Putusan Mahkamah Agung Nomor 771 KPid2009

C. Contoh Kasus Penyelesaian Perkara Pidana Penyalahgunaan Kartu Kredit

Contoh Kasus I :

1. Putusan Mahkamah Agung Nomor 771 KPid2009

A. POSISI KASUS Kronologis Bahwa Terdakwa MUHAMMAD ANSHORI bin .M.M.SUBAI bersama dengan IWAN SETIAWAN DPOmelarikan diri dan saksi HENDRA CHAERUDDIN bin CHAERUDDIN disidangkan terpisah bertempat di Jalan Cempaka III No.21- 22 Blok.14 Rt.0508 Kuta Bumi Tangerang, mengambil suatu barang yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk memiliki secara melawan hukum yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu, perbuatan tersebut Terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : Awalnya PT. Bank Mandiri Persero Tbk melakukan kerja sama dengan PT. Bahana Sysfo Utama PT. Intrex berupa jaringan Pembayaran Elektrik terpadu. PT. Bahana Sysfo Utama menyewakan mesin-mesin EDC Elektroik Data Capture untuk transaksi dengan menggunakan Kartu Kredit milik Bank Mandiri dengan cara menggesekannya kedalam mesin EDC yang tersalur melalui jaringan NAC Network Access Controle milik Bank Mandiri. NAC adalah alat penghimpun data lalu lintas transaksi kartu kredit Universitas Sumatera Utara dan untuk memonitoring transaksi kartu kredit yang menggunakan mesin EDC. Maka setiap transaksi Kartu Kredit yang diterima di mesin EDC terdata pada NAC. Pada saat itu PT. Bahana Sysfo Utama telah menugaskan Hendra sebagai staf Help Desk Technical Support HDTS dan profailing EDC menggantikan Iwan yang sudah diberhentikan sejak bulan Mei 2007. Saat bertugas mengawasi atau memonitor EDC dan jaringan NAC, tanpa seijin dan sepengetahuan Bank Mandiri Hendra telah mengambil data Kartu Kredit Bank Mandiri melalui TNMS dengan cara mengcopy file dari PC Server di ruangan Intrex, berupa angka-angka yang masih acak lalu di paste ke dalam Flashdisc miliknya dan selanjutnya diberikan kepada Iwan dengan imbalan uang sebesar Rp.1.000.000,- satu juta rupiah dari Iwan. Lalu ia menyuruh terdakwa yang bekerja di toko miliknya untuk mengeditmenyusun data yang masih acak tersebut dan diserahkan kembali kepadanya untuk dijual kepada SUBOWO PURNOMO als .ERWIN. Menurut pengakuan Terdakwa bahwa sejak ia bekerja di toko IWAN ia telah melakukan pengeditan banyak data yang sudah berlangsung selama 7 tujuh bulan yang mengakibatkan Bank Mandiri mengalami kerugian kurang lebih Rp.1.257.520.034,- satu milyar dua ratus lima puluh tujuh juta lima ratus dua puluh ribu tiga puluh empat rupiah ; Dakwaan Dakwaan yang digunakan oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap terdakwa Muhammad Anshori adalah : Universitas Sumatera Utara Dakwaan Kesatu : Pasal 363 ayat 1 ke-4 KUHP mengenai pencurian, yang berbunyi : “Dengan hukuman penjara selama-lamanya tujuh tahun, dihukum : pencurian dilakukan oleh dua orang bersama- sama atau lebih”. Dakwaan Kedua : Pasal 263 ayat 1 KUHP jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP mengenai memalsukan surat-surat, yang berbunyi : “Barangsiapa membuat surat palsu atau memalsukan surat, yang dapat menerbitkan sesuatu hak, sesutatu perjanjian kewajiban atau sesuatu pembebasan utang, atau yang boleh dipergunakan sebagai keterangan bagi sesuatu perbuatan, dengan maksud akan mempergunakan atau menyuruh orang lain menggunakan surat-surat itu seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan, maka kalau mempergunakannya dapat mendatangkan sesuatu kerugian dihukum karena pemalsuan surat, dengan hukuman penjara selama- lamanya enam tahun”. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat tanggal 21 Juli 2008 menuntut terdakwa sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Muhammad Anshori Bin H.M. Subai, bersalah melakukan tindak pidana pencurian dalam keadaan memberatkan sebagaimana diatur dalam Pasal 363 ayat 1 ke-4 KUHP ; Universitas Sumatera Utara 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Muhammad Anshori Bin H.M.Subai dengan pidana penjara selama 3 tiga tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan, dan dengan perintah Terdakwa tetap ditahan ; 3. Menyatakan barang bukti berupa : a. 2 dua buah flashdisc ; b. 1 satu buah CD berisi data kartu kredit ; agar dirampas untuk dimusnahkan ; 4. Menetapkan supaya Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000 dua ribu rupiah ; Alasan Pengajuan Kasasi Putusan pada Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat dalam perkara ini juga menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Hal ini dikarenakan bahwa pada tanggal 1 Desember 2008 Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat telah mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung terhadap putusan Pengadilan Tinggi tersebut. Berdasarkan akta tentang permohonan kasasi No.73 Akta.Pid 2008 PN.Jkt.Pst. yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menerangkan alasan-alasan pengajuan kasasi tersebut, yakni: 1. Bahwa putusan dalam peradilan tingkat Banding dalam pertimbangan hukumnya, mempertimbangkan bahwa Terdakwa tidak terbukti Universitas Sumatera Utara melakukan perbuatan mengambil sesuatu barang sebagaimana dimaksud unsur kedua dari Pasal 362 KUHP. 2. Bahwa peradilan tingkat banding dalam amar putusannya menetapkan terhadap barang bukti berupa 2 dua buah flashdisc dan 1 satu buah CD yang berisi nomor-nomor kartu kredit agar dirampas untuk dimusnahkan. Amar Putusan a. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 916 Pid.B 2008 PN. JKT. PST, tanggal 31 Juli 2008 yang amar lengkapnya sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Muhammad Anshori bin. H.M.Subai terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pencurian dalam keadaan memberatkan ; 2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 1 satu tahun 6 enam bulan ; 3. Menetapkan agar masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; 4. Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan ; 5. Memerintahkan agar barang bukti yang berupa : - 2 dua buah Flashdisc ; - satu buah CD berisi data kartu kredit; dirampas untuk dimusnahkan ; Universitas Sumatera Utara 6. Membebankan pula kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.2.000,- dua ribu rupiah ; b. Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No.249PID2008PT.DKI, tanggal 24 Oktober 2008 yang amar lengkapnya sebagai berikut : 1. Menerima permintaan banding dari Pembanding : Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat tersebut ; 2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor.916Pid.B2008PN.Jkt.Pst. tanggal 31 Juli 2008 yang dimintakan banding tersebut ; c. Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 771 KPid2009, tanggal 15 Desember 2010 yang amar lengkapnya sebagai berikut : 1. Menyatakan tidak dapat diterima permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Jaksa Penuntut Umum Pada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat tersebut ; 2. Menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 241PID2008PT.DKI tanggal 24 Oktober 2008 yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.916Pid.B2008PN. JKT. PST, tanggal 31 Juli 2008 ; 3. Membebankan biaya perkara dalam tingkat kasasi kepada Negara. Universitas Sumatera Utara

B. ANALISIS KASUS Pertimbangan Hakim