Gunung Kidul Asmiyanto 2012 mengungkapkan, AKI selama empat terakhir ada tren mengalami kenaikan. Minimnya pengetahuan mengenai perawatan
kehamilan menjadi masalah. Penelitian yang dilakukan di Desa Sidodadi ditemukan bahwa para ibu
muda yang hamil hanya sebagian saja yang melakukan pemeriksaan kehamilan. Mereka beranggapan tidak perlu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
disebabkan karena orang tua terdahulu juga tidak melakukan pemeriksaan kehamilan akan tetapi anak yang dilahirkan sehat sehat saja. Itulah alasan mereka
tidak melakukan pemeriksaan kehamilan. Dorongan keluarga juga merupakan salah satu dorongan terkuat untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.
5.4 Peran Orang Tua
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem Mubarak,2009.
Peran merujuk kepada beberapa perilaku yang kurang lebih bersifat homogeny, yang didefinisikan dan diharapkan secara normatif dari seseorang peran dalam
situasi sosial tertentu Mubarak, 2009. Peran keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam konteks keluarga. Jadi peran
keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat setiadi, 2008.
Menurut setiadi 2008 setiap anggota keluarga mempunyai peran masing- masing. Peran ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh, dan pendidik anak-
anak, pelindung keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial tertentu. Peran ibu sangat penting dalam memperhatikan perwatan kehamilan
Universitas Sumatera Utara
anaknya dan mendorong dalam pemeriksaan kehamilan. Karena nasehat seorang ibu akan selalu didengarkan oleh anaknya.
Peran orang tua dalam perawatan kehamilan anaknya yang menikah usia dini di desa sidodadi sudah cukup baik. Para ibu mendorong anaknya agar
melakukan pemeriksaan kehamilan dan lebih menekankan dalam asupan makanan agar nutrisinya selalu tercukupi. Seperti yang diungkapkan oleh informan sebagai
berikut: “kalo untuk periksa hamil ibu ada nyuruh dia. Anak ibu yang lain pun ibu
suruh juga. Apalagi dia itu hamil anak pertama” “kalo larangan ya ada dek. Namanya juga orang tua. Gak boleh makan
nenas, gak boleh kerja berat. Ya gitu gitulah dek. Kalo nasehat ya harus jaga kandungannya aja gak boleh capek capek,”
Informan lain mengatakan: “ada dek, ibu suruh periksa kebidan. Supaya tau keadaan bayinya kayak
mana. Malah selalu ibu suruh rajin rajin kebidannya. ibu suruh jaga kandungannya aja gak boleh capek, makan dijaga, itu aja. Jangan males
males makan”
Informan lain juga mengatakan: “kalo periksa hamil ya ibu saranin juga dek. Untuk bayinya juga jadi biar
tau keadaannya. Larangan ya palingan larangan orang jawa lah dek. Maklum namanya dikampung jadi larangan kayak jaman jaman ibuk dulu.
Universitas Sumatera Utara
Gak boleh duduk depan pintu, harus baw gunting atau empon empon biar janinnya gak diganggu makhluk halus dek
”
Namun ada sebagaian ibu yang kurang dalam menasehati anaknya semasa kehamilan, bagi mereka bahwa anak si anak dapat merawat dirinya sendiri serta
bayi yang dikandungnya, seperti yang diungkapkan informan berikut ini: “ibu gak ada nyaranin periksa hamil dek, anaknya sendiri yang pergi
kebidan. Yang penting bayinya sehat sehat dek ”
Informan lain juga mengatakan: “ya suaminya dek yang nyuruh kebidan untuk periksa, ibu ya gak ada ikut
ikutan bilang dek. Ya kan suaminyan udah bilangin ”
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni tahun 2013 di Desa Bululoe Kecamatan Turatea dikatakan bahwa dukungan keluarga merupakan
salah satu hal yang dapat mengurangi rasa cemas pada ibu hamil. Ibu hamil merasa bahwa selama masa kehamilan ia mendapatkan dukungan baik dari suami
maupun orang tua. Hasil wawancara keluarga menunjukkan bahwa dukungan keluarga baik dari suami maupun orang tua dapat memberikan ketenangan batin
dan perasaan senang pada ibu hamil sehingga mengurangi perasaan cemas selama masa kehamilan.
5.5 Peran Bidan