? Kalo tidak, mengapa?

Informan 5: “Ya yang kubilang tadi dek, aku periksa gak lengkap. Jadi gak tau perkembangan bayiku gimana sama

keadaan badanku”

Saya : Apakah ada masalah saat ibu melahirkan?

Informan 5: “Ya masalahnya karna aku kejang kejang itu jadi gak bisa normal, makanya aku langsung dibawa ke rumah

sakit langsung operasi”

Saya : Apakah bayi ibu lahir dengan selamat?

Informan 5: “Alhamdulillah bayiku lahir selamat walaupun bayiku kurang bulan ya dek. Beratnya juga Cuma 2 kiloan aja.Kalo masalah bayiku sih gak ada tapi ya gini dek badannya kecil aja, terus karna aku pernah jatuh juga, ada cacat dikit sama anakku. Ya gitu ajalah dek sekarang ya

anakku sehat. Kalo sakit palingan sakit biasa aja nya dek”

Informan 6 Saya : Pada saat hamil, apa yang ibu rasakan?

Informan 6: “Saat hamil ya... rasanya takut , tapi aku banyak dikasih tahu mamak , saya akan muntah-muntah, pokoknya mamak saya dah bilang, jadi kalau ada yang aku ingin tanyain

langsung ke mamak, dia kan dah pengalaman”

Saya : Apakah ibu rutin memeriksakan kandungan ke petugas kesehatan? Kalo tidak, mengapa?


(15)

86

Informan 6: “Periksa hamil aku rutin, makanya waktu aku anemia itu aku langsung dikasih obat dan dikasih bidannya vitamin biar aku nafsu makan. Mamakku bilang harus kuat makan supaya bayiku sehat nanti. Terus akupun minum susu hamil juga, suamiku yng nyuruh aku minum susu”

Saya : Apakah bayi ibu lahir dengan selamat?

Informan 6: “Berat badan bayiku cukup dek. 3 kilo lebih.

Dan sekarang bayiku sehat sehat aja dek”

B. INFORMAN ORANG TUA

Informan Pernyataan

Informan 1 Saya : Apakah anda tahu dampak kehamilan dan persalinan terhadap anak yang menikah diusia dini?

Informan 1: “Ibu gak tau dek. Menurut ibu sih gak ada masalah apa apa ya. Wong hamil semua perempuan toh ngalami. Ya sama aja semuanya dek.

Saya : Apakah anda ada menyarankan kepada anak anda setelah menikah untuk menunda kehamilannya?

Informan 1: “Setelah anak ibuk kawin, ibu gak ada bilang atau nyuruh untuk nunda nunda dulu. Kalo dikasih cepat ya

syukur Alhamdulillah. Kan itu rezeki ya”

Saya : Apakah anda ada menyarankan kepada anak anda untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin? Informan 1: “Kalo untuk periksa hamil ibu ada nyuruh dia. Anak ibu yang lain pun ibu suruh juga. Apalagi dia itu hamil

anak pertama”

Saya : Apakah anda ada memperhatikan anak anda dalam perawatan selama kehamilannya?

Informan 1: “perawatan ya biasa aja dek. Ya dia yang


(16)

Saya : Larangan apa saja yang anda berikan kepada anak anda selama kehamilannya?

Informan 1: “Kalo larangan ya ada dek. Namanya juga orang tua. Gak boleh makan nenas, gak boleh kerja berat. Ya gitu

gitulah dek”

Saya : Nasehat apa saja yang anda berikan kepada anak anda selama kehamilannya?

Informan 1: “Kalo nasehat ya harus jaga kandungannya aja

gak boleh capek capek,”

Saya : Kemanakah anda menyarankan anak anda bersalin? Mengapa?

Informan 1: “Kalo lahiran ke bidan dek. Tapi kemren bidannya yang datang kerumah. Namanya dikampung dek,

bidannya yang datang”

Informan 2 Saya : Apakah anda tahu dampak kehamilan dan persalinan terhadap anak yang menikah diusia dini?

Informan 2: “Ibu gak tau dek dampaknya apa. Gak pernah dengar juga. Namanya dikampung dek banyak juga yang

nikah muda terus hamil”

Saya : Apakah anda ada menyarankan kepada anak anda setelah menikah untuk menunda kehamilannya?

Informan 2: “Gak ada nunda nunda dek. Itukan tergantung

sama anaknya sendiri”

Saya : Apakah anda ada menyarankan kepada anak anda untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin? Informan 2: “Ada dek, ibu suruh periksa kebidan. Supaya tau keadaan bayinya kayak mana. Malah selalu ibu suruh rajin

rajin kebidannya”

Saya : Apakah anda ada memperhatikan anak anda dalam perawatan selama kehamilannya?


(17)

88

sendiri dek. Dianya juga gak pernah ngeluh apa apa dek” Saya : Larangan apa saja yang anda berikan kepada anak anda selama kehamilannya?

Informan 2: “Larangannya apa ya, palingan ibu suruh jaga kandungannya aja gak boleh capek, makan dijaga, itu aja.

Jangan males males makan”

Saya : Kemanakah anda menyarankan anak anda bersalin? Mengapa?

Informan 2: “Ya kalo disini kebidan dek. Tapi bidannya yang

datang kerumah. Jadi melahirkannya dirumah dek.”

Informan 3 Saya : Apakah anda tahu dampak kehamilan dan persalinan terhadap anak yang menikah diusia dini?

Informan 3: “Apa ya dek, gak tau ibuk dek”

Saya : Apakah anda ada menyarankan kepada anak anda setelah menikah untuk menunda kehamilannya?

Informan 3: “Kalo nyaranin untuk nunda gak pernah dek. Ya

kan anaknya yang kawin, tergantung anaknya ajalah dek”

Saya : Apakah anda ada menyarankan kepada anak anda untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin? Informan 3: “Gak ada dek, anaknya sendiri yang pergi

kebidan. Yang penting bayinya sehat sehat dek”

Saya : Larangan apa saja yang anda berikan kepada anak anda selama kehamilannya?

Informan 3: “Kalo larangan ya biasa ajalah dek, palingan jaga makan. Jangan makan durian atau nenas . karna nanti

panas anaknya didalam. Kan kasihan”

Saya : Kemanakah anda menyarankan anak anda bersalin? Mengapa?

Informan 3: “Ibu suruh kebidan dek, biar lebih aman dek.


(18)

Informan 4 Saya : Apakah anda tahu dampak kehamilan dan persalinan terhadap anak yang menikah diusia dini?

Informan 4: “Ibu gak tau dek. Ya kalo hamil melahirkan sama ajanya itu sama yang lainnya dek”

Saya : Apakah anda ada menyarankan kepada anak anda setelah menikah untuk menunda kehamilannya?

Informan 4: “Gak ada nyaranin apa apa sama anak. Ya kalo

dia mau punya anak cepat ya ngapain ditunda dek”

Saya : Apakah anda ada memperhatikan anak anda dalam perawatan selama kehamilannya?

Informan 4: “Kalo perawatan sih ibuk gak tau ya dek. Ya

anaknya sendiri biasanya itu”

Saya : Larangan apa saja yang anda berikan kepada anak anda selama kehamilannya?

Informan 4: “Ya larangan apalgi masih hamil muda gak boleh makan yang bisa buat kandungannya panas dej. Itu aja. Takut ada apa apa sama bayinya terus ibu suruh dia bawa gunting, biasanya gitukan karna kalo hamil ini banyak yang

ditakutkan dek. Untuk jaga jaga aja”

Saya : Kemanakah anda menyarankan anak anda bersalin? Mengapa?

Informan 4: “Kalo melahirkannya sama bidan dek tapi da

dukunnya juga. Dukunnya untuk mandiin si bayi aja dek”

Informan 5 Saya : Apakah anda tahu dampak kehamilan dan persalinan terhadap anak yang menikah diusia dini?

Informan 5: “Gak tau ibuk dek. Biasanya gak ada masalah

apa apa dek. Yang lain juga banyak nikah muda”

Saya : Apakah anda ada menyarankan kepada anak anda setelah menikah untuk menunda kehamilannya?

Informan 5: “Ibu gak ada nyaranin apa apa sama anak ibuk dek. Yang penting sehat sehat, dia hamil ya kandungannya


(19)

90

juga sehat”

Saya : Apakah anda ada menyarankan kepada anak anda untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin? Informan 5: “Ya suaminya dek yang nyuruh kebidan untuk periksa, ibu ya gak ada ikut ikutan bilang dek. Ya kan suaminyan udah bilangin

Saya : Larangan apa saja yang anda berikan kepada anak anda selama kehamilannya?

Informan 5: “Apa ya dek, larangannya ya jangan capek itu aja dek, makannya pun gak boleh sembarangan. Terus gak boleh bunuh binatang dek. Karna nanti anaknya bisa cacat. Jadi kalo nyiangin ikan gitu gak boleh. Terus kadang ibu suruh dia rajin makan sayur. Karna waktu hamilnya dia darah

tinggi dek”

Saya : Kemanakah anda menyarankan anak anda bersalin? Mengapa?

Informan 5: “Kebidan waktu dia lahiran kemaren dibawa ke rumah sakit karna udah kejang gitu jadi harus operasilah

dek”

Informan 6 Saya : Apakah anda tahu dampak kehamilan dan persalinan terhadap anak yang menikah diusia dini?

Informan 6: “Ibu gak tau dek. Maklumlah udah tua dek. Gak

tau tau soal itu dek”

Saya : Apakah anda ada menyarankan kepada anak anda setelah menikah untuk menunda kehamilannya?

Informan 6: “Kalo nunda hamil gak pernah ada nyaranin dek. Ya tergantung sama anaknya aja. Dan orang tuapun pasti

pengen cepat punya cucu ya dek.”

Saya : Apakah anda ada menyarankan kepada anak anda untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin? Informan 6: “kalo periksa hamil ya ibu saranin juga dek.


(20)

Untuk bayinya juga jadi biar tau keadaannya”

Saya : Larangan apa saja yang anda berikan kepada anak anda selama kehamilannya?

Informan 6: “Larangan ya palingan larangan orang jawa lah dek. Maklum namanya dikampung jadi larangan kayak jaman jaman ibuk dulu. Gak boleh duduk depan pintu, harus baw gunting atau empon empon biar janinnya gak diganggu

makhluk halus dek”

Saya : Kemanakah anda menyarankan anak anda bersalin? Mengapa?

Informan 6: “Kalo lahirannya dibidan dek, tapi disini


(21)

92

C. INFORMAN PETUGAS KESEHATAN

Informan Pernyataan

Informan 1 Saya : Apakah anda pernah memberi informasi kepada ibu muda tentang penyebab pendarahan pada masa kehamilan? Informan 1: “Pernah dek. Kalo mereka datang ke untuk berobat atau untuk periksa hamil, saya selalu memberikan

konseling kepada mereka”

Saya : Apakah anda pernah memberi informasi kepada ibu muda tentang penyebab infeksi pada ibu hamil muda?

Informan 1: “Pernah dek, saya memberikan informasi kepada mereka untuk selalu mejaga kebersihan mereka dalam masa

kehamilan”

Saya : Apa saja pelayanan/asuhan yang anda berikan kepada ibu hamil muda untuk mencegah bahaya pada masa kehamilan dan persalinan?

Informan 1: “Kalau untuk asuhannya ya saya selalu menyarankan untuk menjaga makanan, higine, pada ibu hamil dan selalu memeriksakan kehamilannya agar bisa

diketahui secara dini jika terjadi masalah pada kehamilan”

Saya : Apakah anda ada melakukan 7 T pada ibu hamil muda?

Informan 1: “Iya setiap ibu hamil yang datang selalu saya lakukan 7t pada mereka, karna untuk mengetahui

perkembangan pada ibu hamil”

Saya : Apakah anda pernah mengadakan kunjungan rumah pada ibu hamil muda?

Informan 1: “Saya tidak pernah mengadakan kunjungan pada ibu hamil muda, akan tetapi saya akan datang kerumah ibu tersebut jika mereka tidak bisa datang ketempat praktek


(22)

Saya : Apakah anda ada memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang perawatan selama kehamilan?

Informan 1: “Saya tidak ada melakukan penyuluhan apapun

karna itu tugas dari puskesmas”

Saya : Asuhan apa yang anda berikan pada ibu hamil muda yang mengalami komplikasi kehamilan?

Informan 1: “Jika ada komplikasi pada kehamilan seperti keracunan kehamilan saya memberikan diet garam jika ibu

muda tersebut mengalami preeklampsia”

Saya : Apakah anda ada menganjurkan kepada ibu hamil muda agar persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan guna mendapatkan persalinan yang aman dan bersih?

Informan 1: “Iya saya mengajurkan mereka untuk beralin kepetugas kesehatan agar mendapatkan pelayanan yang bersih dan aman”

Informan 2 Saya : Apakah anda pernah memberi informasi kepada ibu muda tentang penyebab pendarahan pada masa kehamilan? Informan 2:” “Ya iya pernah dek. Kalo mereka datang untuk periksa hamil, saya selalu memberikan konseling kepada

mereka”

Saya : Apakah anda pernah memberi informasi kepada ibu muda tentang penyebab infeksi pada ibu hamil muda?

Informan 2: “Pernah dek, saya memberikan informasi kepada mereka untuk selalu mejaga kebersihan mereka dalam masa

kehamilan”

Saya : Apa saja pelayanan/asuhan yang anda berikan kepada ibu hamil muda untuk mencegah bahaya pada masa kehamilan dan persalinan?

Informan 2: “Kalau untuk asuhannya ya saya selalu menyarankan untuk selalu lebih merawat kehamilannya, lebih memperhatikan asupan makanan, untuk selalu menjaga


(23)

94

kebersihandan sering untuk periksa hamil.

Saya : Apakah anda ada melakukan 7 T pada ibu hamil muda?

Informan 2: “iya saya selalu lakukan 7t pada mereka, karna untuk mengetahui perkembangan kehamilannya dan

pertumbuhan si janin juga ya”

Saya : Apakah anda pernah mengadakan kunjungan rumah pada ibu hamil muda?

Informan 2: “Seharusnya kan ibu hamil harus datang untuk periksa kehamilan dan supaya kami juga dapat memantau setiap bulannya. Akan tetapi jika ibu hamil tidak datang dua sampai tiga kali, kami akan melakukan kunjungan kerumah dek. Itukan memang tugas kami. Agar kehamilan ibu sehat dan terpantau. saya mengajurkan mereka untuk beralin kepetugas kesehatan agar mendapatkan pelayanan yang


(24)

(25)

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Astuty, Y.S., 2011. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perkawinan Usia Muda di Kalangan Remaja di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Skripsi : FISIP USU

Bunners, A. A., 2006. Pemberdayaan Wanita dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica Andi.

BkkbN, 2011. Usia Hamil dan Melahirkan Ideal Menurut BkkbN. www.riau.bkkbn.go.id/berita/1144, diakses tanggal 20 Agustus 2015. Carolina, Mery., 2014, Hubungan Pengetahuan Tentang Kehamilan dan

Persalinan Usia Dini dengan Sikap dan Tindakan Orang Tua Menikahkan Putrinya di Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar, Skripsi USU.

Depkes RI, 2010, Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta Depertemen Kesehatan Republik Indonesia

El Manan., 2011. Kamus Pintar Kesehatan Wanita, Banguntapan Jogjakarta : BUKUBIRU

Endjun., 2002. Mempersiapkan Kehamilan Sehat, Jakarta : Puspa Swara.

Endang, Mia., 2010, Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Antenatal Care di Praktik Dokter Spesialis Obgyn Padang Bulan Medan, Skripsi USU. Ewy Himawary., 2011. Artikel Kehamilan Pada Remaja, http://ewyhimawary.

blogspot.com/2011/03/kehamilan-remaja.html di akses pada tanggal 19 Agustus 2015 .

Fathoni & Abdurahmat 2006, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, PT Asdi Mahasatya, Jakarta

Gunarsa, Y,S,D., 2001. Psikologi Remaja, Jakarta : Gunung Mulia

Hutabalian, D. 2011. Pengaruh Umur Terhadap Persalinan Seksio ,http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27393/4/Chapter%20II .pdf diakses tanggal 20 November 2015.

Indiarti., 2007. Kehamilan, Persalinan dan Perawatan Bayi, Yogyakarta : Diglossia Media.


(27)

70

Kusmiran, E., 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita, Jakarta : Salemba Medika.

Kumalasari, I & Andhyantoro, I 2012, Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan & Keperawatan, Edisi 1, Salemba Medika, Jakarta.

Manuaba., 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC.

., 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta : EGC.

Mufdillah, S., 2009. Standar Pelayanan Kebidanan pada Pelayanan Antenatal. Dalam: Mufdillah, S. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jogjakarta: Nuha Medika,

Mulyasari, Fitrians., 2009, Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Kelurahan Tanjung Marulak Tebing Tinggi, Karya Tulis Ilmiah, Universitas Sumatera Utara, Medan

Murni, Windadari., 2009. Kiat Mengatasi Masalah Kehamilan dan Janin, Yogyakarta :Elmatera Publishing

Mochtar, R., 1998. Nasihat-Nasihat untuk Ibu Hamil. Dalam: Mochtar,

Rustam. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Edisi Kedua. Jakarta: EGC, 57-60.

Rachmawaty, I, N, 2011. Pelatihan Kesehatan Reproduksi Remaja Untuk

Mencegah Kematian Perinatal.

www.staff.ui.ac.id/internal/13214754/material/PelatihanKesehatanReprod uksiRemaja.pdf diakses tanggal 20 Agustus 2015.

Rifka., 2011. Fenomena Pernikahan Usia Muda, Jakarta : Puspa Swara.

Rohmah, Miftahur., 2014, Reproduksi Wanita Pernikahan Usia Dini, Surakarta, Skripsi, Stikes Kusuma Husada

Santrock, J., 2007. Remaja, Jakara : Erlangga

Saryono & Anggraeni, MD 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Kesehatan, Edisi 1, Nuha Medika, Yogyakarta,

Sarwono, S., 2007. Psikologi Remaja, Cetakan IX, Jakarta : PT Raja Grafindo. ., 2011. Psikologi Remaja, Jakarta : Rajawali Pers.


(28)

Sutopo, HB 2006, Metodologi penelitian kualitatif dasar teori dan Terapannya dalam Penelitian, Edisi 2, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta, Steve, C., 2007. Awas! Anak Anda Sudah Remaja, Yogyakarta : ANDI Offset. Wikipedia., 2011. Perkawinan. http://id.wikipedia.org/wiki/perkawinan, diakses

tanggal 19 Agustus 2015.

Wiknjosastro, H., 2002. Diagnosis Kehamilan. Dalam: Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 125-130.


(29)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview)

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidodadi Perkebunan Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan tahun 2015. Pemilihan Lokasi penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa telah diketahuinya ada beberapa ibu menikah diusia dini yang telah hamil dan ada beberapa yang sudah melakukan persalinan dimana terdapat masalah kesehatan pada saat kehamilan dan persalinannya.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Januari tahun 2016. 3.3 Pemilihan Informan

Informasi diperoleh dari Ibu yang menikah usia dini berumur 16-19 tahun yang telah hamil dan sudah melakukan persalinan. Jumlah informan berdasarkan snowball sampling yaitu melalui informasi kunci dapat ditanyakan informan selanjutnya, begitu seterusnya dari satu informan semakin lama semakin bertambah banyak, dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kecukupan penelitian.


(30)

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah panduan wawancara dengan responden dan menggunakan alat perekam untuk memudahkan pewawancara karena dapat mencatat jawaban secara tepat dan detail serta untuk mengurangi kelemahan pencatatan saat wawancara.

Kemudian melalui pemberian alamat informan untuk dilakukan wawancara mendalam dikediaman informan tersebut agar wawancara lebih efektif dan lebih menciptakan kondisi yang kondusif serta nyaman bagi informan.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan informan, menggunakan panduan pertanyaan yang telah disusun, seluruh informan diwawancarai pada waktu yang terpisah.

3.6 Definisi Istilah

1. Umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu makhluk baik yang hidup maupun mati. Umur dalam penelitian ini adalah usia ibu menikah usia dini 16-19 tahun..

2. Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh laki-laki atau perempuan usia remaja yang berumur 14-19 tahun.

3. Kehamilan adalah suatu keadaan yang menunjukkan bahwa janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan yang diakhiri dengan proses persalinan.


(31)

31

4. Antenatal care ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai

5. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + plasenta), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.

6. Peran Orangtua adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam konteks keluarga. Jadi peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi tertentu yang didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

7. Masalah kesehatan reproduksi pada masa kehamilan pada remaja puteri yang menikah usia dini adalah masalah kesehatan yang dialami ibu hamil seperti hipertensi, anemia, varises, dan penyakit infeksi.

8. Masalah kesehatan reproduksi pada masa persalinan pada remaja puteri yang menikah usia dini adalah masalah kesehatan yang dialami ibu hamil pada saat persalinan seperti persalinan premature, melahirkan bayi BBLR, cacat bawaan, persalinan lama dan berakibat pada kematian ibu dan janin. 3.7 Metode Analisa Data

Data hasil wawancara mendalam diolah dengan menggunakan analisis kualitatif, yaitu dengan menjelaskan hasil wawancara secara mendalam dan kemudian akan dibandingkan dengan teori yang ada.


(32)

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Geografis

Desa Sidodadi terletak di Perkebunan Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Luas wilayah Desa Sidodadi 1.458 ha. Desa Sidodadi berbatasan dengan:

- Sebelah Utara : PT. Asam Jawa - Sebelah Selatan : PT. Abadi Mulia - Sebelah Timur : PT. Milano

- Sebelah Barat : PT . SMA (Supra Mitra Abadi) 4.1.2 Demografis

Jumlah penduduk Desa Sidodadi Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan pada tahun 2013 sebanyak 1896 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 974 orang dan perempuan sebanyak 922 orang dengan jumlah kepala keluarga 560 KK.

Di Desa Sidodadi terdapat satu Puskesmas Sidodadi, terdapat tenaga kesehatan yang terdiri dari 1 bidan desa, 1 bidan swasta¸dan 2 bidan yang bekerja di Puskesmas Sidodadi.


(33)

33

4. 1.3 Mata Pencaharian

Kabupaten Labuhan Batu Selatan merupakan salah satu sentral perkebunan di Sumatera Utara. Komoditi penting yang dihasilkan perkebunan kelapa sawit. Produksi kelapa sawit (perkebunan rakyat) tahun 2011 sebesar 593.092 ton dengan total luas tanaman 41.554 ha. Desa sidodadi terletak di Kecamatan Kampung Rakyat dimana sebagian besar mata pencaharian penduduk Desa Sidodadi adalah bertani dan berkebun kelapa sawit, dan sebagian kecil penduduk dengan mata pencaharian sebagai pedagang, pegawai swasta, PNS, TNI/POLRI.

4.2 Gambaran Pengumpulan Data

Peneliti memulai penelitian ini pada bulan Juli 2015 yaitu untuk survey pendahuluan di Desa Sidodadi tentang masalah kesehatan reproduksi yang dialami ibu menikah dini pada kehamilan dan persalinan. Survey pendahuluan yang peneliti lakukan adalah mendatangi bidan desa untuk menanyakan tentang masalah kehamilan dan persalinan yang dialami oleh para ibu menikah usia dini. Selain itu, peneliti juga mendatangi kepala desa untuk menanyakan mengenai pernikahan dini yang terjadi di Desa Sidodadi. Adapun jumlah remaja puteri yang menikah dini pada tahun 2014 sebanyak 83 wanita dimana diantara wanita yang menikah dini tersebut ada beberapa wanita yang mengalami masalah pada kehamilan dan persalinannya.

Pada bulan Agustus, peneliti datang lagi untuk melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada para ibu menikah usia dini yang mengalami masalah pada saat kehamilan dan persalinannya. Pendekatan yang peneliti lakukan adalah


(34)

dengan mengumpulkan data para ibu menikah usia dini serta memperkenalkan diri atas maksud kedatangan peneliti. Serta menjelaskan bahwa peneliti akan datang kembali untuk melakukan wawancara mendalam kepada para ibu menikah usia dini tersebut. Dan para ibu menikah usia dini tersebut pun mengerti akan maksud dan tujuan kedatangan peneliti.

Pada bulan Oktober 2015, peneliti datang lagi untuk melakukan pengumpulan data kualitatif. Pada penelitian hari pertama, peneliti mendatangi ibu menikah usia dini pertama, dimana sebelumnya peneliti sudah mendatangi bidan untuk mendapatkan data ibu menikah usia dini yang mengalami masalah pada kehamilan dan persalinan. Dari ibu menikah usia dini yang pertama, peneliti mendapatkan informasi lagi tentang ibu menikah usia dini yang mengalami masalah pada kehamilan dan persalinan sampai hari kedelapan peneliti mendapatkan 6 ibu menikah usia dini yang mengalami masalah kesehatan reproduksi pada kehamilan dan persalinan.

4.3 KarakteristikInforman

Diperoleh karakteristik informan sebagai berikut:

Matriks 4.1 Karakteristik Informan IbuMuda Informan Umur Pendidikan Pekerjaan Tempat

bersalin

Umur ( suami)

Informan 1 17 SMP IRT Bidan 18

Informan 2 18 SMA IRT Bidan 19

Informan 3 18 SMA IRT Bidan 19


(35)

35

Informan 5 19 SMA IRT Bidan 20

Informan 6 19 SMA IRT Bidan 20

Matriks 4.2 Karakteristik Informan Orang Tua

No Informan Umur Pekerjaan

1 Informan 1 45 IRT

2 Informan 2 41 IRT

3 Informan 3 50 IRT

4 Informan 4 43 IRT

5 Informan 5 56 IRT

6 Informan 6 46 IRT

Matriks 4.3 Karakteristik Informan Petugas Kesehatan

No Informan Pendidikan Pekerjaan

1 Informan 1 D3 Kebidanan/ SKM PNS

2 Informan 2 D3 Kebidanan PNS

4.4 Tingkat Pengetahuan

Matriks 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Muda

Informan Pernyataan

Informan 1 “Kurang tau kak apa bahayanya. Tapi kalo ada sakit sakit gitu waktu hamil, aku langsung kebidan kak. Karna takut ada apa apa sama bayiku”


(36)

mungkin gak jaga makan ya kak terus makannya biasa gitu aja jadi waktu hamil suka suka pusing”

“Aku kan hamil umur 17 tahun ya kak. Jadi pas aku melahirkan aku gak ada tenaga kak. Tenagaku kurang kak. Sempat aku mau dioperasi kak”

“Kebanyakan gitu anaknya kecil ya kak. Tapi anakku gak kecil kecil kali kak. Terus semuanya sehat kak. Gak ada masalah apa apa sama anakku kak”

“Periksa hamil 4 kali kak. Tapi aku aja yang malas kak periksa periksa gitu.

“Ya kalo gak periksa hamil, gak tau keadaan bayiny gimana”

Informan 2 “Kurang tau dek. Ya kalo bahaya kehamilan palingan yang kutahu cuma pendarahan aja tapi aku juga gak tau karna apa.”

“Ehmm masalahnyapun aku gak tau juga dek. Gak pernah dengar juga. Tapi aku kemaren sempat anemia. Mungkin itu ya.

“Kalo pas persalinan kayak yang dialami perempuan melahirkan lainnya ya. Tapi aku kemaren waktu persalinan agak susah dek..”

“Kalo untuk bayi yang dilahirkan aku tau. Berat badan bayinya rendah dek terus bayinyapun kecil”

“ 4 kali ya dek. Karna aku kemaren periksa hamilnya lengkap dek.

“Kurang tau juga ya, kalo gak periksa hamil ya gak tau anaknya sehat atau enggak. Kalo kita periksakan jadi tau kayak mana anak kita didalam perut”

Informan 3 “Tanda bahaya kehamilan ya dek? Apa ya dek. Kurang tau juga dek.”


(37)

37

“Aku waktu hamil dulu pernah kejang kejang dek. Katanya sih tekanan darahku tinggi makanya bisa sampe kejang gitu dek. Terus waktu hamil aku pernah jatuh juga. Tapi bayiku gak kenapa kenapa”

“Usiaku kan masih muda ya dek. Aku waktu melahirkan dioperasi dek karena aku kejang kejang gitu. Jadi ya anakku lahirnya prematur umur 7 bulan lebih dek”

“Periksa hamil 4 kali yakan dek. Aku periksa hamil gak lengkap. makanan gak aku jaga juga makanya aku bisa darah tinggi. Tapi gak tau jugalah ntah karna apa dek” “Ya kalo gak diperiksa gak tau anaknya didalam perut kayak mana. Makanya diperiksa biar tau. Aku yang periksa aja lahirnya prematur”

Informan 4 “Aduh, gak tau dek. Pokoknya tanda bahayanya kalo ada sakit sakitlah dek. Jangan dibiarin. Gitu aja dek.”

“Kalo aku kemaren anemia dek, Karna pas hamil aku jarang makan sayur gitu. Terus makannya pun dikit dek. Pas bulan bulan terakhirnya aku baru nafsu makan. Tapi aku langsung kebidan. ”

“Waktu melahirkannya lama dek. Susah aku mau ngeden. Tapi Alhamdulillah aku melahirkannya normal dek”

“Kurang tau sih, tapi banyak yang bilang berat badan bayinya rendah. Tapi anakku enggak dek. Aku juga gak tau ya.”

“Periksa hamil 4 kali. Aku periksa hamil lengkap. Makanya pas aku anemia itu langsung dikasih obat sama bidannya”

“Ya kalo gak periksa hamil kenapa ya. Pertama sih mungkin ada rasa takut ya. Takut kenapa kenapa sama bayinya, dan kalo gak periksa gak tau perkembangan bayinya dek”


(38)

Informan 5 “Tanda bahaya kehamilan apa ya dek. Setau kakak sakit sakit waktu hamil. Cuma tau itu aja dek.

“Kurang tau ya masalahnya apa tapi aku kemaren sempat agak oyong oyong pusing gitu.

“Kalo masalah melahirkannya aku kurang tau dek

“Hmmmm anakku kemaren waktu lahir beratnya gak rendah kok dek. alhamdulillah berat anakku gak kecil ” “Periksa hamil 4 kali dek. Aku kemaren rutin periksa hamilnya sampai sebelum aku ngelahirin anakku ini. “Kalo gak periksa hamil ya kgak tau keadaan bayi kayak mana ya dek

Informan 6 “Ya kalo tanda bahaya waktu hamil palingan pusing

pusing kepala, terus kram perut, ada keluar bercak darah. Kalo udah kayak gitu langsung aja kebidan. Setau aku gitu ya dek”

“Masalahnya aku kurang tau pasti dek. Tapi biasanya anemia krn aku kemaren sempat anemia juga karna makannya dikit. Terus aku gak suka sayur”

“Kalo masalah pas melahirkan ya pendarahan dek. Karna waktu aku melahirkan aku gak ada ngalami yang sampe parah gitu.”

“Berat bayinya rendah dek. Karna anakku pun kurang kilo waktu lahir. ”

“Periksa hamil kayaknya 4 kali ya dek. Karna aku periksa hamil Cuma 1 kali aja waktu bulan pertama sih setelah itu aku gak ada periksa hamil lagi”

“Kalo gak periksa hamil ya kita gak tau kayak mana pertumbuhan anak kita ya dek. Tapi kayak aku Cuma satu kali periksa hamil. Makanya berat anakku dulu rendah. Karna aku gak pernah kebidan”


(39)

39

Berdasarkan matriks 4.4 diatas dapat dilihat bahwa 4 informan tidak mengetahui apa tanda bahaya kehamilan. Dan terdapat 2 informan yang mengetahui tanda bahaya kehamilan. Selain itu terdapat 3 informan yang mengalami anemia pada masa kehamilannya, dan terdapat 1 informan yang mengalami preeklampsia yang menyebabkan kejang. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa semua informan tahu berapa kali sebaiknya dilakukan pemeriksaan kehamilan akan tetapi terdapat 2 informan yang tidak lengkap dalam pemeriksaan kehamilan. Semua informan juga tahu bagaimana keadaan bayi yang dilahirkan bagi ibu yang usianya masih dini, tapi terdapat 2 informan yang melahirkan bayi tidak BBLR.

4.5 Kesehatan Reproduksi Ibu Muda

Matriks 4.5 Kesehatan Reproduksi Ibu Muda

Informan Pernyataan

Informan 1 “Pada saat hamil yang aku rasakan waktu itu ketakutan karena aku ngerasa masih muda untuk melahirkan kak” “Iya, setelah menikah saya cek ke bidan. Kata bidannya saya harus sering priksa, karna katanya aku lemas, jadi harus sering dikasih vitamin. Tapi akunya yang gak dating” “Saya melahirkan di rumah, anakku susah lahir, katanya aku ga kuat ngedan, harus di infus biar kuat katanya tapi untunglah bayiku lahir selamat,3 kg beratnya.”

“Waktu itu aku sempat pucat siap salin, banyak aku ngeluarin darah katanya. aku kan di jahit jadi agak lama pulihnya “

“Waktu lahir badannya Agak biru katanya dah itu dililit tali pusat bidannya bilang, makanya harus di pukul-pukul bidan


(40)

kalau sekarang susah makan dia, tapi harus di paksa karena agak kurusan anakku mungkin karna pengaruh lilitan tali pusat itu ya”gimana”

Informan 2 “Yang saya rasakan ya? Saya bingung tidak tahu harus berbuat apa, kalau dipikir-pikir saya sebenarnya belum siap waktu itu.

“Memeriksakan kandungan ke petugas kesehatan ya... saya rutin. Kata bidannya sih kandungan saya baik-baik saja, Cuma katanya letak bayi agak turun jadi harus sering-sering kontrol, dan katanya saya kurang darah mungkin karena saya masih muda dan makan pun agak kurang jadi saya sering di suntik penambah darah sama bidannya.bidanya bilang anemia.

“Saya melahirkan di rumah. Pada saat melahirkan masalahnya mungkin agak lama lahirnya, kata bidan dah lengkap tapi bayinya ga keluar-ke luar, saya sempat di infus waktu itu.

“Kalau bayi saya ya,, syukur bayi saya lahir dengan selamat.

Kata bidannya beratnya sekitar 2,5 kilogram, bayi saya kalo masalah sih ga ada masalah, sehat-sehat aja. Cuma ga nangis pas keluarnya di pukul dulu pantatnya baru dia nangis waktu itu ibu bidannya bilang bayi saya harus minum ASI karna katanya bayi saya kecil, jadi saya harus kasih ASI. Sekarang bayi saya sehat- sehat saja”

Informan 3 “Waktu tau kalo aku hamil ya aku seneng dek. Apalagi anak pertamakan. Jadi ditunggu tunggu dek ”

“Ya yang kubilang tadi dek, aku periksa gak lengkap. Jadi gak tau perkembangan bayiku gimana sama keadaan badanku”


(41)

41

“Ya masalahnya karna aku kejang kejang itu jadi gak bisa normal, makanya aku langsung dibawa ke rumah sakit langsung operasi”

“Alhamdulillah bayiku lahir selamat walaupun bayiku kurang bulan ya dek. Beratnya juga Cuma 2 kiloan aja” “Kalo masalah bayiku sih gak ada tapi ya gini dek badannya kecil aja, terus karna aku pernah jatuh juga, ada cacat dikit sama anakku. Ya gitu ajalah dek sekarang ya anakku sehat. Kalo sakit palingan sakit biasa aja nya dek”

Informan 4 “Saat hamil ya... rasanya takut , tapi aku banyak dikasih tahu mamak , saya akan muntah-muntah, pokoknya mamak saya dah bilang, jadi kalau ada yang aku ingin tanyain langsung ke mamak, dia kan dah pengalaman”

“Periksa hamil aku rutin, makanya waktu aku anemia itu aku langsung dikasih obat dan dikasih bidannya vitamin biar aku nafsu makan. Mamakku bilang harus kuat makan supaya bayiku sehat nanti. Terus akupun minum susu hamil juga, suamiku yng nyuruh aku minum susu”

“Berat badan bayiku cukup dek. 3 kilo lebih. Dan sekarang bayiku sehat sehat aja dek”

Informan 5 “Yang saya rasakan,,,,, apa ya rasanya seperti ibu hamil

pertama kalilah, ga enak, pusing-pusing terus, mual lagi” “Ia rutin saya periksanya , mertuaku bilang tiap bulan harus periksa, biayanya dari dia. Jadi karna tiap bulan periksa kalau ada apa-apa bidannya langsung kasih obatnya, bidannya bilang di awal kehamilan aku tensiku rendah, di kasih obat sama bidannya”

“Saya melahirkan di rumah dan gak ada masalah sih, lancar-lancar waktu dah sakit-sakit , ketubannya dah pecah, bidannya di telepon, langsung datang dia”


(42)

“Iya, syukur alhamdulilah bayi saya selamat dan sehat -sehat. Beratnya 3.2 kilo dan ga ada masalah sehat kok. Keadaan anakku sekarang ya ? kadang batuk, ingus-ingusan

namanya ank-anak kan”

Informan 6 “Yang dirasakan ya kayak perempuan lainnya dek. Awal

kehamilan aku pusing pusing mual terus terusan dan gak ada nafsu makan sama sekali dek. Sampai dipaksa makan sama mamakku karna akukan tinggalnya sama mamakku dek”

“Aku gak rutin periksa hamil. Cuma sekali aja aku periksa waktu awal aku hamil dek. Setelah itu y gak ada lagi.”

“Waktu melahirkan sih aku gak kuat ngeden itu aja. Karna kurang tenaga. Kata bidannya waktu aku hamil, aku kurang ngejaga dek. Tapi memang bawaan badanku gak enak kali.” “Bayiku selamat dek, tapi bayiku kecil walaupun udah 9 bulan tapi beratnya dikit dek”

“Masalah sama bayiku gak ada, Cuma bayiku kurang gizi dek. Ya sekarang kayak gini. Pertumbuhan bayiku lambat dek”

Berdasarkan matriks 4.5 diatas dapat dilihat bahwa 4 informan pada saat hamil merasa ketakutan karena informan merasa belum pernah merasakan kehamilan sebelumnya dan belum mengetahui perubahan fisik maupun mental yang akan dialalami pada saat hamil. Semua informan melakukan pemeriksaan rutin kehamilan, akan tetapi terdapat 2 informan yang Cuma 1 kali melakukan pemeriksaan kehamilan dibulan pertama. Menurut 3 informan, pada saat memeriksakan kehamilan 3 informan tersebut ada memiliki masalah akan tetapi karena cepat ditangani oleh bidan maka dapat ditangani lebih cepat. Berdasarkan


(43)

43

tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa dalam proses persalinan beberapa informan memiliki masalah antara lain : partus lama, dan kurangnya tenaga saat mengedan dan mengalami luka robek pada saat partus sehingga harus di hecting atau di jait, begitu pula dengan bayinya beberapa bayi memiliki masalah antara lain tidak langsung menangis pada saat di lahirkan dan BBLR.

4.6 Peran Orang Tua

Matriks 4.6 Peran Orang Tua

Informan Pernyataan

Informan 1 “Ibu gak tau dek. Ya kalo hamil melahirkan sama ajanya itu sama yang lainnya dek”

“Gak ada nyaranin apa apa sama anak. Ya kalo dia mau punya anak cepat ya ngapain ditunda dek”

“Kalo perawatan sih ibuk gak tau ya dek. Ya anaknya sendiri biasanya itu”

“Ya larangan apalgi masih hamil muda gak boleh makan yang bisa buat kandungannya panas dej. Itu aja. Takut ada apa apa sama bayinya terus ibu suruh dia bawa gunting, biasanya gitukan karna kalo hamil ini banyak yang ditakutkan dek. Untuk jaga jaga aja”

“Kalo melahirkannya sama bidan dek tapi da dukunnya juga. Dukunnya untuk mandiin si bayi aja dek”

Informan 2 “Ibu gak tau dek. Menurut ibu sih gak ada masalah apa apa ya. Wong hamil semua perempuan toh ngalami. Ya sama aja semuanya dek.

“Setelah anak ibuk kawin, ibu gak ada bilang atau nyuruh untuk nunda nunda dulu. Kalo dikasih cepat ya syukur Alhamdulillah. Kan itu rezeki ya”


(44)

yang lain pun ibu suruh juga. Apalagi dia itu hamil anak pertama”

“perawatan ya biasa aja dek. Ya dia yang ngerawat sendiri” “Kalo larangan ya ada dek. Namanya juga orang tua. Gak boleh makan nenas, gak boleh kerja berat. Ya gitu gitulah dek”

“Kalo nasehat ya harus jaga kandungannya aja gak boleh capek capek,”

“Kalo lahiran ke bidan dek. Tapi kemren bidannya yang datang kerumah. Namanya dikampung dek, bidannya yang datang”

Informan 3 “Gak tau ibuk dek. Biasanya gak ada masalah apa apa dek. Yang lain juga banyak nikah muda”

“Ibu gak ada nyaranin apa apa sama anak ibuk dek. Yang penting sehat sehat, dia hamil ya kandungannya juga sehat” “Ya suaminya dek yang nyuruh kebidan untuk periksa, ibu ya gak ada ikut ikutan bilang dek. Ya kan suaminyan udah bilangin”

“Apa ya dek, larangannya ya jangan capek itu aja dek, makannya pun gak boleh sembarangan. Terus gak boleh bunuh binatang dek. Karna nanti anaknya bisa cacat. Jadi kalo nyiangin ikan gitu gak boleh. Terus kadang ibu suruh dia rajin makan sayur. Karna waktu hamilnya dia darah tinggi dek”

“Kebidan waktu dia lahiran kemaren dibawa ke rumah sakit karna udah kejang gitu jadi harus operasilah dek”

Informan 4 “Ibu gak tau dek. Maklumlah udah tua dek. Gak tau tau soal itu dek”

“Kalo nunda hamil gak pernah ada nyaranin dek. Ya tergantung sama anaknya aja. Dan orang tuapun pasti


(45)

45

pengen cepat punya cucu ya dek.”

“kalo periksa hamil ya ibu saranin juga dek. Untuk bayinya juga jadi biar tau keadaannya”

“Larangan ya palingan larangan orang jawa lah dek. Maklum namanya dikampung jadi larangan kayak jaman jaman ibuk dulu. Gak boleh duduk depan pintu, harus baw gunting atau empon empon biar janinnya gak diganggu makhluk halus dek”

“Kalo lahirannya dibidan dek, tapi disini bidannya dipanggil kerumah dek. Jadi lahirannya dirumah”

Informan 5 “Ibu gak tau dek dampaknya apa. Gak pernah dengar juga.

Namanya dikampung dek banyak juga yang nikah muda terus hamil”

“Gak ada nunda nunda dek. Itukan tergantung sama anaknya sendiri”

“Ada dek, ibu suruh periksa kebidan. Supaya tau keadaan bayinya kayak mana. Malah selalu ibu suruh rajin rajin kebidannya”

“Kalo perawatan ya dia yang ngerawat dirinya sendiri dek. Dianya juga gak pernah ngeluh apa apa dek”

“Larangannya apa ya, palingan ibu suruh jaga kandungannya aja gak boleh capek, makan dijaga, itu aja. Jangan males males makan”

“Ya kalo disini kebidan dek. Tapi bidannya yang datang

kerumah. Jadi melahirkannya dirumah dek.”

Informan 6 “Apa ya dek, gak tau ibuk dek”

“Kalo nyaranin untuk nunda gak pernah dek. Ya kan anaknya yang kawin, tergantung anaknya ajalah dek”

“Gak ada dek, anaknya sendiri yang pergi kebidan. Yang penting bayinya sehat sehat dek”


(46)

“Kalo larangan ya biasa ajalah dek, palingan jaga makan. Jangan makan durian atau nenas . karna nanti panas anaknya didalam. Kan kasihan”“Ibu suruh kebidan dek,

biar lebih aman dek.Kan semua sekarang udah sama bidan”

Berdasarkan matriks 4.6 diatas diketahui bahwa semua informan tidak mengetahui dampak kehamilan dan persalinan diusia muda selain itu semua informan tidak ada menyarankan kepada anak mereka untuk menuda kehamilan. Bagi mereka semua tergantung dari anaknya. Diketahui dari 6 informan, hanya 1 informan yang tidak menyarankan anaknya untuk periksa kehamilan. Dan dalam perawatan kehamilan, semua informan tidak ada ada memperhatikan. Akan tetapi jika dilihat dari tabel diatas bahwa semua informan memberi nasehat untuk anak mereka dan menyarankan untuk melakukan persalinan dengan bidan.

4.7 Peran Petugas Kesehatan

Matriks 4.7 Peran Petugas Kesehatan

Informan Pernyataan

Informan 1 “Pernah dek. Kalo mereka datang ke untuk berobat atau untuk periksa hamil, saya selalu memberikan konseling kepada mereka”

“Pernah dek, saya memberikan informasi kepada mereka untuk selalu mejaga kebersihan mereka dalam masa kehamilan”

“Kalau untuk asuhannya ya saya selalu menyarankan untuk menjaga makanan, higine, pada ibu hamil dan selalu memeriksakan kehamilannya agar bisa diketahui secara dini jika terjadi masalah pada kehamilan”


(47)

47

“Iya setiap ibu hamil yang datang selalu saya lakukan 7t pada mereka, karna untuk mengetahui perkembangan pada ibu hamil”

“Saya tidak ada melakukan penyuluhan apapun karna itu tugas dari puskesmas”

“Jika ada komplikasi pada kehamilan seperti keracunan kehamilan saya memberikan diet garam jika ibu muda tersebut mengalami preeklampsia”

“Saya tidak pernah mengadakan kunjungan pada ibu hamil muda, akan tetapi saya akan datang kerumah ibu tersebut jika mereka tidak bisa datang ketempat praktek saya”

“Iya saya mengajurkan mereka untuk beralin kepetugas kesehatan agar mendapatkan pelayanan yang bersih dan aman”

Informan 2 “Ya iya pernah dek. Kalo mereka datang untuk periksa hamil, saya selalu memberikan konseling kepada mereka” “Pernah dek, saya memberikan informasi kepada mereka untuk selalu mejaga kebersihan mereka dalam masa kehamilan”

“Kalau untuk asuhannya ya saya selalu menyarankan untuk selalu lebih merawat kehamilannya, lebih memperhatikan asupan makanan, untuk selalu menjaga kebersihandan sering untuk periksa hamil.

“iya saya selalu lakukan 7t pada mereka, karna untuk mengetahui perkembangan kehamilannya dan pertumbuhan si janin juga ya”

“Iya saya melakukan penyuluhan kepada ibu hamil” “Seharusnya kan ibu hamil harus datang untuk periksa kehamilan dan supaya kami juga dapat memantau setiap bulannya. Akan tetapi jika ibu hamil tidak datang dua


(48)

sampai tiga kali, kami akan melakukan kunjungan kerumah dek. Itukan memang tugas kami. Agar kehamilan ibu sehat dan terpantau. saya mengajurkan mereka untuk beralin kepetugas kesehatan agar mendapatkan pelayanan yang bersih dan aman”

Berdasarkan tabel 4.7 diatas diketahui dari 2 informan bahwa kedua informan sama sama memberikan asuhan pada kehamilan akan tetapi terdapat perbedaan dari kedua informan tersebut. Terdapat 1 informan yang tidak melakukan penyuluhan dan kunjungan ibu hamil karena dia termasuk bidan swasta, dan terdapat 1 bidan yang melakukan penyuluhan serta kunjungan ibu hamil karena itu memang sudah tugas dia sebagai bidan di Puskesmas Sidodadi.


(49)

BAB V PEMBAHASAN

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan usia remaja yang berusia 10-19 tahun dimana merupakan masa peralihan yang sesungguhnya (Steve, 2007). Pada masa peralihan tersebut, terjadi perubahan fisik yang cepat pada remaja termasuk perubahan dan perkembangan organ-organ seks yang sering tidak seimbang dengan perkembangan mental emosionalnya (Sarwono, 2007).

Dari hasil Penelitian yang dilakukan kepada semua informan ibu muda yang menikah di usia dini bahwa tingkat pengetahuan dari masing masing informan berbeda beda. Namun jika dilihat dari keseluruhan bahwa tingkat pengetahuan semua informan belum cukup luas atau memadai. Itu terlihat dari setiap pertanyaan-pertanyaan yang di berikan kepada semua informan mengenai tanda bahaya kehamilan, dan dampak tkehamilan dan persalinan diusia dini.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rosita Sirait tentang hubungan pengetahuan tentang perkawinan dini dengan kehamilan dan persalinan , pengetahuan remaja putri tentang dampak perkawinan dini pada kehamilan dan persalinan sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang yaitu sebesar 99 orang responden (95,2%) dan yang memiliki pengetahuan baik hanya 5 orang responden (4,8%). Pengetahuan sebagian besar dipengaruhi oleh pendidikan, sumber informasi, sosial budaya, lingkungan, pengalaman dan usia (Notoatmodjo, 2005). Responden sebagian besar berpengetahuan rendah disebabkan oleh kurangnya


(50)

persalinan. Karena semakin banyak informasi yang diterima maka semakin banyak pengetahuan yang di dapatkan.

Jika dilihat dari pemeriksaan kehamilan yang dilakukan informan, para informan tahu akan manfaat dan dampak jika tidak melakukan pemeriksaan kehamilan, akan tetapi masih sedikit kesadaran para informan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Dengan alas an bahwa pemeriksaan kehamilan tidak perlu dilakukan karena mengikuti langkah orang tua terdahulu yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan.

Peran orang tua sangat berperan penting dalam perawatan kehamilan. Dari penelitian yang dilakukan bahwa peran orang tua dari informan sudah cukup baik akan tetapi masih ada salah satu informan yang tidak peduli terhadap pemeriksaan kehamilan anaknya. Para orang tua juga kurang memperhatikan dalam perawatan kehamilan anaknya. Mereka beranggapan bahwa para anak mereka yang telah hamil dapat merawat kehamilannya sendiri. Dan nasehat maupun larangan yang diberikan lebih kepada tradisi dalam suku mereka yaitu suku jawa. Peran petugas kesehatan juga berperan penting sebab petugas kesehatan harus memberikan asuhan-asuhan maupun penyuluhan-penyuluhan mengenai kehamilan.

Berdasarkan dari hasil penelitian diketahui bahwa kehamilan yang terjadi oleh para informan (ibu menikah usia dini) dikarenakan kemauan sendiri dan faktor MBA (Marriage By Accident). Dimana terdapat 5 informan menikah karena kemauan sendiri dan terdapat 1 informan menikah dikarenakan telah hamil


(51)

51

lebih dahulu. Tingkat ekonomi para informan masih belum mapan. Dapat dilihat dari mata pencaharian dan penghasilan suami dari informan.

5. 1 Masalah Kesehatan Reproduksi Dalam Kehamilan Dan Persalinan Ibu Menikah Dini

Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting untuk mendapatkan perhatian terutama dikalangan remaja. Remaja yang kelak akan menikah dan menjadi orang tua sebaiknya mempunyai kesehatan reproduksi yang prima. Kehamilan pada masa remaja mempunyai risiko medis yang cukup tinggi, karena pada masa remaja ini, alat reproduksi belum cukup matang untuk melakukan fungsinya pada umur kurang dari 20 tahun. (Kusmiran, 2011).

Kehamilan remaja kurang dari 20 tahun dapat merugikan kesehatan ibu maupun perkembangan dan pertumbuhan janin. Keadaan tersebut akan semakin menyulitkan bila ditambah dengan tekanan (stres) psikologis, sosial, dan ekonomi. Ibu yang berumur kurang dari 20 tahun belum siap secara fisik dan mental dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Dari segi fisik rahim dan panggul ibu belum tumbuh mencapapi ukuran dewasa, sehingga kemungkinan akan mendapat kesulitan dalam persalinan, sedangkan dari segi mental ibu belum siap untuk menerima tugas dan tanggung jawab sebagai orang tua sehingga diragukan ketrampilan perawatan diri dan bayinya.

Menurut penelitian Afifah T, dkk (2004) wanita hamil mempunyai risiko komplikasi, terutama bagi kelompok wanita risiko tinggi yaitu wanita dengan keadaan “4 terlalu” (4T), dimana dua diantaranya adalah menyangkut dengan usia sang ibu, yakni kehamilan yang terjadi pada usia terlalu muda, usia terlalu tua.


(52)

Kehamilan yang terjadi pada usia terlalu muda adalah wanita yang hamil usianya kurang dari 20 tahun yang dapat berisiko keguguran, preeklamsia (tekanan darah tinggi, oedema, proteinuria), eklampsia (keracunan kehamilan), timbulnya kesulitan persalinan, bayi lahir sebelum waktunya, berat bayi lahir rendah, merembesnya air seni ke vagina, keluar gas dan veses/tinja kevagina, kanker leher rahim dan resiko ini dapat meningkatkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi. 5.2 Gambaran Karakteristik Informan

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa informan yang terpilih sudah sesuai dengan azas kesesuaian, yang mana sampel yang dipilih dalam penelitian ini yaitu ibu muda yang menikah usia dini berusia 16-19 tahun. Berdasarkan hasil penelitian dari 6 informan diketahui jenjang pendidikan dari 6 informan, terdapat 2 informan berpendidikan smp, dan 4 informan berpendidikan sma. Jika dilihat dari tempat bersalin, 5 informan bersalin dengan bidan namun bidannya dipanggil kerumah, dan 1 informan bersalin di rumah sakit dikarenakan informan tersebut harus melakukan operasi dalam persalinannya. Untuk karakteristik informan orang tua diketahui orang tua yang tinggal bersama dengan anaknya sehingga dapat mengetahui apa peran orang tua selama kehamilan anaknya. Dan untuk karakteristik bidan, bidan yang menjadi informan berpendidikan d3 kebidanan, yang bekerja sebagai bidan desa di desa sidodadi. Masalah kesehatan reproduksi dalam kehamilan dan persalinan ibu muda yang menikah usia dini dipengaruhi oleh:


(53)

53

5.3 Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan pengecap. Pengetahuan akan memberikan panguatan terhadap individu dalam setiap mengambil keputusan dan dalam berperilaku. Proses penginderaan diperoleh baik dalam bentuk pengamatan sendiri, pengalaman orang lain atau teori yang diperoleh dari media massa sehingga orang tersebut dapat memahami segala gejala sosial yang dihadapinya (Notoatmodjo,2007).

Secara garis besar pengetahuan dibagi 6 aitem yaitu : 1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

2. Memahami (comprehention)

Memahami suatu objek, seseorang harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahuinya.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahuinya tersebut pada situasi yang lain. 4. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang atau memisahkan. Kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.


(54)

5. Sintesis (shynntesis)

Sintesis menunjuk suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki.

6. Evaluasi (evalution)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek tertentu (Taufik, 2007).

Ibu-ibu muda yang menikah dini di Desa Sidodadi masih mempunyai pengetahuan yang kurang tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan pada wanita menikah diusia dini. Bahkan mereka tidak mengetahui apa dampak dari pernikahan yang terlalu muda terhadap kesehatan reproduksi mereka semasa kehamilan dan persalinan. Mereka beranggapan pernikahan diusia dini sudah biasa terjadi dan tidak ada hubungannya dengan kehamilan maupun persalinan mereka.

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan informan, peneliti melihat dari (1) tanda bahaya kehamilan usia dini (2) masalah yang terjadi pada kehamilan dan persalinan bila menikah usia dini (3) dampak bila tidak melakukan pemeriksaan kehamilan

1. Tanda Bahaya Kehamilan Usia Dini

Berdasarkan hasil wawancara terhadap 6 informan, 4 diantaranya dapat diketahui bahwa pengetahuan informan tentang tanda bahaya kehamilan usia dini masih kurang, seperti yang diungkapkan informan sebagai berikut:


(55)

55

Informan lain mengatakan:

“aduh, gak tau dek. Pokoknya tanda bahayanya kalo ada sakit sakitlah dek. Jangan dibiarin. Gitu aja dek.”

Informan lain yang mengetahui sedikit tentang tanda bahaya kehamilan usia dini juga mengatakan:

“Kurang tau dek. Ya kalo bahaya kehamilan palingan yang kutahu cuma pendarahan aja tapi aku juga gak tau karna apa.”

Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan usia dini merupakan hal penting bagi setiap wanita yang telah menikah, termasuk remaja putri yang menikah dini. Dengan pengetahuan tentang kehamilan yang cukup wanita akan lebih siap menghadapi kehamilan dan tidak mudah mengalami kecemasan dan bisa tahu untuk mengambil keputusan apabila mengalami tanda baha kehamilan.

Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Fitrianis Mulyasari (2009) mengenai tingkat pengetahuan ibu muda yang menikah usia dini tentang bahaya kehamilan usia dini yaitu menunjukkan ada hubungan antara umur responden usia 16-19 tahun dengan tingkat pengetahuan responden tentang tanda bahaya kehamilan yang diperoleh dari 16 orang yang berumur antara 16-27 tahun diperoleh yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan kurang yaitu 11 orang (68,8 %) dan dari 22 orang yang berumur antara 28-39 tahun diperoleh yang paling banyak mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 18 orang (81,8%).


(56)

2. Masalah yang terjadi pada Kehamilan dan Persalinan Ibu yang Menikah Usia Dini

Kehamilan pada masa remaja mempunyai risiko medis yang cukup tinggi, karena pada masa remaja ini, alat reproduksi belum cukup matang untuk melakukan fungsinya. Rahim baru siap malakukan fungsinya setelah umur 20 tahun, karena pada usia ini fungsi hormonal melewati masa kerjanya yang maksimal. Rahim pada seorang wanita mulai mengalami kematangan sejak umur 14 tahun yang ditandai dengan dimulainya menstruasi. Pematangan rahim dapat pula dilihat dari perubahan ukuran rahim secara anatomis. Pada seorang wanita, ukuran rahim berubah sejalan dengan umur dan perkembangan hormonal (Kusmiran, 2011).

Pada usia 14-18 tahun, perkembangan otot-otot rahim belum cukup baik kekuatan dan kontraksinya sehingga jika terjadi kehamilan rahim dapat ruptur (robek). Di samping otot rahim, penyangga rahim juga belum cukup kuat untuk menyangga kehamilan sehingga resiko yang lain dapat juga terjadi yaitu prolapsus uteri (turunnya rahim ke liang vagina) pada saat persalinan.

Remaja berisiko paling besar untuk menghadapi masalah dalam masa hamil dan melahirkan anak termasuk insiden bayi berat lahir rendah. Studi di New York menunjukkan berat bayi lahir berkurang 200-400 gram pada ibu yang melahirkan usia <15 tahun dibanding 19-30 tahun. Hal ini merupakan risiko tinggi dalam proses kehamilan dan persalinan (Aritonang, 2010).

Bayi dengan berat lahir rendah biasanya juga disebabkan karena kurangnya perhatian terhadap pemberian suplemen gizi selama hamil, khususnya


(57)

57

yang mengandung zat besi, kalsium dan vitamin A. Setelah bayi lahir, sering juga terjadi kekurangan atau salah gizi pada bayinya. Karena pada usia dini, biasanya secara ekonomi belum mencapai kemandirian apalagi mapan (Indiarti, 2007).

Dari hasil penelitian dari 6 informan, 4 informan tidak mengetahui masalah yang terjadi pada kehamilan ibu yang menikah usia dini , seperti yang diungkapkan informan sebagai berikut:

“kurang tau ya masalahnya apa tapi aku kemaren sempat agak oyong oyong pusing gitu”

Informan lain mengatakan :

“Ehmm masalahnyapun aku gak tau juga dek. Gak pernah dengar juga. Tapi aku kemaren sempat anemia. Mungkin itu ya.

Informan lain juga mengatakan:

“kalo masalah apa ya kak. Gak tau pasti sih kak. Palingan mungkin gak jaga makan ya kak terus makannya biasa gitu aja jadi waktu hamil suka suka pusing”

Dari hasil penelitian dari 6 informan, 3 informan tidak mengetahui masalah yang terjadi pada persalinan ibu yang menikah usia dini , seperti yang diungkapkan informan sebagai berikut:

“Kalo pas persalinan mungkin kayak yang dialami perempuan melahirkan lainnya ya. Tapi aku kemaren waktu persalinan agak susah dek..”

Informan lain juga mengatakan:


(58)

Hasil penelitian Rosita sirait di Kabupaten Simalungun tahun 2012 tentang dampak perkawinan dini terhadap kehamilan dan persalinan. Diperoleh hasil bahwa dapat dilihat sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 99 orang responden (95,2%). Dapat disimpulkan bahwa dari 104 orang responden, ada 99 orang (95,2%) tidak mengetahui dampak perkawinan dini pada kehamilan dan persalinan.

Masalah kesehatan dalam kehamilan yang terjadi pada ibu muda tersebut adalah anemia. Anemia pada masa kehamilan dapat mengakibatkan efek buruk baik pada wanita hamil itu sendiri maupun pada bayi yang akan dilahirkan. Anemia pada ibu hamil akan meningkatkan risiko dan cenderung mendapatkan kelahiran prematur atau Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), risiko perdarahan sebelum dan saat persalinan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya bila ibu hamil tersebut menderita anemia berat.

Selain dampak tumbuh kembang janin, anemia pada ibu hamil juga mengakibatkan terjadinya gangguan plasenta seperti hipertrofi, klasifikasi dan infark, sehingga terjadi gangguan fungsinya. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin.(Wiknyosastro,2008). Berdasarkan penelitian Chi, dkk menunjukkan bahwa Angka Kematian Ibu adalah 70% untuk ibu yang anemia dan 19,7% untuk mereka yang non anemia. Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan anemia, anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu(Sarwono,2008)

Penelitian yang dilakukan di Desa Sidodadi didapatkan bahwa para responden ada sebagian yang tidak mengetahui masalah yang terjadi pada


(59)

59

kehamilan dan persalinan bila ibu hamil dengan usia yang sangat muda. bagi mereka kehamilan diusia muda sudah biasa terjadi di Desa Sidodadi walaupun mereka tidak mengetahui dampaknya bagi kehamilan dan persalinan. Sebagian responden yang mengalami dampaknya bagi kehamilan maupun persalinannya tidak menyadari bahwa itu merupakan masalah bagi kehamilan dan persalinan dengan usia yang masih muda.

3. Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care)

Antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk menyiapkan diri sebaik-baiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas sehingga keadaan mereka masa postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik, tetapi juga mental (Prawirohardjo, 2006).

Perawatan antenatal (PAN) adalah pemeriksaan yang sistematik dan teliti pada ibu hamil, pada perkembangan/pertumbuhan janin dalam kandungannya serta penanganan ibu hamil dan bayinya saat dilahirkan dalam kondisi yamg terbaik (Hanafiah, 2006).

Dari hasil penelitian dari 6 informan, 3 informan tidak lengkap dalam pemeriksaan kehamilannya padahal mereka tahu dampak bila tidak memeriksakan kehamilan, seperti berikut:

“periksa hamil kayaknya 4 kali ya dek. Karna aku periksa hamil Cuma 1 kali aja waktu bulan pertama sih setelah itu aku gak ada periksa hamil lagi. Makanya berat anakku dulu rendah. Karna aku gak pernah kebidan”


(1)

vii

14.Buat Mamasku Tersayang Suratman, SH,M.H yang telah memberikan semangat,dukungan, kasih sayang dan doa dalam penyelesaian skripsi ini. 15.Seluruh Pihak Keluarga yang selalu memberikan doa, dukungan dan semangat

dalam penyelesaian skripsi ini.

16.Teman teman Penulis seperjuangan Jenny Erfina Saragih dan Khoirunnisa Siregar dan Teman-teman dari peminatan Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Prilaku terima kasih atas dukungan, bantuan, motivasi, dan kebersamaannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran membangun diharapakan untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya untuk menambah pengetahuan dalam bidang kesehatan dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu.

Medan, Januari 2016 Penulis

Nanda Khairunisa


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR MATRIKS ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Umum ... 7

1.3.2 Tujuan Khusus ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Masalah Kesehatan Reproduksi Pada Masa Kehamilan ... 10

2.2 Masalah Kesehatan Reproduksi Pada Masa Persalinan ... 12

2.3 Kehamilan ... 13

2.3.1 Definisi Kehamilan ... 13

2.3.2 Lama Kehamilan... 14

2.3.3 Tanda dan Bahaya Kehamilan ... 15

2.4 Antenatal Care ... 15

2.4.1 Definisi Antenatal Care ... 15

2.4.2 Tujuan Antenatal Care ... 15

2.4.3 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan ... 16

2.5 Persalinan... 17

2.6 Remaja ... 18

2.6.1 Definisi Remaja ... 18

2.6.2 Tahapan Perkembangan Remaja ... 19

2.7 Pernikahan Dini ... 20

2.7.1 Faktor - faktor Yang Menyebabkan Wanita Melakukan Pernikahan Dini ... 21

2.7.2 Dampak Pernikahan Dini Terhadap Kesehatan Reproduksi ... 25

2.8 Landasan Teori ... 26

2.9 Kerangka Teori... 27


(3)

ix

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 29

3.2.2 Waktu Penelitian ... 29

3.3 Pemilihan Informan ... 29

3.4 Instrumen Penelitian ... 30

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 30

3.6 Definisi Istilah ... 30

3.7 Metode Analisa Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 32

4.1.1 Geografis ... 32

4.1.2 Demografis ... 32

4.1.3 Mata Pencaharian ... 33

4.2 Gambaran Pengumpulan Data ... 33

4.3 Karakteristik Informan ... 34

4.4 Tingkat Pengetahuan ... 35

4.5 Kesehatan Reproduksi Ibu Muda ... 39

4.6 Peran Orangtua ... 43

4.7 Peran Petugas Kesehatan ... 46

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Masalah Kesehatan Reproduksi Dalam Kehamilan Dan Persalinan Ibu Menikah Dini ... 51

5.2 Gambaran Karakteristik Informan ... 52

5.3 Pengetahuan ... 53

5.4 Peran Orang Tua ... 61

5.5 Peran Bidan ... 63

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 67

6.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

- Pedoman Wawancara

- Surat Permohonan Izin Penelitian

- Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian


(4)

DAFTAR MATRIKS

Matriks 4.1 Karakteristik Informan Ibu Muda ... 34

Matriks 4.2 Karakteristik Informan Orang Tua ... 35

Matriks 4.3 Karakteristik Petugas Kesehatan ... 35

Matriks 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Muda ... 35

Matriks 4.5 Kesehatan Reproduksi Ibu Muda ... 39

Matriks 4.6 Peran Orang Tua ... 43


(5)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 27 Gambar 2.2 Kerangka Pikir ... 28


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Pedoman Wawancara ... 69

Lampiran 2: Surat Izin Penelitian dari FKM USU ... 73

Lampiran 3: Surat Memberikan Izin Penelitian ... 74


Dokumen yang terkait

Evaluasi Lahan Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica)

2 72 89

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Karet Rakyat Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan)

9 110 114

Kondisi Sanitasi Dasar Dan Rumah Sehat Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Di Unit Pemukiman Transmigrasi Di Desa Teluk Panji IV Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2004

0 37 104

Karateristik Tersangka Penderita Rabies Di Puskesmas Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007

1 29 100

Analisis Pekerjaan Alternatif Nelayan Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara (Studi Kasus: Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara)

0 39 74

Evaluasi Kesesuaian Lahan Desa Sihiong Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba Samosir untuk Tanaman Anggur, Stroberi, Apel dan Jambu Biji

5 89 45

Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Di Desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun 2014

3 4 13

Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Di Desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun 2014

0 0 2

Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Di Desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun 2014

0 0 12

Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Di Desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun 2014

0 0 35