Pengertian Kartu Kredit Pengertian, Sejarah dan Perkembangan Kartu Kredit

27 BAB II TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN KARTU KREDIT

A. Pengertian, Sejarah dan Perkembangan Kartu Kredit

1. Pengertian Kartu Kredit

Secara umum, pengertian kartu kredit adalah suatu kartu yang umumnya dibuat dari bahan plastik, dengan dibubuhkan identitas dari pemegang dan penerbitnya, yang memberikan hak terhadap siapa kartu kredit diisukan untuk menandatangani tanda pelunasan pembayaran harga dari jasa atau barang yang dibeli di tempat-tempat tertentu, seperti toko, hotel, restoran, penjualan tiket pengangkutan dan lain-lain. Selanjutnya membebankan kewajiban kepada pihak penerbit kartu kredit untuk melunasi harga barang atau jasa tersebut ketika ditagih oleh pihak penjual barang atau jasa. Kemudian kepada pihak penerbitnya diberikan hak untuk menagih kembali pelunasan harga tersebut dari pihak pemegang kartu kredit plus biaya-biaya lainnya, seperti bunga, biaya tahunan, uang pangkal, denda dan sebagainya. 41 Kartu kredit yang lebih dikenal dengan credit card umumnya dibuat dari sebuah kartu plastik yang ukurannya sama dengan Kartu Tanda Penduduk KTP, atau Kartu Anjungan Tunai Mandiri ATM. Kartu ini diterbitkan oleh suatu badan usaha umumnya bank untuk dipergunakan oleh pemegangnya card 41 Munir Fuady, Hukum Tentang Pembiayaan, Penerbit PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, hal. 174 Universitas Sumatera Utara holder sebagai alat pembayaran pengganti uang tunai kepada toko-toko, usaha- usaha lainnya yang ditunjuk bisa dengan kerja sama oleh penerbit kartu kredit. Penerbitan kartu kredit merupakan pemberian fasilitas kredit oleh suatu bank penerbit kepada pemegang kartu tanpa melalui prosedur yang berbelit, dan tidak berdasarkan akta autentik, namun cukup dengan akta dibawah tangan, serta tidak mutlak harus ada jaminan dari pemegang kartu. Namun demikian, penerbit kartu kredit tidak akan sembarangan memberikan kartu kredit ini kepada seseorang, melainkan hanya diberikan kepada seseorang yang memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya adalah bonafide pemegang kartu kredit sangat diperlukan agar pemakaian kartu tidak melampaui jumlah jaminan deposit yang ada pada bank penerbit. 42 Dalam perkembangan penggunaan kartu plastik ini, sekilas dibahas oleh Dury et.al bahwa Edward Bellamy, seorang pengacara Amerika yang beralih profesi menjadi wartawan, menulis sebuah buku pada tahun 1887 dan diterbitkan setahun kemudian dengan judul Looking Backward yang menjadi salah satu buku terlaris pada masanya. Dalam buku tersebut Bellamy mengambil lokasi di Boston, Amerika Serikat untuk tahun 2000. Dalam percakapan disebutkan bahwa pada tahun 2000, yaitu seratus tiga belas tahun setelah penulisan buku dimaksud, uang sebagai alat pembayaran saat itu akan tergeser oleh kartu kredit, dimana pemegangnya dapat memenuhi seluruh kebutuhannya dengan menggunakan kartu dimaksud. Prediksi dari Bellamy membuktikan kebenarannya dan dimulai pada 42 Zaeni Asyhadie, S.H.,M.Hum., Loc.Cit, hal. 125 Universitas Sumatera Utara tahun 1950 atau sekitar 63 tahun kemudian terdapat suatu kejadian di kota New York, dimana seorang wiraswastawan terkenal mengundang mitra bisnisnya untuk bersantap bersama dalam melakukan negosiasi bisnis. Setelah selesai dan akan melakukan pembayaran, wiraswastawan tersebut terkejut karena dompetnya tertinggal. Dengan perasaan malu ia memberikan kartu identitas kepada restoran yang bersangkutan sebagai jaminan untuk dapat ditagih di kantornya keesokan harinya. Kejadian tidak terduga dalam kasus di restoran yang kemudian dikenal dengan nama Frank Mc Namara, mengilhaminya untuk menciptakan mekanisme pembayaran dengan menggunakan kartu. Metode pembayaran tersebut dinilai lebih praktis dibandingkan dengan menggunakan uang tunai. Kartu plastik pertama yang dikeluarkan olehnya adalah Dinners Club. 43 Keberhasilannya diikuti oleh berbagai industri penerbit lainnya, terutama dalam dekade tahun 1970-an dengan berbagai merek yang sangat populer, diantaranya Visacard yang dikeluarkan oleh Visa International dan Mastercard oleh Mastercard International. Penggunaan kartu kredit di Indonesia mulai marak setelah deregulasi perbankan dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251KMK.0131988 tanggal 20 Desember 1988, dimana bisnis kartu kredit digolongkan sebagai kelompok usaha jasa pembiayaan. Penerbit kartu kredit internasional yang mengembangkan jaringan di Indonesia, Visacard International dan Mastercard International bekerjasama dengan bank-bank nasional dalam 43 Dury et.al, Credit Card, Butterworths, London, 1984, hlm. 5, sebagaimana dikutip dalam buku Dr. Johannes Ibrahim, S.H.,M.H., Kartu Kredit - Dilematis Antara Kontrak dan Kejahatan, PT Refika Aditama, Bandung, 2004 hal.13 Universitas Sumatera Utara merebut pangsa pasar. Perkembangan yang pesat diikuti pula oleh penerbit lainnya, yaitu Amexcard, BCA Card, Procard, dan beberapa kartu lainnya yang diterbitkan oleh bank-bank.

2. Sejarah dan Perkembangan Kartu Kredit