Kesimpulan Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana Penyalahgunaan Kartu Kredit Orang Lain

95 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya maka terdapat beberapa poin penting yang dapat diambil penulis sebagai kesimpulan : 1. Pada umumnya terdapat berbagai bentuk penyalahgunaan kartu kredit yang dapat dilakukan oleh para pelaku dalam berbagai modus kejahatan diantaranya : a. Modus Operandi Fraud Application Menggunakan kartu asli yang diperoleh dengan aplikasi data palsu b. Modus Operandi Non Received Card Menggunakan kartu asli yang tidak diterima oleh pemegang kartu sesungguhnya c. Modus Operandi LostStolen Card Menggunakan kartu asli hasil curian temuan d. Modus Operandi Altered Card Menggunakan kartu asli yang diubah datanya e. Modus Operansi Totally Counterfeit Menggunakan kartu kredit yang seluruhnya palsu f. Modus Operandi White Plastic Card Menggunakan kartu kredit polos yang menggunakan data asli valid Universitas Sumatera Utara g. Modus Operandi Record of Charge Pumping atau Multiple Imprint Penggandaan Sales Draft h. Modus Operandi Alteref Amount Mengubah menambah nilai nominal pada sales draft i. Modus Operandi Mail Order Telephone Order Memesan barang melalui surattelepon j. Modus Operandi Mengubah atau Merusak Program EDC k. Modus Operandi Fictitious Merchant Berpura-pura menjadi Pedagang 2. Penerapan ketentuan hukum pidana yang ada di Indonesia dalam pertanggungjawaban pidana terhadap tindak pidana penyalahgunaan kartu kredit orang lain : a. Menurut KUHP : - Pasal 363 ayat 1 ke - 4 KUHP - Pasal 378 KUHP - Pasal 263 ayat 1 dan ayat 2 KUHP Hal ini dapat dilihat melalui penerapan ketentuan hukuman pada contoh kasus perkara pidana yang penulis sertakan di pembahasan sebelumnya : - Putusan Mahkamah Agung No. 771 KPid2009 yang menolak permohonan kasasi JaksaPenuntut umum dimana terdakwa dijerat dengan Pasal 363 ayat 1 ke - 4 KUHP. Universitas Sumatera Utara - Putusan Mahkamah Agung No. 2145 KPid2006 yang menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi sebelumnya dimana terdakwa dijerat dengan Pasal 263 ayat 2 KUHP jo. Pasal 55 ayat 1 ke - 1 KUHP. b. Menurut UU ITE Nomor 11 Tahun 2008 - Pasal 47, Pasal 48, Pasal 49, Pasal 50 dan Pasal 51.

B. Saran